Type Keyword(s) to Search
BUMP TO BIRTH

5 Penyebab Gatal pada Payudara dan Cara Mengatasinya

5 Penyebab Gatal pada Payudara dan Cara Mengatasinya

Moms, apakah Anda mengalami masalah dengan payudara yang terasa gatal selama masa kehamilan? Dikutip dari laman American Association of Pregnancy, tubuh bisa mengalami perubahan selama masa kehamilan, termasuk pada payudara, mulai dari warnanya yang menggelap atau kekuningan, ukuran yang membesar, lebih sensitif, hingga timbulnya gatal pada payudara. Lantas, apa saja penyebab payudara terasa gatal saat masa kehamilan? Dan bagaimana cara mengatasinya? Simak ulasannya berikut ini ya, Moms!

Penyebab Payudara Gatal Selama Hamil

Payudara atau puting terasa gatal dan bahkan mengalami iritasi bisa disebabkan oleh berbagai hal, antara lain: 

1. Perubahan Hormon

Dikutip dari jurnal berjudul Prevalence and Relevance of Pruritus in Pregnancy, sebagian besar perubahan tubuh selama kehamilan, termasuk payudara terasa gatal bisa disebabkan oleh adanya peningkatan kadar progesteron dan estrogen, di samping hormon lain yang dipengaruhi oleh kehamilan. Inilah alasan mengapa Anda mengalami gatal-gatal pada payudara bersamaan dengan penggelapan kulit di sekitar areola puting susu.

2. Skin Straie

Seiring pertumbuhan bayi di dalam kandungan, kulit Anda akan meregang, serta payudara menjadi kering dan tidak nyaman. Dikutip dari National Health Service, kondisi ini disebut dengan skin straie atau skin gravidarum, yang dapat menyebabkan timbulnya rasa gatal pada payudara.

3. PUPPP (Puritic Uritical Papules and Plaques of Pregnancy) 

Menurut jurnal Skin Conditions During Pregnancy, saat masa kehamilan, Anda mungkin mengalami gatal-gatal atau muncul benjolan pada kulit. Kondisi semacam ini cenderung muncul pada perut dan kemudian dapat menyebar ke ekstremitas, termasuk payudara, bokong, dan paha.

4. Atopic Eruption During Pregnancy (AEP)

Bersumber dari European Academy of Dermatology and Venereology, Anda yang memiliki riwayat atopi seperti dermatitis atopik cenderung lebih mudah mengalami bercak kemerahan, bersisik, dan gatal pada payudara, leher, dan area kulit kering lainnya. Hal ini biasanya menyebabkan erupsi bintik-bintik merah (red spots) dan benjolan kulit bersamaan dengan rasa gatal.

5. Adanya Indikasi Penyakit Tertentu

Berdasarkan sebuah studi pada tahun 2011, adanya infeksi ragi, kolestasis kehamilan (masalah hati yang dapat menyebabkan rasa gatal pada tangan dan kaki), dan penyakit payudara paget, yakni sejenis kanker payudara, juga dapat menyebabkan timbulnya gatal pada payudara dan puting.

Kapan Ibu Hamil Mengalami Payudara Gatal?

Berdasarkan studi yang dilakukan University of California, Anda dapat mengalami payudara atau puting terasa gatal pada satu hingga dua minggu setelah proses pembuahan. Lantas, apakah payudara atau puting terasa gatal bisa menjadi tanda awal kehamilan? Kondisi semacam ini tidak bisa menjadi tanda tunggal awal kehamilan, namun diperlukan tanda-tanda awal kehamilan lainnya untuk bisa mengindikasi adanya kehamilan, atau Anda dapat memeriksakan diri ke dokter kandungan untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Sedangkan payudara gatal yang disebabkan oleh skin straie atau skin gravidarum cenderung dapat dialami setelah usia kehamilan memasuki 24 minggu. Menurut jurnal yang dipublikasikan di US National Library of Medicine National Institutes of Health, payudara yang gatal akibat eksim, yakni salah satu dermatosis umum selama kehamilan, biasanya dapat dialami ibu hamil selama dua trimester pertama. Sementara itu, menurut American Osteopathic College of Dermatology, payudara atau puting yang terasa gatal akibat PUPPP (Puritic Uritical Papules and Plaques of Pregnancy) mungkin terjadi pada trimester ketiga kehamilan.

Bagaimana Cara Meredakan Payudara atau Puting Terasa Gatal Selama Kehamilan?

Jika tidak disebabkan oleh adanya kondisi medis tertentu, payudara atau puting terasa gatal dapat ditangani dengan beberapa pengobatan rumahan, sebagai berikut:

1. Gunakan Lotion

Anda bisa mengoleskan lotion atau pelembap yang diformulasikan khusus pada area payudara dan puting secara rutin selama masa kehamilan. Diambil dari guide book yang berjudul Caring for Yourself During Pregnancy and Beyond, lotion yang mengandung cocoa butter, vitamin E oil, lidah buaya, lanolin atau petroleum jelly, dan lotion kalamin dapat membantu mengatasi kulit yang terasa gatal. Jangan gunakan lotion yang mengandung wewangian atau alkohol karena dapat membuat kulit lebih kering. Selain itu, selalu lakukan patch test terlebih dahulu untuk mengetahui adanya reaksi alergi atau tidak.

2. Pilih Pakaian yang Tepat

Pakailah pakaian berbahan katun longgar dan breathable, karena bahan ini diketahui tidak memerangkap keringat seperti pakaian berbahan sintetis. Selain itu, gunakan bra bersalin yang tidak menyebabkan iritasi atau gatal.

3. Hindari Sabun dan Parfum yang Keras

Gunakan sabun yang ringan dan bebas pewangi, serta hindari parfum atau lotion beraroma yang dapat membuat kondisi payudara gatal semakin parah. Selain itu, gunakan juga detergen bebas pewangi untuk mencuci pakaian Anda.

4. Hindari Mandi atau Berendam Air Panas

Mandi atau berendam air panas dapat membuat kulit Anda menjadi kering, dan tidak menutup kemungkinan jika hal ini dapat membuat payudara terasa gatal. Alih-alih mandi atau berendam menggunakan air panas, alangkah baiknya mandi dengan menggunakan air hangat atau air suam kuku. Selain itu, jangan mandi selama lebih dari lima hingga sepuluh menit, karena berlama-lama mandi atau berendam juga dapat membuat kulit Anda menjadi kering.

5. Minum Lebih Banyak Air

Idealnya Anda harus mengonsumsi minimal 8 gelas air setiap hari untuk menghindari masalah seperti sembelit dan dehidrasi. Tubuh yang terhidrasi dengan baik juga bisa membuat kulit Anda lebih sehat dengan mengurangi kekeringannya, sehingga dapat mencegah payudara atau puting terasa gatal.

Biasanya, rasa gatal pada payudara ini cenderung bersifat sementara. Namun, jika gejalanya tidak kunjung hilang, segera periksakan diri ke dokter untuk penanganan lebih lanjut. Dalam beberapa kasus, puting dan payudara yang terasa gatal bisa disebabkan oleh adanya peradangan atau infeksi ragi. Oleh karena itu, disarankan untuk memeriksakan diri ke dokter, jika pengobatan rumahan tidak berhasil. (Fariza Rahmadinna/SW/Dok. Racool_Studio/Freepik)