Type Keyword(s) to Search
BUMP TO BIRTH

Bumil Puasa, Adakah Pengaruhnya pada Pergerakan Janin?

Bumil Puasa, Adakah Pengaruhnya pada Pergerakan Janin?

Berpuasa di bulan Ramadan pada dasarnya memang tidak wajib buat wanita yang tengah mengandung. Sebagian ibu hamil juga memilih untuk tidak berpuasa karena khawatir puasa akan berpengaruh kepada kondisi janin mereka. Namun, benarkah begitu?

Sebagian ahli justru berpendapat bahwa puasa tak akan banyak berpengaruh terhadap janin yang berada dalam kandungan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Departemen Obstetri dan Ginekologi di Gaziantep University, Turki, tidak ada perbedaan yang signifikan pada kesehatan janin selama dan sebelum ibu hamil berpuasa.

Baca juga: Ibu Hamil Ingin Berpuasa? Perhatikan Hal Berikut Ini!

Dalam studi tersebut, para ahli meneliti 36 wanita hamil tanpa komplikasi berturut-turut dari 20 minggu sebelum puasa Ramadan berlangsung hingga selesai puasa. Penelitian ini tidak hanya memperhitungkan kenaikan berat badan janin, tapi juga peningkatan tulang paha janin, profil biofisik, pengukuran doppler ultrasonografi dalam peningkatan diameter biparietal janin, kadar hormon kortisol ibu hamil, serta hal-hal lain yang berhubungan dengan kesehatan bumil dan bayi di dalam kandungan.

Ibu hamil puasa dan pengaruhnya pada pergerakan janin

Meskipun demikian, beberapa ibu hamil mengaku pergerakan janinnya kian aktif saat tengah berpuasa. Apakah hal itu disebabkan karena bumil harus menahan lapar dan haus selama seharian?

Sejumlah penelitian menunjukkan fakta bahwa berpuasa justru baik buat bumil. Pasalnya, berpuasa bisa menurunkan risiko terjadinya diabetes pada kehamilan.

"Saat hamil tidak dianjurkan untuk mengonsumsi glukosa simplex yang berlebihan atau yang mudah dipecah, yaitu monosakarida dan disakarida. Hal tersebut bisa menyebabkan kenaikan dan penurunan gula darah yang tiba-tiba sehingga bumil mungkin akan mengalami keleyengan, lemas, dan lain-lain," jelas dr. UF Bagazi, Sp.OG, dokter spesialis obgyn Brawijaya Hospital Antasari.

Dokter UF juga menjelaskan bahwa berpuasa tidak akan memengaruhi gerak janin. Apabila hasil pemeriksaan menunjukkan tidak ada gangguan, maka bayi yang lebih aktif atau justru kurang aktif selama berpuasa sesungguhnya bukan masalah.

"Pergerakan bayi terlalu aktif atau justru tidak aktif selama berpuasa sesungguhnya harus dilihat kronologis pasien terlebih dahulu. Jika dari hasil kontrol sebelumnya bayi dalam kondisi baik-baik saja, kecukupan air ketuban baik, dan flow tali pusar juga baik, maka bisa dibilang kondisi bayi normal," kata dokter UF Bazagi.

Oleh karena itu, bumil bisa menjalani ibadah puasa apabila tidak memiliki masalah berarti di masa kehamilan karena berpuasa justru akan membantu Anda untuk menghindari terjadinya diabetes. Namun, dengan catatan, menu sahur dan berbuka bumil juga harus dipastikan mengandung gizi yang baik dan Anda mengonsumsi komponen glukosa kompleks seperti nasi atau gandum sehingga nutrisi dan sistem pencernaan bekerja lebih lambat dan tidak menimbulkan kenaikan atau penurunan kadar gula darah yang tiba-tiba.

Baca juga: Ibu Menyusui Berpuasa, Apakah akan Mengurangi Produksi ASI?

Kenaikan atau penurunan kadar gula darah yang terlalu drastis bisa memengaruhi janin dan membuatnya lebih aktif bergerak. Jika bumil bisa mengontrol kadar gula tersebut, maka bayi akan merasa biasa saja.

"Dengan begitu, janin juga akan merasa cukup nyaman berada di dalam kandungan. Janin akan mendapatkan asupan makanan seperti hari-hari biasa dan tidak terpengaruh fakta Anda tengah berpuasa," ungkap dokter UF Bagazi. (M&B/Wieta Rachmatia/SW/Foto: Freepik)