Gentle birth tak semata-mata dilakukan saat persalinan, tapi juga sejak masa kehamilan.

Moms, pernah mendengar tentang istilah gentle birth? Di tengahtengah kemajuan teknologi, terutama di bidang kesehatan, gentle birth tampak sebagai salah satu angin segar untuk alternatif kehamilan dan persalinan yang semakin banyak dipilih. Banyak figur publik yang mengadopsi metode ini, seperti Dominique Diyose dan Andien Aisyah.

  Kali ini, M&B sudah merangkum berbagai informasi yang perlu Moms tahu seputar gentle birth. Yuk, simak di sini!


Apa Itu Gentle Birth?

Meski terdengar “trendi”, sebenarnya gentle birth bukan hal baru. Sejarah perkembangannya bisa dilihat sejak awal abad ke-20. Kala itu muncul gerakan natural birth yang menolak invasi medis apa pun dalam persalinan, karena dilihat menentang proses alami yang dialami oleh ibu dan anak.

  Lalu muncul istilah holistic pregnancy and childbirth di tahun 1960-an,yang merujuk pada upaya mengurangi invasi teknologi atau medikasi sebisa mungkin pada kehamilan dan persalinan. Titik beratnya, ibu dan anak adalah sebuah kesatuan, dan kehamilan serta persalinan merupakan proses alami yang mengagumkan, bukan sebuah hal yang lemah dan menakutkan.

  Kemudian pada tahun 1986, Dr. Marie Gowri Motha, seorang dokter kandungan di London, Inggris, mengembangkan dan mengenalkan gentle birth method, yakni metode yang mendorong para ibu untuk hamil dan melahirkan dalam suasana yang intim, tenang, dan lekat dengan bayinya.

  Menurut Bidan Yesie Aprilia, S.Si.T, M.Kes, praktisi dan trainer hypnobirthing & gentle birth serta founder klinik Bidan Kita, gentle birth adalah sebuah filosofi tentang prakonsepsi, kehamilan, melahirkan, menyusui, dan parenting. “Jadi gentle birth adalah sebuah kesatuan dari sebuah proses tentang kehidupan itu sendiri,” tutur Bidan Yesie. Ia menjelaskan bahwa proses persalinan tak hanya melahirkan seorang anak, tapi juga seorang ibu, seorang ayah, seorang nenek, dan sebagainya.

  Kehamilan dan persalinan adalah hal yang sakral, relasi antara ibu dengan dirinya sendiri dan anaknya, sehingga bidan maupun dokter hanyalah fasilitator yang membantu proses tersebut. Ibu dan bayi yang melalui proses kehamilan dan bersalin yang minim trauma merupakan tujuan utama.

Metode dan Langkah-Langkah Gentle Birth

  Bidan Yesie menyatakan bahwa gentle birth bisa diaplikasikan dalam berbagai jenis metode persalinan. “Semuanya bisa. Mau normal maupun caesar, bisa,” kata Bidan Yesie. Yang perlu diperhatikan, gentle birth tidak menolak intervensi bantuan medis.

“Jadi enggak harus per vaginam, melahirkan di air, melahirkan di rumah, tidak boleh ada intervensi. Intervensi dilakukan saat diperlukan, tentu atas indikasi yang sesuai,” ujar Bidan Yesie.

  Bidan Yesie menyarankan para ibu untuk menyiapkan diri sedini mungkin agar langkah-langkah yang diperlukan bisa dilakukan, seperti pemeriksaan fisik secara keseluruhan hingga latihan pernapasan. Maka dari itu, perencanaan atau birth plan termasuk instrumen penting. Berikut ini formula siap gentle birth dari Bidan Yesie, yakni:

  Intinya, pikiran dan tubuh adalah sebuah kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Ketenangan pikiran akan menghasilkan fisik yang tenang pula, sehingga seluruh proses kehamilan dan persalinan bisa nyaman dan menyenangkan. Moms bisa bersalin dengan posisi apa pun atau di mana pun, asalkan dapat mendukung kenyamanan Anda. Selain itu, relasi antara ibu dan anak sangatlah lekat dan penting. Apa yang Anda lakukan dengan gentle birth adalah ikatan antara diri Anda dan Si Kecil.

Penting untuk diingat!

- Segala jenis metode persalinan bisa dilakukan dengan gentle birth.
- IMD dan momen skin-to-skin sangat penting bagi ibu dan bayi.
- Memberdayakan diri adalah persiapan utama. Doula, bidan, atau dokter adalah fasilitator.
- Posisi dan tempat melahirkan sesuai dengan kenyamanan ibu.

Manfaat Gentle Birth

Gentle birth sendiri memiliki sejumlah manfaat buat ibu dan bayi, yaitu:

1. Mengurangi trauma jangka panjang

   Baik bagi ibu dan bayi, gentle birth bertujuan untuk mengurangi trauma seminim mungkin. Selama masih di dalam kandungan yang gelap dan hangat, janin merasa nyaman, sehingga kelahirannya ke dunia yang terang dan penuh suara dapat menjadi momen traumatis baginya dan ini bisa berlangsung dalam jangka panjang.

   Begitu pun bagi ibu, ketakutan akan proses persalinan yang menyakitkan atau masa kehamilan yang penuh masalah dapat menjadi trauma bagi ibu. Maka seluruh filosofi gentle birth diharapkan bisa membantu Anda lebih memaknai proses kehamilan dan persalinan agar terhindar dari trauma.

2. Persalinan minim sakit dan drama

   Setelah memahami konsep gentle birth yang lebih mengutamakan kenyamanan ibu dan bayi, momen persalinan dapat menjadi lebih mudah dan minim masalah. Sebabnya, berbagai terapi ataupun latihan pernapasan dan afirmasi positif bisa membantu Anda jadi lebih rileks saat proses melahirkan. Penggunaan medikasi atau obat penghilang rasa sakit pun dapat dikurangi.

3. Kehamilan yang bahagia

   Masa kehamilan yang diiringi dengan gentle birth dapat terasa lebih nyaman dan bahagia. Pemberdayaan diri akan berujung pada aksi pemenuhan kebutuhan yang bisa membantu momen kehamilan menjadi menyenangkan dan bebas stres. Contohnya, mengonsumsi pola makan sehat seimbang bisa mendukung pertumbuhan janin secara optimal dan kekuatan tubuh ibu selama hamil, sehingga bumil dapat merasa lebih bugar.

Faktor Keberhasilan Gentle Birth

  Setiap ibu tentu memiliki pengalaman persalinannya masing-masing. Meski Anda dan ibu lain mungkin sama-sama memilih melakukan gentle birth, namun tak dimungkiri saat bersalin bisa saja pengalaman yang Anda rasakan berbeda. 

  Perlu diingat bahwa gentle birth membutuhkan persiapan sejak masa kehamilan. Bukan hanya persiapan fisik, mental calon ibu pun perlu disiapkan. Masih menurut Bidan Yesie, persiapan fisik yang perlu dilakukan calon ibu meliputi latihan pernapasan, olahraga ringan, pijat, dan mengonsumsi makanan sehat.

  Sementara itu, persiapan mental meliputi relaksasi hypnobirthing, meditasi, afirmasi positif, dan segala cara yang bisa menjaga ketenangan jiwa calon ibu. Kesiapan mental ini perlu diperhatikan karena diketahui menjadi salah satu kunci keberhasilan gentle birth. 

  Tak hanya sekadar persiapan fisik dan mental, keberhasilan atau kesuksesan gentle birth juga bisa dicapai berkat beberapa faktor lainnya, seperti:

1. Birth plan

   Persalinan merupakan momen yang tak akan terlupakan. Agar tak menjadi kenangan buruk, sebaiknya setiap ibu memiliki birth plan atau perencanaan persalinan demi terciptanya momen indah saat bersalin yang bisa dikenang sepanjang masa.

   Menurut Jamilatus Sadiyah, Amd.Keb, Bidan, Praktisi Hypnobirthing dan Prenatal Gentle Yoga, birth plan ini berisi hal-hal apa saja yang Anda inginkan saat persalinan nanti yang dituangkan lewat sebuah tulisan, mulai dari jenis persalinan, dokter atau bidan yang mendampingi, tempat bersalin, hal-hal apa yang ingin Anda lakukan pada setiap fase bersalin, sampai intervensi medis yang mungkin diharapkan saat bersalin. 

   Dengan membuat birth plan, para calon ibu terbantu untuk membuat keputusan secara sadar dan mempersiapkan persalinannya nanti yang tentunya sudah disesuaikan dengan pengetahuan mereka tentang persalinan. Selain itu, adanya birth plan juga membuat calon ibu merasa nyaman dan tenang menghadapi persalinan nanti.

2. Tenaga Kesehatan

   Pastikan Moms memilih tenaga kesehatan, baik dokter, suster, bidan, doula yang bisa mendukung keputusan Anda untuk menjalani persalinan gentle birth. Tentunya diharapkan tenaga kesehatan yang mendukung Anda saat persalinan nanti mengetahui prinsip-prinsip gentle birth dan pro persalinan normal, IMD, atau pro dengan kelancaran persalinan alami lainnya, agar kesuksesan gentle birth pun tercapai.

3. Support System

  Bagi Moms yang memilih menjalani metode gentle birth, penting bagi Anda untuk memiliki support system atau dukungan dari orang sekitar, seperti pasangan dan keluarga. Keberadaan support system dapat mendukung persalinan yang nyaman serta lancarnya proses dalam mencapai keberhasilan gentle birth saat persalinan nanti.

  Diharapkan tidak hanya calon ibu yang terus memenuhi diri dengan informasi terkait gentle birth, tetapi support system juga turut aktif mendukungnya, seperti melengkapi diri dengan pengetahuan seputar gentle birth, baik dari buku ataupun sumber informasi lainnya, juga mengikuti seminar atau workshop yang membahas tentang gentle birth bersama calon ibu, mendukung kebutuhan nutrisi calon ibu, mendampingi saat beraktivitas, berolahraga, dan lain-lain. 

4. Seminar dan workshop

  Faktor lainnya yang memengaruhi keberhasilan gentle birth adalah kesediaan calon ibu serta pasangannya untuk mengumpulkan berbagai informasi terkait gentle birth dengan mengikuti seminar, workshop, atau kelas persalinan yang diadakan oleh para penyedia layanan gentle birth serta para ahli atau praktisinya.

  Dalam seminar, workshop, ataupun kelas persalinan, Moms dan Dads akan mendapatkan informasi bagaimana Anda berdua harus mempersiapkan diri saat persalinan tiba, baik dengan kesiapan tubuh, pikiran, dan jiwa. Anda akan diajarkan berbagai teknik relaksasi dan teknik pernapasan yang bisa dipraktikkan selama hamil dan persalinan nanti. Tak hanya itu, Anda juga bisa mengetahui bagaimana cara berkomunikasi dengan janin, serta peran support system dalam mendampingi saat persalinan nanti.

5. Terpenuhinya cairan tubuh

  Saat hamil, kebutuhan cairan meningkat. Maka sangat penting untuk Moms memenuhi kebutuhan cairan tubuh Anda. National Academy of Medicine menyarankan sebaiknya ibu hamil minum sebanyak 8-10 gelas air dengan jumlah total kurang lebih 2,3 liter per hari.

  Tak hanya untuk membentuk cairan ketuban dan memenuhi kebutuhan aliran darah ke janin, mencukupi kebutuhan cairan saat hamil penting untuk mencegah terjadinya gangguan pada ibu hamil, seperti konstipasi, wasir, serta infeksi saluran kemih.

  Sedangkan bila Moms kekurangan cairan tubuh saat hamil, ini bisa berisiko menyebabkan kurangnya cairan ketuban, janin terlahir prematur, serta dehidrasi yang pada akhirnya bisa memicu stres. Melansir laman Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, pada dasarnya kekurangan cairan tubuh setengah liter saja dari kebutuhan air setiap hari (2 liter) bisa meningkatkan kadar kortisol, salah satu hormon stres. Pada gilirannya, hormon kortisol bersama dengan hormon-hormon stres lainnya bisa mengganggu beberapa fungsi tubuh Anda.

  Stres sendiri selain bisa berdampak pada perkembangan kognitif dan emosional anak pada masa mendatang, tentunya akan memengaruhi konsentrasi serta suasana hati Anda yang justru bisa berimbas pada proses gentle birth, di mana pada dasarnya gentle birth sendiri memiliki prinsip ketenangan dan kenyamanan saat persalinan nanti yang tentunya sudah dilatih sejak masa kehamilan maka pastikan kebutuhan cairan Anda selalu terpenuhi saat hamil untuk mendukung kesuksesan gentle birth yang Anda jalani.

Le Minerale Asupan Cairan yang Baik untuk Anda

Tak hanya memastikan kebutuhan cairan Moms dan keluarga terpenuhi saat hamil, Anda juga perlu memperhatikan kualitas serta kemasan produk air mineral yang Moms dan keluarga konsumsi. Pastikan kemasan yang Moms gunakan bersih dan aman, ya.

  Moms bisa memilih inovasi terbaru dari Le Minerale yang kini hadir dalam kemasan galon. Le Minerale selalu menggunakan galon baru, bukan dicuci ulang. Kemasannya yang bening, transparan, dan bersih, memungkinkan Moms melihat kejernihan air di dalamnya. Galon Le Minerale ini juga bebas BPA sehingga aman dikonsumsi untuk Moms, anak-anak, serta seluruh anggota keluarga Anda.

leminerale

  Selain itu, galon Le Minerale terproteksi dengan baik karena dilengkapi dengan tutup ulir yang rapat dan kedap udara, sehingga antirembes serta bebas dari kontaminasi bakteri dan virus dari luar. Galon Le Minerale juga dilengkapi dengan handgrip sehingga sangat praktis dibawa dan mudah dipasang.

  Tentunya Le Minerale kemasan galon menjadi pilihan tepat untuk asupan cairan yang baik untuk Anda karena Le Minerale Galon bebas BPA, selalu baru, bikin tenang, bikin nyaman!

Deretan Artis Indonesia yang Melakukan Gentle Birth

Gentle birth merupakan salah satu metode persalinan yang tampaknya sudah tak asing lagi bagi para calon ibu. Tak seperti persalinan konvensional, gentle birth memungkinkan para calon ibu memiliki pengalaman melahirkan dengan tenang, alami, dan jauh dari trauma. Pendekatan tersebut tentunya menjadi alasan utama para ibu memilih gentle birth demi memiliki pengalaman bersalin yang indah dan tak terlupakan.

Bukan Moms saja, metode persalinan yang juga memiliki prinsip mengutamakan kenyamanan calon ibu juga menjadi tren di kalangan para artis Indonesia. Nah, siapa saja ya Moms, artis yang melahirkan buah hatinya dengan metode gentle birth?

  • Ardina Rasti

    Pesinetron cantik ini memilih metode gentle birth untuk persalinan putra pertamanya, Anara Langit Adria Respati, pada 2018 lalu. Meskipun memiliki riwayat asma, kondisi tulang belakang, hingga mata minus, istri Arie Dwi Andhika ini bertekad bersalin secara normal dan menjalankan gentle birth.

     
  • Kartika Putri

    Pada 2019 lalu, artis cantik ini memilih melahirkan putri cantiknya, Syarifah Khalisa Aghniya Bahira, dengan metode gentle birth di rumah. Sebelumnya istri dari Habib Usman bin Yahya ini juga sempat berencana melahirkan dengan metode water birth, namun hal tersebut urung dilakukan karena kondisi kesehatannya. 

  • Enno Lerian

    Demi mengurangi rasa sakit dan trauma usai melahirkan, mantan penyanyi cilik satu ini memilih melahirkan anak keempatnya, Gema Tyaga Soesetyo, dengan metode gentle birth pada 2017 lalu.

  • Ayudia Bing Slamet

    Artis serta istri dari Ditto Percussion ini memilih melahirkan putra pertamanya, Dia Sekala Bumi, pada 2016 silam lewat metode gentle birth. Metode persalinan ini dipilih karena ia berupaya untuk menghindari operasi caesar dan tak menemukan dokter yang cocok untuk mendukung keputusannya.

  • Dominique Diyose

    Pada 2018 lalu, model kenamaan Indonesia ini melahirkan anak pertamanya yang berjenis kelamin laki-laki, Aksadaru Mahameru, dengan metode persalinan natural, gentle birth dan lotus birth. Sementara untuk kelahiran anak keduanya, istri Ivan Handoyo ini melahirkan di Klinik Bumi Sehat Bali karena situasi pandemi, meski sebelumnya berniat kembali melahirkan di rumah. 

     
  • Andien Aisyah

    Anaku Askara Biru, putra pertama dari penyanyi cantik ini, lahir lewat proses gentle birth dengan cara water birth di kediamannya pada 2017 lalu. Hal yang sama pun dilakukan Andien saat melahirkan putra keduanya, Anaku Tarisma Jingga, pada 2020 lalu. 

     
  • Sharena Delon

    Wanita yang dikenal sebagai pemain FTV ini melahirkan putri keduanya, Sea Dedari Situmeang, dengan cara water birth. Istri dari artis Ryan Delon ini mengaku persalinannya terasa mudah lewat metode persalinan yang ia pilih.

  • Widi Mulia

    Pada 2015 silam, salah satu anggota Be3 ini juga melahirkan putra ketiganya, Den Bagus Satrio Sasono, dengan metode gentle birth dan water birth di salah satu vila indah di Ubud, Bali. 

Foto:
Freepik, Le Minerale, Instagram @ardinarasti6, @kartikaputriworld, @ennolerian_, @ayudiac, @dominiquediyose, @andienaisyah, @mrssharena, @widimulia
Layout: M. Adityo Mahendro


© 2021 Motherandbaby Indonesia