Type Keyword(s) to Search
BUMP TO BIRTH

Jangan Katakan 10 Hal ini pada Ibu yang Persalinannya Terlambat

Jangan Katakan 10 Hal ini pada Ibu yang Persalinannya Terlambat

Saat kehamilan Moms sudah menginjak usia 9 bulan, tentunya Anda semakin tak sabar ingin bertemu dengan buah hati. Namun ada kalanya, meski Anda telah mengetahui hari perkiraan lahir (HPL) Si Kecil, kemungkinan bahwa bayi Anda akan lahir terlambat atau lewat dari tanggal prediksi bisa saja terjadi. Data dari National Institutes of Health menunjukkan bahwa 1 dari 10 bayi telat lahir atau lahir setelah usia kehamilan 42 minggu.

Tentunya hal ini bisa menjadi sangat menjengkelkan bagi sebagian ibu. Apalagi bila sebelumnya Anda tidak pernah berekspektasi dan mempersiapkan hal ini. Namun hal yang lebih menyebalkannya lagi mungkin saat Moms mendapatkan "perhatian" yang justru malah membuat Anda jadi tak nyaman atau bahkan menyinggung perasaan Anda, dari keluarga, teman, atau kerabat dekat tentang kelahiran Si Kecil yang melewati tanggal prediksi tersebut.

Maka itu, khususnya untuk Anda yang tidak berada di posisi mereka, cobalah untuk tidak mengatakan beberapa hal berikut pada ibu yang persalinannya terlambat.

1. "Kapan sih due date-nya?"

Sebelum menanyakan hal ini, sebaiknya Anda perlu tahu dulu bahwa due date atau perkiraan tanggal kelahiran Si Kecil ini tidak selalu akurat dan tidak bisa dijadikan patokan waktu persalinan seorang ibu. Bahkan tak jarang due date juga bisa meleset dari perkiraan, lho. Lagi pula bayi yang ada di dalam perut juga tidak bisa membaca kapan tanggal kelahirannya sesuai yang telah dokter perkirakan. Dan perlu diingat, kehamilan setiap ibu berbeda, begitu pun soal waktu persalinan mereka.

2. "Kayaknya dokter salah prediksi, deh"

Hmm, kembali ke poin pertama, hal ini memang bisa terjadi! Jadi, tak heran bila sampai sekarang ibu tersebut belum juga bersalin kan?

3. "Padahal perut kamu sudah besar sekali, lho"

Duh, ukuran atau bentuk perut ibu hamil itu tidak ada hubungannya dengan kapan bayi lahir dan mungkin juga tidak ada hubungannya dengan ukuran bayi. Anda perlu tahu bahwa besar atau kecilnya bentuk perut ibu hamil ini biasanya didasarkan pada posisi bayi dan tipe tubuh ibu tersebut.

4. "Kamu yakin nih tidak sedang mengandung anak kembar?"

Yakin dong! Dokter kan pasti sudah memberi tahu si ibu hamil jauh hari sebelumnya bila ternyata ia sedang mengandung anak kembar. Adanya janin kembar yang tumbuh di dalam kandungan juga sudah bisa terdeteksi saat ibu melakukan tes ultrasonografi atau USG.

5. "Eh, sudah coba ini dan itu belum?"

Saat bayi tak kunjung lahir, mungkin Anda akan mendapatkan banyak saran tentang berbagai metode induksi alami yang bisa merangsang kontraksi agar Si Kecil bisa segera lahir. Entah itu dengan merangsang puting, berhubungan seks, atau bahkan melakukan olahraga ringan menggunakan gym ball. Semua itu memang terdengar mudah, tapi kenyataanya terkadang terbalik atau saran tersebut justru tidak memiliki dasar ilmu pengetahuan yang jelas.

6. "Kapan nih kamu diinduksi?

Tentunya hal ini akan dilakukan di saat yang tepat. Berdasarkan American Congress of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) induksi akan dilakukan pada usia empat puluh dua minggu kehamilan. Tentunya ada alasan medis saat induksi persalinan ini dilakukan sebelum waktu tersebut dan pastinya dokter akan mendiskusikannya dengan Anda terlebih dahulu.

7. "Jangan duduk di situ, nanti ketubannya pecah, lho"

Ketuban tidak akan pecah sampai akhirnya Anda siap untuk bersalin. Jadi duduklah di mana pun Anda merasa ingin duduk.

8. "Bagaimana dengan plasenta kamu?"

Tenang, plasenta tidak memiliki waktu kedaluwarsa. Bila kehamilan Anda melampaui 40 minggu menjadi 41 minggu, Anda mungkin akan menjalani tes khusus yang disebut Profil Biofisik (BPP), lengkap dengan tes non-stres untuk memastikan bahwa bayi dalam keadaan baik, begitu pula dengan plasentanya.

9. "Waktu saya hamil sih...."

Bila seseorang memberi tahu Anda akan kemiripan pengalaman terlambatnya waktu persalinan, mungkin ini akan membuat merasa terbantu dan sedikit lega. Namun bila sebaliknya, hiraukan saja! Karena Anda memiliki hak dan pilihan akan informasi yang ingin Anda dengar atau tidak.

10. "Tidak apa-apa kok bila persalinan kamu terlambat"

Kesannya seperti memberi semangat dan menunjukkan perhatian. Tetapi ketika seseorang kembali mengingatkan dan bertanya kenapa bayinya belum lahir tentunya ini menjadi sangat menyebalkan. Menebak-nebak kapan Si Kecil lahir juga bukan menjadi permainan yang menyenangkan lagi. (Vonda Nabilla/SW/Dok. Freepik)