Type Keyword(s) to Search
FAMILY & LIFESTYLE

Bukan Sekadar Pedas, Ini Manfaat Cabai Rawit buat Kesehatan

Bukan Sekadar Pedas, Ini Manfaat Cabai Rawit buat Kesehatan

Gemar makanan pedas, Moms? Kalau ya, sambal, saus pedas, maupun cabai tentu selalu ada dalam menu makanan Anda, ya. Nah, salah satu jenis cabai, yakni cabai rawit, pastinya juga sudah tak asing lagi buat Anda. Jenis cabai ini sangat populer di masyarakat, baik untuk dibuat sambal, dimasukkan ke dalam tumisan atau sayuran, maupun sebagai teman makan gorengan.

Selain bisa menambah selera dan kepuasan Anda saat makan, ternyata cabai rawit juga punya banyak manfaat bagi kesehatan tubuh kita, lho! Pasalnya, cabai rawit memiliki segudang nutrisi yang baik untuk tubuh, seperti beta karoten, vitamin B, C, K, potasium, dan banyak antioksidan yang sangat bermanfaat. Dirangkum dari berbagai sumber, berikut ini manfaat cabai rawit.

1. Meningkatkan imunitas tubuh

Cabai bisa melindungi kita dari serangan berbagai macam penyakit, karena kandungan vitamin C di dalamnya bermanfaat untuk meningkatkan imunitas tubuh. Jika sistem imunitas tubuh Anda kuat, maka kesehatan Anda juga bisa jadi optimal, Moms.

2. Meredakan nyeri

Cabai mengandung capsaicin yang memberikan rasa pedas atau panas. Nah, capsaicin ini bisa memberikan efek kesehatan untuk tubuh, yaitu mengurangi nyeri pada otot dan sendi. Karena itu, capsaicin kerap digunakan sebagai bahan pada salep atau krem pereda nyeri otot dan sendi. Sensasi panas yang dihasilkan salep atau krim tersebut saat dioleskan bisa mengurangi rasa nyeri.

Baca juga: Bolehkah Ibu Menyusui Makan Makanan Pedas?

3. Mengatasi tekanan darah tinggi

Cabai rawit bisa digunakan untuk mengatasi tekanan darah tinggi. Cabai rawit memiliki kandungan yang mampu melancarkan peredaran darah sekaligus mengurangi pembentukan gumpalan yang menyebabkan arteri di jantung mengalami penyumbatan.

4. Mencegah penyakit jantung

Kandungan vitamin B6 dan asam folat yang terdapat pada cabai, serta potasium dan beta karoten mampu mencegah Anda dari bahaya penyakit jantung. Vitamin B juga bisa membantu mengurangi level homocysteine. Tingginya kadar homocysteine di dalam tubuh dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko stroke serta serangan jantung.

5. Melegakan hidung tersumbat

Pilek dan hidung tersumbat dapat diatasi dengan konsumsi cabai rawit. Cabai rawit mengandung capcaisin yang mampu melegakan hidung tersumbat dengan cara membuat lendir di dalam hidung menjadi lebih encer hingga akhirnya keluar. Namun, hindari mengonsumsi cabai rawit secara berlebihan ya, Moms. Anda bisa berisiko mengalami sakit perut atau bahkan diare.

6. Menjaga kesehatan mata

Kandungan cabai rawit seperti vitamin B2 sangat bagus untuk menjaga kesehatan mata Anda. Khasiat cabai rawit dalam mengatasi masalah kesehatan mata serupa dengan khasiat yang terdapat dalam wortel, yaitu sama-sama memiliki manfaat menyehatkan mata.

7. Mempercepat penyembuhan luka

Cabai rawit kaya akan vitamin C. Nah, vitamin C ini bisa mempercepat proses penyembuhan luka dengan cara membantu pembentukan kolagen, protein struktural yang membentuk kulit dan menghasilkan pengurangan waktu keseluruhan yang dibutuhkan untuk menyembuhkan luka.

8. Menangani kanker

Capsaicin yang terdapat dalam cabai rawit bisa mengatasi pertumbuhan sel kanker baru dalam tubuh. Capsaicin mampu menghilangkan sel kanker yang terdapat di dalam tubuh, tapi tidak merusak sel yang normal, sehingga tidak akan terjadi kerusakan sel yang normal. Namun, sekali lagi, ini tidak berarti Anda bisa mengonsumsi cabai rawit secara berlebihan ya, Moms.

9. Mencegah beri-beri

Penyakit beri-beri disebabkan oleh kekurangan vitamin B1, sehingga tubuh yang kekurangan vitamin B1 rentan terkena penyakit beri-beri. Nah, cabai rawit memiliki kandungan berupa vitamin B1 yang dapat mencegah gangguan penyakit beri-beri.

10. Membakar lemak tubuh

Konsumsi cabai secukupnya bisa membantu menurunkan berat badan. Hal ini karena kandungan capsaicin yang terdapat pada cabai dipercaya mampu mengurangi asupan kalori dan meningkatkan pembakaran kalori dan lemak dalam tubuh. (M&B/SW/Foto: Freepik)