Welcome 2022! Apa harapan dan resolusi Moms di tahun yang baru? Sembuhnya dunia dari COVID-19 mungkin menjadi salah satu harapan besar bagi banyak orang. Pasalnya, hampir seluruh aspek kehidupan kita berubah sejak COVID-19 melanda.
Social distancing, Zoom meeting, school from home, memakai masker ke mana pun kita pergi, dan banyak kebiasaan hidup baru yang muncul sebagai bentuk adaptasi terhadap virus COVID-19. Ya, mau tidak mau kita didorong oleh keadaan untuk mengadopsi gaya hidup yang baru akibat “kenormalan baru”. Pasalnya, nyawa yang menjadi taruhannya.
Seiring banyaknya perubahan yang terjadi, tetaplah penting bagi kita semua untuk mengingat gambaran besar dari peristiwa ini. Pandemi COVID-19 terjadi di seluruh dunia dan semua orang juga mengalami lockdown serta social distancing. Menurut Dr. Robert Leahy, psikolog di New York-Presbyterian/Weill Cornell Medical Center, kita perlu mengembangkan pola pikir baru dan berkorban bersama untuk melawan COVID-19.
So, embracing the new normal is the best way, Moms! Kali ini, M&B merangkum berbagai informasi yang Moms butuhkan untuk bertahan dan merayakan gaya hidup yang baru ini. Let’s check them out, Moms!
Beradaptasi adalah salah satu kualitas terbaik yang dimiliki oleh manusia. Selama pandemi, kemampuan untuk beradaptasi kita semakin diuji. Berbagai penyesuaian yang dibuat pada gaya hidup selama pandemi dapat memberikan dampak yang berbeda-beda bagi setiap orang. Namun, tak sedikit penyesuaian yang ada menimbulkan tantangan baru saat beraktivitas.
Untuk itu, ada beberapa hal penting yang perlu Moms ingat. Pertama, pandemi COVID-19 adalah kondisi yang temporer dan tak pasti. Maka, bukan masalah jika Anda merasakan berbagai emosi negatif selama pandemi berlangsung. Selain itu, meminta bantuan dan dukungan juga bukanlah hal tabu yang perlu ditutup-tutupi.
Moms bisa anggap ini sebagai momen refleksi. Moms ingin menjadi pribadi yang seperti apa? Memikirkan segala hal baik dan buruk tentang gambaran diri, lalu mengubahnya menjadi lebih baik adalah cara tepat untuk memanfaatkan momen pandemi ini.
Stres seringkali muncul akibat kewalahan menghadapi bebagai hal baru yang tidak diharapkan. Oleh karena itu, memfokuskan diri pada hal-hal yang bisa dikontrol dapat membantu Moms melepas penat dan stres yang tidak berguna. Susun ulang ekspektasi Anda dan kenali hal-hal yang bisa dilakukan, daripada fokus pada hal-hal yang tak bisa dilakukan.
Kedua, Moms perlu mengingat bahwa penyesuaian diri terhadap kondisi yang ada dapat sangat berbeda pada setiap orang. Ini bukanlah proses yang memiliki definisi yang jelas ataupun panduan detail. Mengutip Theresa Nuttern, terapis di Counseling and Psychological Services Purdue University, kesabaran dan keluwesan sangatlah penting dalam proses ini.
Hargailah diri sendiri dan orang lain saat menjalani proses ini. Mungkin proses yang Anda tempuh tak tampak mulus, tapi ini bukanlah kesalahan Anda. Jangan berikan beban dan tugas yang terlalu berat untuk diri sendiri, Moms. Lihatlah diri sendiri di cermin, Anda sudah berhasil hingga sejauh ini! Jika Si Kecil tak bisa diam atau mengganggu Anda saat work from home, anggaplah hal ini sebagai normal. Antisipasi keriuhan dan gangguan ini, serta ingatkan diri sendiri bahwa hal–hal tersebut bukanlah hal buruk, melainkan hanya ketidaknyamanan.
Ketiga, membuat rutinitas dapat sangat membantu keseharian Anda. Pastikan Anda memiliki waktu untuk bersenang-senang sendiri, quality time dengan Si Kecil dan pasangan, atau untuk bekerja. Keempat, tidak masalah jika Anda ingin membuat batasan baru di dalam hidup Anda. Dengan banyaknya hal yang terduga, Anda berhak membuat batasan terhadap hal-hal yang Anda rasa tidak sesuai.
Itu adalah hal-hal penting yang perlu diingat untuk menjaga mental dan emosi tetap sehat dalam menghadapi kondisi dan gaya hidup yang baru. Untuk menjaga kesehatan fisik, jangan ragu untuk mulai rajin berolahraga atau mengatur pola makan menjadi lebih sehat. Membekali diri dengan berita dan informasi yang tepat juga sangat penting agar dapat menjalani hari dengan semakin yakin. Di luar itu, jangan lupa untuk terus sesuaikan kesibukan dan aktivitas dengan protokol kesehatan yang diterapkan ya, Moms! M&B
Kebiasaan baru atau new normal bukan cuma soal menerapkan protokol kesehatan, tetapi juga mencakup berbagai gaya hidup. Pandemi tak sepenuhnya soal musibah dan berita negatif. Jika menilik sisi positif pandemi, ada banyak gaya hidup yang berubah menjadi lebih baik lho, Moms. Ya, gaya hidup sehat sekarang bukan sekadar tren, tapi juga kebutuhan setiap individu. Apa saja gaya hidup yang berubah menjadi lebih baik sejak pandemi? Yuk, simak dan resapi beberapa gaya hidup keren berikut ini.
Salah satu upaya termudah untuk menjaga kesehatan selama pandemi adalah mengonsumsi makanan sehat. Kebutuhan untuk makan sehat ini kemudian menelurkan tren plant-based atau tren mengonsumsi makanan berbahan dasar sayur dan buah. Siapa bilang makanan sehat seperti ini enggak enak? Faktanya, makanan plant-based tetap enak dan mengenyangkan lho, Moms. Makanan plant-based juga membantu memenuhi kebutuhan nutrisi harian Anda, sehingga tubuh enggak gampang sakit.
Sudah tidak bisa ditawar lagi, kunci sehat selama pandemi adalah rutin berolahraga. Tidak perlu olahraga yang rumit kok, Moms, sekadar berjalan kaki bersama keluarga juga sudah membantu menyehatkan tubuh. Selain baik untuk kesehatan fisik, rutin olahraga juga membantu menjaga kesehatan mental. Sudah banyak penelitian yang menyebutkan olahraga dapat merangsang tubuh menghasilkan hormon bahagia yang memperbaiki suasana hati.
Pandemi COVID-19 ini menyisakan begitu banyak kenangan buruk. Begitu banyak berita duka yang hadir di sekitar kita. Dunia memang sedang berduka, namun Moms harus tetap semangat. Salah satu cara termudah untuk menjaga diri tetap sehat, semangat, dan senang, adalah dengan melakukan self-love.
Bukan berarti mengizinkan diri untuk konsumtif tanpa batas, karena self-love adalah upaya menerima diri sendiri dengan baik dan apa adanya. Stop membandingkan diri dengan orang lain, stop khawatir berlebih dengan pendapat orang lain, dan yang terpenting: Stop berusaha menjadi ibu yang sempurna.
Berjemur sebelum pandemi: Males ah, takut hitam! Tapi sejak pandemi menyerang, kesadaran Moms dan keluarga untuk rutin berjemur matahari pagi tentu berubah menjadi lebih baik. Ini memang cara mudah yang disarankan para pakar kesehatan untuk meningkatkan imunitas tubuh. Berjemur pun tidak harus duduk diam, karena Moms bisa berjemur dengan lebih seru sambil zumba atau jogging bersama Si Kecil. Murah, meriah, dan seru!
Hidup bersih mungkin sudah diterapkan sejak Moms masih kecil. Namun semakin banyak urusan, terkadang ada saja alasan untuk mengabaikan kebersihan. Contohnya: Sebelum pandemi, ada kalanya Anda malas mandi setelah beraktivitas seharian, sekarang hanya pergi sebentar ke supermarket saja pasti sampai rumah langsung mandi. Ini salah satu sisi positif yang bisa didapat sejak pandemi menyerang, karena semua orang kini ekstra peduli dengan kebersihan. Sebagai bonus: Sikap hidup higienis ini bisa ditularkan ke Si Kecil, lho. Anak-anak pandemi pasti bisa tumbuh lebih peduli kebersihan ya, Moms.
Selama #dirumahaja, rasanya rugi kalau tidak cermat membagi waktu untuk menekuni hobi. Entah itu hobi memasak, merajut, memelihara tanaman hias, bermain musik, melukis, atau hobi lainnya yang selama ini tak sempat Anda tekuni. Bahkan banyak Moms yang bisa mengubah hobi menjadi profesi, lho. Pandemi memang tidak selalu soal berita negatif ya, Moms, karena masa serba online ini ternyata memberi waktu luang untuk kembali mencintai hobi-hobi yang terlupakan, atau bahkan menemukan bakat terpendam.
Sebelum pandemi, banyak Moms yang hanya minum vitamin sesekali saja, itupun kalau ingat. Bagi ibu-ibu, yang penting anak rutin minum vitamin lengkap, kalau ibunya sih, kapan-kapan saja juga enggak apa-apa. Padahal, ibu bagai tiang pancang yang menjaga rumah supaya tidak ambruk, lho! Nah, pandemi ini membuat para Moms lebih sadar dan peduli dengan pentingnya minum vitamin dan suplemen. Ya, jika tak yakin dengan kecukupan nutrisi dari makanan, tak ada salahnya mengonsumsi vitamin atau suplemen agar tubuh enggak gampang sakit.
Kebiasaan untuk makan di restoran kini berubah jadi makan masakan ibu di rumah saja. Selain Moms bisa menyalurkan hobi masak, kebiasaan yang lebih positif ini juga menjamin kebersihan dan kesehatan makanan, sambil quality time bersama keluarga. Kalau kangen dengan masakan restoran favorit, Moms dan keluarga bisa take away pesanan dan tetap menikmatinya bersama keluarga di rumah. Ini tentu gaya hidup yang sering diterapkan sejak pandemi, dan tentunya lebih baik karena lebih aman dan mengurangi risiko tertular COVID-19.
Saat tubuh sehat, asuransi kesehatan sering menjadi hal yang dianggap tidak penting. Namun di tengah pandemi seperti saat ini, memiliki asuransi kesehatan tentu menjadi hal yang penting banget. Bayangkan berapa banyak uang yang harus Anda keluarkan untuk dirawat di rumah sakit jika terkena COVID-19. Belum lagi biaya PCR berulang yang harganya sempat jutaan rupiah kan, Moms. Nah, sebelum itu terjadi, para Moms sudah semakin cerdas dengan ikut serta asuransi kesehatan. Sedia payung sebelum hujan ya, Moms!
“Ah, jangan manja! Sakit sedikit saja enggak harus langsung ke dokter, kan?” Mungkin kalimat seperti itu sering muncul di benak Moms setiap kali merasa kurang enak badan. Para ibu merasa enggak boleh manja dan hanya perlu ke dokter kalau sudah sakit berat saja. Padahal, kesehatan ibu juga harus diutamakan, jangan suka menyepelekan penyakit.
Kalau sebelum pandemi banyak yang kurang peduli kesehatan dan ogah konsultasi ke dokter, pandemi ini membuat para Moms lebih tertarik untuk konsultasi karena banyak aplikasi konsultasi dokter online. Biaya konsultasi online sangat terjangkau, jasa yang diberikan memuaskan, dan bisa sekaligus diberi resep obat, vitamin, atau rujukan jika diperlukan. Dengan begini, tak ada penyakit yang telat diketahui, karena konsultasi dengan dokter kini lebih mudah. Just one click away! M&B
Akibat pandemi dan situasi new normal, gaya hidup kita juga turut berubah. Tidak hanya persoalan pola makan dan cara beraktivitas saja yang berubah, tapi cara kita menikmati waktu dan berekreasi juga ikut menyesuaikan. Jika dulu kita bisa menonton film di bioskop atau bertamasya keluar kota dengan bebas takut, kini, mungkin kedua hal itu menjadi penuh pertimbangan dan perlu dilakukan lebih hati-hati.
Tapi sebenarnya, Moms bisa tetap berekreasi dan liburan meski di rumah, lho! M&B telah merangkum beberapa kegiatan menyenangkan yang bisa Moms dan keluarga lakukan selama #dirumahaja. Check them out, Moms!
Apakah Moms bersama suka menghabiskan waktu dengan menikmati seni ke galeri? Atau, Moms dan keluarga termasuk yang suka menyimak kehebatan sejarah di museum? Nah, meskipun sedang #dirumahaja, Moms tetap bisa lho melepas penat dengan berekreasi ke galeri seni dan museum! Memang bisa? Bisa, dong! Terlebih lagi, kini semakin banyak museum lokal yang memunculkan fitur tur museum online. Jadi, Moms bisa berkunjung ke museum yang ada di kota - kota lain. Berikut ini beberapa museum dan galeri seni yang bisa Moms datangi secara online!
• Museum MACAN
Virtual tour: https://www.museummacan.org/
Alamat: AKR Tower Level M, Jalan Panjang No. 5 Kebon Jeruk,
Jakarta Barat 11530, Indonesia
• Museum Nasional
Virtual tour: https://museumnasional.iheritage.id/
Alamat: Jl. Medan Merdeka Barat No. 12, Gambir, Kecamatan Gambir, Kota Jakarta pUsat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10110
• Museum Benteng Vrederbug
Virtual tour: https://virtualtourvredeburg.id/tour/
Alamat: Jl. Margo Mulyo No.6, Ngupasan, Kec. Gondomanan,
Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55122
Di zaman yang serba modern ini, bukan lagi hal baru untuk berbelanja online ya, Moms. Hampir semua hal yang kita butuhkan bisa didapatkan dan dibeli melalui daring. Mulai dari pakaian, peralatan elektronik, furnitur, hingga sayur dan buah-buahan bisa dibeli secara online melalui e-commerce. Ada begitu banyak layanan e-commerce yang bisa Moms pilih. Ada yang toko palugada, alias “apa yang lu mau gue ada”, ada juga e-commerce yang berfokus dalam segmen produk tertentu. Tentu memudahkan untuk belanja sehari-hari ya, Moms. Berikut ini rekomendasi e-commerce wajib punya a la M&B!
E-commerce palugada - Tokopedia
Situs online:www.tokopedia.com
E-commerce khusus produk kecantikan - Sociolla
Situs online:www.sociolla.com
E-commerce khusus fashion - Zalora
Situs online: www.zalora.com
E-commerce khusus barang kebutuhan sehari-hari - HappyFresh
Situs online: www.happyfresh.id
Menonton film kesukaan di akhir pekan atau sekedar untuk mengisi waktu luang adalah salah satu hal yang menyenangkan bagi banyak orang. Apakah termasuk Moms? Nah, selama #dirumahaja, Moms dan Si Kecil juga bisa menonton film di rumah, lho. Soalnya, ada semakin banyak layanan menonton film daring legal yang bisa Moms akses. Penasaran? Ini dia rekomendasi layanan streaming film dari M&B!
Netflix di www.netflix.com
Disney + di www.disneyplus.com
Mola TV di mola.tv
Bioskop Online di www.bioskoponline.com
Viu di www.viu.com
Seru-seruan #dirumahaja semakin lengkap dengan musik yang tepat, Moms! Jika dulu Moms gemar mendatangi konser untuk menikmati suasana musik atau karaoke di studio karaoke, kini Moms tak perlu khawatir. Karena meski sedang pandemi, Moms tetap bisa “konser”, kok. Putar saja radio streaming atau layanan musik online! M&B sudah merangkum rekomendasi radio streaming yang bisa Moms nikmati!
Spotify di https://open.spotify.com/
Cosmopolitan FM di https://cosmopolitanfm.com/streaming/
Trax FM di https://traxonsky.com/streaming/
I-Radio FM di https://iradiofm.com/streaming/
Hardrock FM di https://hardrockfm.com/streaming/
Siapa bilang #dirumahaja enggak bisa jalan-jalan ke luar kota? Bisa kok, Moms! Liburan ke luar kota atau ke luar negeri memang sangat menyenangkan, ya. Mendatangi dan menjelajahi berbagai tempat baru tentu memberikan pengalaman yang tidak terlupakan. Nah, selama #dirumahaja, Moms tetap bisa liburan ke luar kota atau bahkan ke luar negeri dengan tur virtual. Berikut ini adalah beberapa situs tur virtual yang akan membawa Anda liburan di rumah!
Wonderful Indonesia di https://www.indonesia.travel/gb/en/video-360
Indonesia Virtual Tour di https://indonesiavirtualtour.com/
Visit Korea di https://english.visitkorea.or.kr/enu/ATR/VR360.kto
Virtual Tour Barcelona di https://360stories.com/barcelona
Buckingham Palace Virtual Tour di royal.uk/virtual-tours-buckingham-palace
Walau sekarang kegiatan pembelajaran tatap muka sudah mulai dilakukan, namun sebaiknya kegiatan anak di luar rumah masih perlu dibatasi. Terlebih, varian-varian baru virus corona terus bermunculan nih, Moms. Maka sementara waktu ini, sepertinya lebih bijak untuk tetap memusatkan kegiatan anak #dirumahaja.
Nah, agar tidak bosan dan tetap bisa mengasah minat dan bakat, Moms bisa mendaftarkan Si Kecil ke berbagai kegiatan ekstra kurikuler (ekskul) online. Siapa bilang pilihan ekskul online masih sangat terbatas? Faktanya, ada banyak banget ekskul online yang menarik, seru, dan cocok untuk mengembangkan kecerdasan Si Kecil. Bingung memilih ekskul atau kursus online untuk Si Kecil? Simak beberapa rekomendasi M&B berikut ini yuk, Moms.
Buat Si Kecil yang hobi memasak, Moms bisa mengarahkan bakat terpendamnya ini dengan mengikutsertakan ia kursus memasak. Jangan lupa, pilih kursus memasak yang khusus anak ya, Moms.Saat ini kelas memasak khusus anak juga sudah banyak yang online lho, Moms, sehingga Si Kecil bisa tetap aman #dirumahaja tapi tetap mengembangkan bakat dan minatnya di dunia kuliner.
Salah satu tempat kursus memasak khusus anak di Jakarta adalah Koki Kecilku, di mana anak bisa ikut program sekali kunjungan, bisa juga mengikuti kelas reguler. Selain bisa kursus online, Koki Kecilku juga menyediakan kelas bilingual dan memiliki kurikulum khusus untuk menstimulasi tumbuh kembang anak melalui kegiatan memasak.
Koki Kecilku
Instagram: @kokikecilku
Website: Kokikecilku.com
Hotline: (+62)81806913139
Jangankan anak, orang tua juga masih suka Lego! Membangun Lego memang menyenangkan dan menantang ya, Moms. Selain itu, bermain Lego juga bisa menstimulasi daya imajinasi anak, mengajarkan anak berpikir logis, meningkatkan kemampuan memecahkan masalah, dan mengasah ketekunan. Kalau anak Moms suka bermain Lego, coba ikut sertakan ia ke kursus membangun Lego, yang kini sudah bisa online juga, lho.
Salah satu kelas online membangun Lego adalah Bricks4Kidz, yang bisa diikuti oleh anak usia 3-13+ (kelas akan dikelompokkan sesuai usia anak). Selain seru, mengikuti kelas ini membantu anak menguasai aspek STEM atau science, technology, engineering, and or math. Bermain Lego juga baik untuk mengembangkan kecerdasan motorik halus anak dan meningkatkan kemampuan fokus anak.
Bricks4Kidz
Instagram: @bricks4kidz
Website: Bricks4kidz.co.id
Hotline: (+62)82218880660
Bermain game tidak cukup menantang untuk Si Kecil? Ajak kursus membuat game saja! Saat ini sudah banyak kursus coding yang bisa diikuti oleh anak berbagai usia, bahkan Koding Next membuka kelas untuk anak 4 tahun ke atas, Moms. Ikut serta di coding class tidak hanya mengasah bakat dan minat anak dalam dunia game, tetapi juga meningkatkan kreativitas, melatih problem solving, berpikir logis juga sistematis, dan memupuk keahlian teknologi sejak dini.
Koding Next adalah salah satu tempat kursus coding yang menyediakan berbagai kelas sesuai usia anak, ada kelas Little Koders untuk anak 4-8 tahun, Junior Koders untuk 8-16 tahun, dan Pro Koders untuk anak 16 tahun ke atas. Koding Next sudah berdiri sejak 2016, sudah melatih lebih dari 2000 murid, dan telah menjual lebih dari 6000 program. Kelasnya berbasis proyek seru, dan pastikan ada kelas bilingual Bahasa Indonesia & Inggris juga, Moms.
Koding Next
Instagram: @kodingnext
Website: Kodingnext.com
Hotline: (+6221)22604616
Menggambar dan mewarnai memang menjadi aktivitas kreatif yang disukai anak. Agar minat dan bakat semakin berkembang, Moms bisa mendaftarkan Si Kecil ke kelas menggambar atau melukis khusus anak. Selain bisa melatih kreativitas anak, kursus seni ini juga membangun rasa percaya diri anak, optimisme, dan tentunya belajar untuk saling mengapresiasi karya seni dengan teman-teman seusianya.
Moms bisa coba KidzArt Indonesia, suatu tempat kursus menggambar yang memotivasi anak untuk berani berkarya, dan menstimulasi kreativitasnya dengan bantuan tenaga profesional. KidzArt membuka kelas untuk anak usia 2-15 tahun ke atas. Khusus kelas Squiggles to Grins, anak 2-3 ½ tahun bisa ikutan berkarya sambil ditemani orang tuanya, lho. Pasti seru banget untuk mengajarkan seni sejak dini. Ingat kata Ralph Waldo Emerson, “Every artist was first an amateur.”
KidzArt Indonesia
Instagram: @Kidzartindonesia
Website: Kidzartindonesia.com
Hotline: (+62)81287732588
Belajar bahasa asing tentu penting untuk menambah kecerdasan anak berkomunikasi ya, Moms. Salah satu bahasa asing yang perlu dikuasai anak adalah bahasa Mandarin, yang kini sudah banyak kelas online-nya lho, Moms. Walau tidak bertatap muka langsung dengan pengajarnya, kursus bahasa Mandarin online tetap seru, menyenangkan, dan interaktif, sehingga anak tidak bosan.
Tempat kursus online Mandarin Huang bisa jadi pilihan menarik nih, Moms. Para pengajar adalah guru-guru terbaik lulusan universitas Tiongkok ternama, materi belajarnya intensif, dan teknik pengajarannya interaktif sehingga mudah dimengerti anak.
Mandarin Huang
Instagram: @Mandarinhuang.id
Website: Mandarinhuang.id
Hotline: (+62)81236306841
Menguasai bahasa Internasional seperti bahasa Inggris? Tentunya ini penting banget ya, Moms. Inilah bahasa yang membuat anak bisa berkomunikasi dengan siapa saja dan di mana saja di seluruh dunia. Selain penting, belajar bahasa Inggris juga menyenangkan, terlebih sekarang banyak tempat kursus online dengan harga bersahabat.
Moms bisa coba lihat English First (EF) Small Stars, kelas online belajar bahasa Inggris khusus anak 3-6 tahun dan EF High Flyers untuk anak 7-9 tahun. Untuk anak yang lebih besar, ada juga EF Trail Blazers untuk anak 10-14 tahun dan Front Runner untuk 15-18 tahun. Materi EF sangat inovatif dan dinominasikan oleh The ELTons dari British Council Innovation Awards. Kelas-kelas EF ini cocok banget untuk persiapan memasuki Sekolah Dasar karena anak akan menguasai lebih dari 500 kosakata baru selama kursus.
English First
Instagram: @Ef_englishfirst
Website: Ef.co.id
Hotline: 1500553
Semua anak, terutama perempuan, pasti suka menari riang! Untuk mengembangkan minat dan bakat menari, tak ada salahnya mendaftarkan Si Kecil ke kelas balet yang bisa diikuti secara online. Ini membantu meningkatkan rasa percaya diri anak untuk tampil di depan umum, meningkatkan kelenturan, dan tentunya membuat anak aktif bergerak saat #dirumahaja.
Mau mencoba kelas balet online? Coba daftar ke Forever Dance Center saja, Moms. Pilihan kelasnya pun tak hanya balet, ada kelas tari hip hop, modern dance, dan K-pop cover dance. Anak yang sudah di atas 3.5 tahun bisa ikut serta mengikuti kelas Ballet Pre-School dan terus mengikuti tiap tingkatan hingga lulus.
Periode kelas balet per tingkatan ada 8-12 bulan, dan ada ujian nasional dan internasional setahun sekali. Ujian nasional akan mendapatkan sertifikat dari Marlupi Dance Academy dan ujian internasional akan mendapatkan sertifikat dari Royal Academy of Dance RAD London, UK. Seru dan menyenangkan kan, Moms. M&B
Forever Dance Center
Instagram: @fdcenter
Website: Foreverdancecenter.com/
Hotline: (+62)81296420360
Hampir dua tahun pandemi menyerang! Gaya hidup baru atau yang sering disebut new normal pasti sudah bukan hal baru lagi untuk diterapkan. Begitulah yang dirasakan Kamidia Radisti, 37, ibu dari Kaira, 11, Raika, 8, dan Biru, 6. Wanita kelahiran Surabaya yang pernah menjadi Miss Indonesia 2007 ini mengaku sudah mulai terbiasa hidup dengan new normal dan segala protokol kesehatan.
Ibu 3 anak yang akrab disapa Disti ini bahkan menyebutkan lebih nyaman dengan beberapa kegiatan online dibanding tatap muka. Tak disangka, Disti juga menemukan beberapa kemampuan dan hobi baru yang ia rutin lakukan sejak awal pandemi. Seperti apa sih serunya kehidupan Kamidia Radisti sejak ‘berdamai’ dengan new normal? Yuk, simak wawancara eksklusif M&B dengannya.
Apa saja kesibukan Kamidia Radisti saat ini?
Saat ini aku masih sering menjadi MC, presenter (terakhir di InLine Trans7), dan mengajar public speaking di Talkinc Public Speaking School. Kalau jadi pengajar public speaking ini sebenarnya aku sudah lama, kurang lebih sejak 2013, hanya saja terikat kontrak yang serius sebagai Main Facilitator itu baru di awal 2020. Jadi aku baru bergabung, nih, eh tiba-tiba pandemi, mengajar pun jadi serba online.
Kalau ditanya repot enggak berubah haluan jadi serba online? Menurutku malah lebih enak mengajar online, karena sehari aku bisa mengajar keliling Indonesia lewat internet saja. Haha. Awalnya serba online, sih, agak susah juga beradaptasi dengan sinyal yang tak menentu, belajar pakai Zoom, belajar mengoperasikan online meeting sendiri, tetapi lama-lama terbiasa dan justru lebih nyaman online.
Ada aktivitas yang baru muncul saat pandemi?
Selain aktivitas jadi MC dan mengajar yang sempat 100 persen online, di pandemi ini aku juga membuka kembali Mee Pandjang Umur. Jadi sebenarnya bisnis kuliner ini sudah cukup lama dimulainya, tapi saat itu aku masih ada rekan bisnis dan aku sempat keluar. Kemudian rekan bisnisku itu akhirnya menjual bisnis ini. Daripada dijual ke orang lain, akhirnya di Desember 2021 aku memberanikan diri untuk membeli Mee Pandjang Umur.
Bisnis ini modal nekat banget, karena semua orang jualan online, aku malah membuka kedai dine-in, dan saat itu 2021 akan seperti apa masih belum jelas. Akhirnya April 2021 kami re-opening Mee Pandjang Umur di Kemang. Aku dan suami enggak berharap banyak dari bisnis ini, tetapi setidaknya kami punya kesibukan yang membuat kami terus aktif dan tidak meratapi nasib begitu saja. Diam-diam ini menjadi me-time buatku, karena seru juga ternyata bisnis kuliner.
Kalau ditanya tips sukses bisnis saat pandemi, menurutku yang penting fokus pada tujuan awal mendirikan usaha, jangan jadikan kesuksesan orang lain sebagai patokan. Jangan lupa konsisten di jalan yang kita ambil.
Gaya hidup yang berubah sejak pandemi?
Kalau tahun 2021 ini sudah tidak banyak yang berubah, ya. Mungkin gaya hidup banyak berubah di awal pandemi, tepatnya di awal 2020 lalu, saat dunia sedang gempar-gemparnya dengan serangan COVID-19. Saat itu aku yang tadinya malas masak, jadi lebih sering masak untuk keluarga, tentu karena masih paranoid untuk jajan atau makan di restoran, ya. Padahal tadinya kita sekeluarga sering makan di luar kalau sudah mulai bosan makanan rumah. Bahkan 2 tahun ini kita Lebaran juga #dirumahaja, kan? Itu aku masak ketupat sendiri juga. Ini salah satu perubahan gaya hidup yang bikin aku bangga, ternyata bisa juga ya aku masak! Haha.
Selain masak, bangun lebih pagi untuk olahraga atau sekadar jalan pagi itu juga jadi gaya hidup yang rutin aku lakukan saat pandemi. Sayangnya, kebiasaan ini sekarang udah mulai enggak rutin, nih, mungkin karena aktivitas aku dan anak-anak sudah mulai kembali normal, ya. Sekarang kan aktivitas tatap muka sudah mulai banyak lagi, dulu awal pandemi bisa lebih santai karena serba online, jadi bisa meluangkan waktu untuk olahraga berlima sama suami dan ketiga anakku.
Kalau sekarang, setelah hampir 2 tahun pandemi ini, kurang lebih masih sama gaya hidupnya, masih berusaha hidup lebih sehat walau belum bisa sehat-sehat amat. Pokoknya protokol kesehatan enggak boleh lalai, dan masih berusaha coba yang sebelumnya enggak bisa, sekarang jadi bisa.
Jadi lebih sering belanja online?
Uniknya, aku tuh enggak terlalu suka belanja online, lho. Jadi kenikmatan berbelanja itu justru saat berbelanja langsung, bisa jadi me-time tersendiri gitu menurutku. Sebelum pandemi, aku senang me-time sambil belanja, terus makan sendiri, tanpa diburu-buru, menikmati waktu sendiri saja. Tapi sejak pandemi, belanja langsung tentunya lebih susah, bahkan sempat enggak mungkin, kan. Jadi menurutku ada banyak me-time yang hilang sejak pandemi. Sekarang me-time aku cuma menonton film di rumah, bahkan mandi tanpa diganggu saja sudah bisa jadi me-time.
Seperti apa parenting style ala Kamidia Radisti?
Galak dan disiplin! Haha. Mungkin ini karena sejak kecil orang tuaku selalu mengajarkan aku untuk disiplin, cukup keras didikannya, jadi aku menerapkan hal yang sama ke anak-anakku. Tapi walau aku bisa dibilang galak dan disiplin, aku juga menerapkan pola asuh orang tuaku yang memberi kebebasan untuk anak dalam memilih. Aku enggak pernah memaksakan kehendakku, misalnya harus les ini dan les itu, padahal anaknya enggak mau.
Aku mau jadi ibu yang tetap asik dengan anak-anak, tidak mengekang, tapi harus tetap disiplin. Aku bebaskan anak-anakku memilih yang mereka mau, tapi harus konsisten dan bertanggung jawab dengan apa yang mereka pilih. Aku mau mereka fokus dengan pilihan mereka. Seperti Kakak Kaira yang memilih menekuni olahraga gimnastik, aku cuma bisa beri dukungan dan arahkan agar dia fokus, konsisten, dan tanggung jawab dengan hal yang ia pilih.
Ada pola asuh yang berubah sejak pandemi?
Pola asuh enggak ada yang berubah, hanya saja di awal pandemi aku mungkin lebih bawel mengingatkan 5M ke anak-anak. Kalau ditanya sulit atau enggak mengajarkan anak untuk taat prokes, menurutku enggak sulit, karena anak-anak itu kan ‘lentur’ ya, tinggal bagaimana orang tuanya saja untuk banyak belajar dan memberi contoh baik ke anak. Sebenarnya pandemi ini membuat anak-anakku juga lebih peduli kesehatan, khususnya taat prokes, karena awal 2021 ini suamiku sempat COVID-19, jadi anak-anak lihat langsung dampaknya. Keluarga kami yang sudah taat prokes banget masih bisa tertular, bagaimana kalau kita sampai lengah 5M.
Pandemi belum selesai, bagaimana menjaga anak-anak tetap happy #dirumahaja?
Untungnya, keluarga kami dari dulu memang suka kegiatan outdoor, ke mall tuh hanya untuk belanja yang perlu-perlu saja. Jadi kalau melihat anak-anak mulai bosan #dirumahaja, aku dan suami suka ajak beraktivitas luar ruang, seperti tracking misalnya. Mereka juga bukan anak yang sedikit-sedikit minta ke mall, jadi pandemi harus di rumah terus tuh bukan the end of the world gitu buat mereka.
Terus pandemi juga membuat mereka jadi kreatif mencari cara biar enggak bosan, seperti main skateboard misalnya. Selain seru, main skateboard ini membuat anak-anak jadi tetap beraktivitas fisik dan enggak duduk diam saja di rumah, kan. Kalau untuk mengurangi main gadget selama pandemi, kami jadi langganan Netflix biar bisa menonton film keluarga bareng-bareng. Judulnya screen time juga sih, ya, tapi lumayan deh biar anak-anak enggak seharian main HP, jadi lihat layar (selain sekolah online) ya pas menonton film rame-rame ini saja.
Punya anak usia praremaja, apa tantangannya?
Tantangannya harus sering diajak mengobrol, karena aku takut ada momen yang terlewat. Usia praremaja ini kan anak merasa sudah punya privacy, jadi aku harus rajin memancing update kehidupan anak dengan mengajaknya mengobrol berdua. Biasanya kita mengobrol heart to heart gitu kalau sudah mau tidur, aku suka memancing obrolan. Seringkali anak juga jawabnya hanya sekadarnya, aku dikasih tahu hanya permukaannya saja, tapi ya lumayan dari permukaan itu aku jadi tahu dan bisa memantau. Aku tidak mau mengekang, tapi berusaha untuk selalu mendampingi berbagai fase di kehidupan anak.
Quality time sebelum dan saat pandemi, ada yang berbeda?
Kalau aku menganggap momen menggunting kuku saja bisa jadi quality time. Kebetulan sampai saat ini anak-anak kalau potong rambut masih aku yang potong, menggunting kuku juga sama aku. Hal-hal sederhana seperti itu kalau dilakukan dengan cara yang seru, sambil mengobrol, kan bisa jadi quality time juga, ya.
Selain itu, keluarga kami juga rutin mengobrol, tukar cerita sebelum tidur. Sampai saat ini kami sekeluarga masih tidur ramai-ramai sekamar, jadi bisa cerita-cerita sambil berpelukan. Jadi menurutku quality time sebelum dan saat pandemi enggak ada yang berubah, karena quality time kami bukan harus liburan ke luar negeri, tetapi justru lewat kegiatan sederhana seperti itu.
Ada skill baru selama pandemi?
Pastinya jadi bisa memasak, walau menunya masih yang gampanggampang. Kalau masak rendang atau yang menu lain yang susah-susah gitu, aku beli saja, deh. Haha. Selain itu aku juga bisa potong rambut suami dan anak-anakku. Potong rambutku sendiri juga mulai bisa, sih, yang penting tampak samping dan depan sudah rapi, tampak belakang kalau ada yang enggak rata, yah, mohon maaf ya. Haha. Jadi kalau urusan potong rambut ini aku memang suka banget, seperti ada bakat terpendam yang terwujud.
Tips tetap semangat saat pandemi ala Kamidia Radisti
Satu hal yang bisa membuat Moms berdiri tegak saat pandemi, tidak menyalahkan diri sendiri atas segala ketidaksempurnaan, adalah dengan cara melihat anak-anak kita tumbuh. Melihat mereka tumbuh, semakin besar semakin mandiri, itu semua tidak jauh dari cerminan kita sebagai orang tuanya. Saat ibu mulai merasa down, jangan ragu minta dukungan agar tetap kuat dari support system, seperti suami, keluarga, dan sahabat. Agar ibu terus semangat, ibu juga harus sehat lahir batin. Moms harus bisa memberi apresiasi untuk diri sendiri, do what makes you happy, Moms! M&B
Pandemi COVID-19 membawa begitu banyak perubahan di dalam hidup kita, tak terkecuali di dalam hidup presenter sekaligus coach poundfit, Hilyani Dwiayu Hidranto, 40. Tapi alih-alih menjalaninya dengan penuh ketakutan, Hilyani memilih untuk menikmati prosesnya dan merangkul berbagai perubahan yang ada.
Ibu dari Alula Hailey Wisnu, 5, sekaligus istri atlet pebasket, Arki Wisnu, 33, ini mengutamakan untuk beradaptasi dengan menyesuaikan cara hidup dan berperilaku di era yang serba hati-hati ini. Ia yakin bahwa proses ini tak mudah bagi semua orang, untuk itu menikmati setiap momen yang terjadi adalah kunci agar bisa menjalani hidup nyaman di masa kenormalan baru ini.
Lalu, apa rahasia Hilyani agar bisa benar-benar menikmati segala perubahan ini? Bagaimana Hilyani menghadapi tantangan saat membantu Alula menyesuaikan diri dengan suasana sekolah online? Simak wawancara eksklusif M&B dengan Hilyani berikut ini, Moms!
Apa saja perubahan yang dialami selama pandemi ini?
Dari urusan pekerjaan pastinya ada banyak perubahan. Karena sebelum pandemi, aku lebih fokus mengajar poundfit. Dalam seminggu aku bisa mengajar 6-7 kelas. Saat pandemi pertama kali terjadi, mungkin aku, dan banyak orang lainnya, menganggap bahwa pandemi hanya akan bertahan selama 2 bulan, lalu selesai. Ternyata salah. Karena kami menganggap bahwa dalam 2 bulan akan selesai, jadi sempat berpikir, “Oh, enggak apaapa lah, break dulu 2 bulan.” Tapi ternyata enggak.
Setelah itu, banyak studio yang juga langsung memutar otak, lalu memindahkan kelas-kelasnya dari offline menjadi online. Nah, tantangannya kalau dari offline ke online, pastinya dari segi persiapan di rumah juga harus menyiapkan berbagai keperluannya. Jadi itu adalah salah satu yang aku pelajari saat beradaptasi dengan kondisi ini. Bahkan mulai dari hal perlengkapan kecil seperti ringlight. Soalnya, dulu siapa sih yang punya ringlight kalau bukan makeup artist? Haha.
Aku jadi beli ringlight, dan enggak lupa juga untuk make sure jaringan wifi bagus untuk kelas online.Ternyata sebenarnya enggak itu saja, karena ada banyak yang diperhatikan. Karena pindah metode menjadi online, awal-awal enggak bisa mengajar terlalu banyak kelas. Yang awalnya 6-7 kali, drop menjadi 3-4 kali saja. Jadi, perubahan ini terasa banget. Awalnya, jumlah peminat turun, karena enggak semua orang punya availability laptop atau Zoom, jadi enggak semua orang bisa ikut.
Pokoknya adaptasi banget, deh. Baru beberapa bulan setelah pandemi, mulai kelas rolling lagi seperti biasa. Tapi kondisi ini sebenarnya tetap menurun banget dan harus yang beradaptasi, ya.
Lalu, bagaimana perubahan di dalam keluarga?
Karena suamiku atlet basket, jadi ia sudah biasa meninggalkan aku dan Alula selama berminggu-minggu. Bahkan, kadang bisa hingga lebih dari sebulan. Nah, saat pandemi dan semuanya harus di rumah, aku jadi perlu menyesuaikan karena jadi harus melihat suami 24 jam selama 7 hari. Haha. Awalnya, hal itu yang membuat aku berpikir, “Wah, benar-benar harus di rumah, ya. Harus terus melihat satu sama lain.”
Soalnya, sudah biasa. Selama 6 tahun menikah, aku sering ditinggal dan biasanya suamiku juga tinggal di mess, jadi enggak setiap hari pulang ke rumah. Penyesuaiannya itu saja, sih, karena ada suami lagi. Mungkin memang di awal-awal jadi banyak berantem karena selalu ketemu. Tapi lama kelamaan, we’re okay, we’re surviving. Haha
Selama pandemi, Alula seharusnya sudah masuk sekolah. Jadi sebenarnya, as a parent, aku berharap sekolah offline supaya ia bisa punya pengalaman masuk sekolah. Dari awal kita ingat banget bahwa Alula juga sudah mulai trial sekolah, jadi memang sudah semangat. Tapi ternyata muncul pandemi, Akhirnya sekolahnya pun menjadi online. Sebenarnya merasa kasihan, karena yang seharusnya mengalami pergi ke sekolah bersama teman-teman malah menjadi online. Kasihan karena pengalaman pertamanya sekolah harus online.
Buatku, juga ada banyak yang harus disesuaikan dan dipelajari. Karena kalau online, aku juga harus mengajari Alula. Dalam hal ini pula aku perlu beradaptasi. Awalnya susah, menurutku. Karena aku merasa, “Masa, seperti ini saja enggak bisa?” Tapi ternyata melihat progress anak-anak lain sama aja. Jadi, sepertinya karena sebagai ibu sekaligus guru di rumah, ekspektasinya lebih tinggi terhadap anak. Aku jadi memberi pressure lebih buat dia, ini yang membuat aku kasihan juga.
Bagaimana dengan kesibukan pekerjaan?
Sebenarnya presenting sebelum pandemi, on-off saja, enggak ada yang reguler. Hanya saja kalau MC masih ada dari sebelum pandemi. Itu juga kita harus melakukan adaptasi, karena tiba-tiba harus online semua. Aku biasanya MC untuk acara press conference. Ingat banget waktu itu di awal pandemi, dibilang susah sebenarnya bukan, tapi semuanya harus dimulai dari nol, termasuk krunya juga. Di awal masih banyak kagetnya saat melakukan MC online. Tapi sekarang sudah 2 tahun, jadi sudah mulai biasa. Lagipula, walaupun online ternyata tetap ada banyak event. Jadi pandemi tidak benar-benar menutup kemungkinan untuk dilakukan
kegiatan meski secara online.
Bagaimana keseharian Alula di rumah selama pandemi? Apakahterdapat perubahan juga dalam rutinitasnya?
Jujur, Alula jarang banget keluar rumah. Soalnya, di awal pandemi kami takut banget dengan COVID-19. Sampai sekarang pun kalau enggak terlalu
perlu keluar, ya enggak kita ajak keluar. Kecuali kalau kita sudah merasa lelah banget di rumah dan butuh refreshing. Kalaupun keluar, kami
mengajak Alula ke outdoor, seperti Scientia Park.
Alula enggak sempat mengalami melt down di rumah, karena memang personality-nya seperti ini, jadi tetap saja cheerful. Yang ikut stress mungkin hanya mbaknya (pengasuh). Soalnya, kalau aku bekerja harus aku tinggal bersama mbak. Tapi overall, enggak kok. I think she likes being at home. Kecuali, ia suka banget dengan kucing. Jadi kita suka pergi ke cat café yang ada di Bintaro. Jadi kalau kita sudah lama enggak keluar rumah, lalu Alula ingin main dengan kucing, ya sudah. Tapi other than that, she’s fine being at home.
Selain itu aku jadi sering mengikutkan Alula ke kelas temanku yang mengajar poundfit untuk anak, Alula juga suka banget dance, tapi belum ketemu kelas dance untuk anak yang cocok. Sebelum pandemi kita juga suka ikutkan Alula ke kelas gymnastic. Cuma untuk sekarang, belum dulu, deh. Mungkin hanya kelas yang bisa diikuti secara online, ya pound saja. We really don’t want her to get COVID-19
Untuk urusan sekolah online, Alula senang dan enjoy banget. Mungkin karena anak satu-satunya, jadi kalo ketemu anak seumuran merasa excited banget, meskipun hanya sebatas online. Setiap pagi ia menyapa teman-teman dan gurunya. Pokoknya ia yang paling semangat. Ketika mendapat report, guru-gurunya juga selalu bilang bahwa Alula selalu semangat, selalu menyapa, membuat mood enak setiap pagi. Haha. Ia sempat enggak masuk beberapa hari, lalu teman dan mama temannya bilang, “Beda kalau enggak ada Alula, enggak ada yang nanya dan seruseruan.” Jadi so far ia masih enjoy. Mudah-mudahan bisa offline saja secepatnya, kalau sudah divaksin.
Namun lama-kelamaan, sekarang Alula sudah minta ditinggal saat sekolah online. Aku juga sudah mulai tenang. Dulu aku belajar dulu, bagaimana cara ngomong dengan anak untuk proses belajar. Soalnya, meski hanya mengajar anak membaca huruf enggak semudah kelihatannya. Dulu awal-awal suka marah sekarang sudah mulai tenang.
Apakah muncul keahlian baru selama pandemi ini?
Bukannya enggak bisa, tapi dulu enggak begitu suka dengan tanaman. Tapi sepertinya, hampir semua orang jadi tiba-tiba suka sama tanamantanaman juga, ya. Dulu, I just didn’t care tentang tanaman. Tapi sekarang, selama pandemi aku jadi ikut belajar tentang tanaman. Di rumah sampai dibuatkan green corner oleh suamiku. Jika ada yang kelihatan bagus, aku beli. Kalau soal skill masak, enggak juga. Karena malah suamiku yang suka masak di rumah. He’s the cook, I just eat. Haha.
Soal health awareness, apakah ada kebiasaan baru?
Kalau urusan vitamin, memang dari dulu kita selalu konsumsi vitamin. Dari awal sudah rajin karena menjadi rutinitas kita. Namun memang sekarang persiapan bepergian semakin ketat, seperti membawa hand sanitizer, tissue basah, dan sebagainya. Kalau kita keluar makan di restoran, walaupun mejanya sudah dibersihkan, tetap kita bersihkan lagi. Jadi lebih ke how to prevent it saja.
Adakah penyesuaian finansial khusus akibat pandemi?
Jika soal asuransi, kami sudah punya dari awal. Malah double. Karena dari suami dapat, lalu mandiri juga punya. Jadi, asuransi enggak ada yang diganti. Kalau finansial, mungkin hampir semua orang juga kaget di awal. Apalagi dengan yang namanya gajian. Suamiku juga di awal alami potong gaji dan hal-hal lainnya.
Tapi untungnya, suamiku rajin menabung. Jadi, alhamdulillah, walau kaget tapi kita masih oke. Enggak sampai harus berkorban besar-besaran.
Bagaimana proses menjaga kesehatan mental dan fisik selama pandemi ini?
Kalau suami olahraga rutin karena atlet, aku juga olahraga rutin karena poundfit. Jadi kesehatan fisik dengan olahraga tetap sama. Alula juga suka berenang. Alhamdulillah, di komplek rumah juga ada kolam renang, jadi masih rutin berolahraga. Enggak ada begitu banyak perubahan, sih, kalau di kehidupan kesehatan kita. We’re just trying to keep it up, tetap berusaha untuk maintaining saja.
Kalau urusan kesehatan mental, staycation! Staycation adalah jawabannya untuk yang tinggal di Jakarta. Haha. Kita lumayan senang staycation. Kalau sudah beberapa bulan, pasti kami staycation. Kita memang sudah punya tradisi, kalau setiap Christmas dan new year untuk staycation. Jadi that’s we’re looking forward for now, karena sudah beberapa bulan enggak staycation.
Kalau soal screen time Alula, apakah ada perubahan dengan sebelum pandemi?
Sebenarnya urusan screen time untuk Alula, kita enggak terlalu larang ia untuk pegang gadget. Hanya saja kalau memang harus mengerjakan PR, maka everything is off. Dari awal kita bukan orang tua yang no gadget, karena di awal hanya kita berdua saja yang mengasuh Alula. Jadi kita enggak terlalu ambil pusing, sih.
Kini, banyak kegiatan yang dilakukan secara online. Bagaimana penyesuaian Anda terhadap perubahan ini?
Penyesuaian hanya di awal saja yang kagok. Tapi karena sekarang sudah 2 tahun, bukan nyaman, tapi sudah mulai terbiasa. Sekarang juga sudah mulai banyak kegiatan yang dilakukan offline. Kelas poundfit sudah ada beberapa kelas yang dibuka secara offline, enggak hanya online saja.
Jadi sebenarnya, online sudah bukan masalah. Tapi personally, I prefer offline, sih. So I can’t wait semuanya menjadi serba offline lagi. Walaupun enggak bisa dipungkiri juga bahwa kegiatan online bakal tetap ada. Mungkin karena banyak orang yang sudah terbiasa, juga dianggap lebih sederhana, enggak harus menerjang macet di jalan, atau sekedar lebih senang di rumah.
Jujur, semakin sering juga shopping online juga. Haha. Apalagi sekarang segala hal bisa dibeli secara online, bahkan buah-buahan juga bisa dibeli online. Karena kalau groceries shopping hanya untuk beli buah saja, agak males, ya. Haha. Untuk berbagai perlengkapan, seperti masker dan sebagainya, kita juga beli online. Sebenarnya, semua yang serba online ini memudahkan kita juga. Jadi enggak menyesalkan dunia yang serba online ini, malah embracing.
Menurut Anda, bagaimana tips dan trik untuk embrace kehidupan baru ini?
Sebisa mungkin, enjoy your life. Soalnya, pandemi sepertinya enggak akan terjadi selamanya. Terlebih lagi, kalau dilihat dari rate vaksin kita juga mulai tinggi. Jadi soon enough we’ll have herd immunity yang membuat kita bisa kembali hidup lebih normal, walau mungkin enggak senormal seperti sebelum pandemi. Jadi tetap semangat, ya! Just believe that everything will be okay. M&B