Type Keyword(s) to Search
TODDLER

Leher Anak Bergurat Hitam? Waspada Tanda Diabetes, Moms!

Leher Anak Bergurat Hitam? Waspada Tanda Diabetes, Moms!

Moms, apakah Si Kecil bertubuh gemuk? Coba deh, perhatikan warna kulit di sekitar lehernya. Apakah kulit leher Si Kecil terlihat bergurat noda hitam seperti daki namun tak bisa dibersihkan? Kalau ya, Moms harus waspada sebab itu merupakan salah satu ciri diabetes.

Kondisi leher menghitam yang dalam istilah medis disebut sebagai Acanthosis Nigricans (AN) ini sering terlihat pada orang-orang yang kelebihan berat badan dan obesitas, termasuk anak-anak. American Diabetes Association menganggap AN sebagai salah satu indikator resistensi insulin dan diabetes mellitus pada anak-anak.

Jika Moms perhatikan, pada lipatan-lipatan di area leher anak akan terlihat penggelapan simetris (hiperpigmentasi) dan penebalan (hiperkeratosis) kulit, dengan tekstur yang kasar dan lembut. Meskipun tidak menimbulkan rasa sakit dan tak nyaman, kadang AN bisa terasa gatal juga. Tak hanya pada lipatan leher, AN juga bisa terjadi di lipatan ketiak juga selangkangan Si Kecil.

Leher Hitam dan Diabetes

Jangankan obesitas pada anak yang sering kali dianggap angin lalu oleh para orang tua, leher menghitam sebagai salah satu tanda diabetes pun pasti sering luput dari pengamatan orang tua. Orang tua mungkin menganggap itu hanyalah daki yang sulit dibersihkan karena tubuh Si Kecil gemuk, padahal garis-garis hitam di leher itu disebabkan oleh tingginya insulin dalam tubuh, atau hiperinsulin.

Dokter spesialis kedokteran olahraga, Michael Triangto, menjelaskan bahwa seseorang yang obesitas umumnya juga mengalami lonjakan insulin, yakni hormon yang bekerja membantu penyerapan glukosa di sel-sel tubuh.

Konsumsi makanan tinggi kalori atau gula dapat menyebabkan insulin meningkat dan bekerja lebih keras. Tapi, lama kelamaan kondisi ini dapat menyebabkan resistensi insulin, di mana respons sel-sel tubuh terhadap insulin menurun.

Dan ketika hal ini terjadi, muncul hiperpigmentasi dan penebalan sel kulit epidermis, yang mengakibatkan munculnya Acanthosis Nigricans. Tak hanya itu, penyerapan gula dalam darah ke sel-sel tubuh menjadi tidak optimal, akibatnya kadar gula dalam darah menjadi tinggi dan akhirnya menyebabkan diabetes tipe 2.

Biasanya, diabetes tipe 2 ini diderita oleh orang berusia lanjut, namun karena gaya hidup yang tak sehat, seperti pola makan yang berantakan, kurang bergerak, dan obesitas, menyebabkan orang-orang yang masih muda, termasuk anak-anak, terancam penyakit ini.

Tak Melulu Karena Diabetes

Meskipun merupakan salah satu tanda dari diabetes, kehitaman pada kulit ini juga bisa disebabkan oleh sengatan matahari maupun kekurangan nutrisi. Karena itu, jika Moms menemukan tanda ini pada Si Kecil, perlu dilakukan identifikasi terhadap gejala AN. Adapun penyebab anak-anak bisa mengalami AN di sekitar leher adalah:

1. Resistensi insulin

Ini merupakan alasan paling umum. Resistensi insulin dapat menyebabkan hiperpigmentasi dan penebalan sel kulit epidermis, mengakibatkan AN.

2. Keturunan

Meskipun faktor keturunan merupakan hal yang langka, tapi AN unilateral dapat terjadi pada Si Kecil yang memiliki riwayat keluarga AN. Biasanya ini ditandai dengan munculnya garis-garis pada wajah, kulit kepala, dada, perut, punggung, serta paha.

3. Penyebab lain

AN juga bisa disebabkan oleh penggunaan obat-obatan dalam jangka panjang, seperti hormon pertumbuhan manusia buatan.

Cegah Diabetes pada Anak Sejak Dini

Diabetes biasanya berawal dari obesitas, Moms. Dan sedihnya, obesitas sangat mungkin terjadi pada anak-anak. Hal ini diperparah dengan mindset orang tua yang masih menganggap anak gemuk lebih sehat dan lucu. Padahal obesitas bisa berujung pada penyakit-penyakit lain, termasuk diabetes. Jika Si Kecil sudah terkena diabetes, ia pun harus selalu mengontrol gula darahnya agar tidak menimbulkan komplikasi penyakit lain.

Karena itu, untuk menghindari anak terkena diabetes, Moms disarankan untuk mengatur pola makan anak, serta mengajak anak untuk melakukan aktivitas fisik. Tak perlu olahraga berat, Moms. Anak bisa olahraga juga sambil bermain. Selain itu, yang tak kalah penting adalah rutin membawa Si Kecil ke dokter untuk memeriksa tekanan gula darahnya, ya. (Nanda Djohan/SW/Dok. Freepik)