Type Keyword(s) to Search
BABY

Kapan Sebaiknya Anak Boleh Makan Es Krim?

Kapan Sebaiknya Anak Boleh Makan Es Krim?

Rasanya hampir semua orang suka es krim ya, Moms. Es krim memang kerap menjadi favorit banyak orang, dari anak-anak hingga orang dewasa. Tidak sedikit juga orang tua yang ingin memberikan es krim kepada bayi mereka dengan anggapan Si Kecil pasti bakal senang dan menyukainya.

Namun, pernahkah Moms bertanya-tanya, kapan sebaiknya Si Kecil boleh makan es krim? Jika Anda ingin tahu jawabannya, simak ulasannya berikut ini, Moms!

Di usia berapa sebaiknya anak boleh makan es krim?

Dikutip dari Mom Junction, bayi boleh mengonsumsi es krim bila sudah menginjak usia 12 bulan atau 1 tahun. Pada dasarnya, semua makanan olahan susu seperti keju, mentega, dan es krim baru boleh diberikan pada bayi jika sudah berusia 1 tahun.

Mengapa demikian? Karena biasanya es krim mengandung susu murni (whole milk), yang tidak dianjurkan untuk dikonsumsi bayi berusia di bawah 1 tahun. Hal ini bisa menimbulkan masalah pencernaan pada Si Kecil. Selain itu, bahan-bahan lain yang terkandung di dalam es krim seperti pemanis, pewarna, dan perasa merupakan zat yang tidak baik dikonsumsi bayi.

Meskipun susu yang digunakan dalam pembuatan es krim sudah melalui proses pasteurisasi untuk membunuh bakteri, ada kandungan lain yang tidak baik jika dikonsumsi bayi dan bisa memicu alergi. Moms mungkin juga sudah paham bahwa bayi memiliki pencernaan yang sensitif. Oleh karena itu, Anda perlu berhati-hati untuk memberikan makanan atau minuman pada bayi Anda.

Baca juga: 8 Makanan yang Bisa Membuat Bayi Tidur Nyenyak

Boleh makan es krim, tapi tetap mesti dibatasi

Perlu diingat juga Moms, jika anak sudah boleh makan es krim, ada baiknya jika Anda membatasi jumlah konsumsi es krim, karena gula yang terkandung di dalam makanan manis akan menjadi tempat buat pertumbuhan bakteri, sehingga bisa menyebabkan kerusakan gigi pada anak.

Tak hanya itu, terlalu banyak mengonsumsi makanan manis juga bisa membuat anak mengalami kelebihan berat badan atau obesitas dan meningkatkan risiko Si Kecil mengalami diabetes melitus tipe 2 atau penyakit yang ditandai dengan tingginya kadar gula di dalam darah.

Baca juga: Makan Es Krim saat Hamil Bisa Tambah Berat Badan Janin?

Namun, bukan berarti Anda harus memutus semua asupan makanan manis untuk anak Anda, Moms. Pasalnya, anak membutuhkan kandungan dari rasa manis untuk membangun energi dan perkembangan sarafnya. Sebagai alternatif, berikan makanan manis yang sehat pada Si Kecil, seperti buah-buahan, smoothie, atau madu. (M&B/Fariza Rahmadinna/SW/Foto: Freepik)