Marcello Tahitoe (41) atau yang lebih akrab dengan nama Ello, adalah seorang musisi yang sudah berkarier di dunia musik hampir 20 tahun. Meski sempat mengalami jatuh dan bangun dalam kehidupan, Ello justru menemukan cintanya kembali dari keluarga kecilnya. Semangat Ello dalam berkarier pun didukung penuh oleh hadirnya sang istri, Cindy Maria Tahitoe, dan sang anak, Dunia (2), dalam hidupnya.
Mungkin Moms mengenal sosok Ello yang garang di atas panggung, tapi sangat berbeda ketika dirinya berada di dekat Dunia, sang anak perempuan cantik yang memiliki tanggal dan bulan lahir yang sama. Lahirnya Dunia di dalam kehidupan Ello menjadi dunia yang baru baginya menjalani peran sebagai ayah yang penuh cinta untuk keluarga.
Mari, kembali berkenalan dengan Marcello Tahitoe, sebagai wajah Digital Cover sekaligus Dad of the Year Mother & Beyond 2024, yang bisa Moms intip dalam wawancara eksklusif berikut ini.
Perasaannya kaget, enggak sangka, senang, juga pastinya bersyukur karena band Dewa19 sendiri lumayan mewarnai hidup mudaku. Jadi, waktu aku bisa dapat kesempatan untuk berkolaborasi sama mereka, itu suatu kesempatan yang tidak pernah aku sangka-sangka, sih.
“Kalau sedang tidak ada kesibukan dan stay saja di rumah pastinya aku selalu bareng Dunia.”
Dunia sendiri pertama kali nonton aku nyanyi di atas panggung saat konser bareng Dewa19 di GBK, walaupun saat itu dia pakai earmuff karena umurnya belum genap satu tahun waktu itu. Dan ada beberapa momen yang kalau memang memungkinkan, akan aku bawa istri dan anakku ke lokasi tur, misalnya bisa stay selama 3 hari, kita bisa keliling-keliling sambil liburan, sambil staycation juga di sana.
Tapi kalau hanya satu hari saja, biasanya aku sendiri tanpa keluarga, karena pasti capek di perjalanan.
Kalau sedang tidak ada kesibukan dan stay saja di rumah, pastinya aku selalu bareng Dunia, entah itu main atau menemani dia tidur. Contohnya, setiap pagi Dunia akan masuk ke kamar dan mendatangi aku sambil teriak, “Baba... Baba...,” terus aku dicium sama dia. Jadi, pasti jadi rutinitas yang wajib buat aku untuk selalu ada dan spend time with Dunia.
Kadang-kadang aku suka sedih kalau kelewatan suatu momen dari Dunia saat aku harus pergi lama. Tapi, aku pastinya tetap bersyukur dan takjub sama setiap tumbuh kembangnya sampai saat ini.
Aku sendiri tidak pernah dipaksakan untuk jadi musisi oleh orang tuaku. Jadi, kayaknya aku juga akan tidak memaksakan Dunia untuk jadi musisi, sih. Terserah dia aja, gitu. Tapi, belakangan ini dia sudah kelihatan mulai tahu nada. Walaupun masih pakai bahasa planet, dia sudah tahu nada dan bisa bernyanyi, bersenandung, which is something that I’m very grateful about her.
“I don’t want to miss anything. I hate if I miss a thing, seperti saat aku pulang tiba-tiba dia sudah bisa begini, sudah bisa begitu.”
Kita masih mencari tahu juga, karena Dunia sendiri baru mau masuk usia 2 tahun. Tapi, mungkin kita juga tidak seperti apa yang orang tua kita ajarkan waktu kecil kayaknya. Istilahnya kita mau lebih reasonable untuk membebaskan Dunia mau coba apa pun yang dia suka. Yang pasti, value yang kita mau tanamkan itu harus dari rumah, dari orang tuanya sendiri, bukan dari sekolah atau dari pergaulan. Core value yang mau kita tanamkan ke dia itu maksudnya hormat, baik, dan sopan kepada orang lain.
Pastinya mereka adalah sumber energi aku untuk melakukan setiap kegiatan. Aku tahu aku sibuk, aku capek, aku keringetan. Tapi, aku tahu semua itu untuk siapa, untuk keluargaku. Jadi, aku sangat termotivasi untuk tetap semangat walaupun cukup padat sama kesibukan. Semoga satu hari nanti aku bisa kasih karyaku yang terinspirasi dari anak dan istriku, untuk bisa didengarkan para pecinta musik, ya.
Iya, Dunia kelihatan sudah siap banget punya adik. Dia sering main gendong-gendongan sama bonekanya. Terus dia juga suka menyapa adiknya di dalam perut mamanya. Lucu deh, kayak sudah sok gede dan sudah jadi kakak ceritanya.
“Aku tahu aku sibuk, aku capek, aku keringetan. Tapi, aku tahu semua itu untuk siapa, untuk keluargaku.”
Pastinya aku terkagum-kagum dengan tumbuh kembangnya Dunia. Saking kagumnya, I don’t want to miss anything. I hate if I miss a thing, seperti saat aku pulang tiba-tiba dia sudah bisa begini, sudah bisa begitu. Sepertinya, kata pertama yang dia ucapkan itu “Baba” deh. Dan yang berubah pastinya adalah algoritme YouTube yang isinya jadi Cocomelon, Miss Rachel, lagu Johny Johny-Yes Papa. Itu sih, hahaha…
Sangat happy. Menjadi ayah adalah pekerjaan utamaku saat ini. Sebelumnya, aku enggak pernah merasa bahwa ternyata “This is so fun!”. Bahkan sebenarnya dari awal aku ketemu sama istriku, aku mengakui kalau cinta yang telah menyelamatkan aku, sampai saat ini.
Sangat siap kalah. Aku udah siap kalah, deh kalau untuk anakku. Jadi, seperti sudah enggak ada aku lagi. It’s all about my daughter.