Type Keyword(s) to Search
BABY

Moms, Ini Tanda-tanda Bayi Mengalami Kekurangan Kalsium

Moms, Ini Tanda-tanda Bayi Mengalami Kekurangan Kalsium
Perlu Diperhatikan, Ini Tanda-Tanda Bayi Kekurangan Kalsium. (Foto:Dok. Prostooleh/Freepik)

Moms, yakinkah Anda jika kebutuhan kalsium bayi Anda sudah terpenuhi dengan baik? Ya, kalsium merupakan salah satu nutrisi yang sangat penting untuk perkembangan Si Kecil. Kekurangan kalsium tentu saja dapat mengakibatkan masalah kesehatan tertentu pada bayi Anda.

Nah, mengingat betapa pentingnya kalsium bagi perkembangan Si Kecil, berikut ini beberapa tanda kekurangan kalsium pada bayi yang perlu Anda perhatikan. Apa saja? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini, Moms!

Mengapa Kalsium Penting untuk Bayi?

Dikutip dari laman Firstcry, kalsium berperan penting dalam membantu pertumbuhan dan kekuatan tulang anak secara keseluruhan. Hal ini akan berdampak jangka panjang lho, Moms, karena massa tulang orang dewasa ditentukan oleh asupan kalsium yang diterima sejak masa bayi hingga remaja. Tak hanya itu, mencukupi kebutuhan kalsium Si Kecil juga sangat penting untuk membantu fungsi otot yang tepat, fungsi jantung, dan sistem saraf.

Tanda-tanda Bayi Kekurangan Kalsium

Bayi yang mengalami kekurangan kalsium terkadang sulit untuk diamati, karena tanda-tandanya biasanya baru akan terlihat apabila kadar kalsium turun drastis dari batas normal. Gejala kekurangan kalsium juga bisa berbeda-beda pada tiap bayi. Namun, secara umum berikut ini adalah beberapa tanda bayi Anda kekurangan kalsium, yakni:

* Adanya keterlambatan pertumbuhan gigi, dan setelah tumbuh, pertumbuhan gigi memiliki cacat seperti longgar maupun tidak rata.

* Memiliki perut yang cenderung buncit.

* Munculnya perilaku emosional yang tidak menentu, misalnya mudah gelisah, temperamen, dan rewel yang sulit dikendalikan.

* Memiliki tingkat konsentrasi yang buruk.

* Banyak berkeringat selama tidur.

* Kehilangan selera makan.

* Tidak memiliki ketertarikan terhadap lingkungan sekitar.

* Cenderung rentan terhadap berbagai penyakit, karena memiliki sistem kekebalan tubuh yang buruk.

* Kesulitan tidur di malam hari dan sering menangis.

* Mengalami kejang-kejang karena suplai oksigen yang buruk ke otak.

* Adanya gerakan wajah yang tidak normal, seperti lidah dan bibir berkedut atau mata berkedip-kedip.

* Mengalami tetani atau kejang di tangan dan kaki. Ini adalah gejala yang berbahaya dan jika tidak segera diatasi dapat menyebabkan kematian pada bayi.

* Pertumbuhan dan kelainan bentuk yang buruk pada persendian.

* Memiliki tekanan darah yang rendah.

Penyebab Kekurangan Kalsium pada Bayi

Ada sejumlah penyebab mengapa bayi mengalami kekurangan kalsium, antara lain:

* Kurang paparan sinar matahari yang dapat menyebabkan kekurangan vitamin D, sehingga mengurangi kadar kalsium pada bayi. Hal ini karena vitamin D dapat membantu penyerapan kalsium dengan tepat.

* Penelitian menunjukkan bahwa bayi yang menderita hipertiroidisme kongenital memiliki kadar kalsium rendah dalam tubuhnya.

* Kelahiran bayi prematur, terutama yang lahir sebelum usia kandungan 32 minggu, cenderung mengalami kekurangan kalsium.

* Pasokan oksigen yang buruk selama persalinan.

* Bayi mengalami cacat genetik yang disebut Sindrom DiGeorge yang menyebabkan kadar kalsium rendah dalam tubuhnya.

Cara Mengatasi Kekurangan Kalsium pada Bayi

Kadar kalsium yang rendah pada bayi Anda dapat diperbaiki dengan beberapa langkah sederhana, berikut ini:

* Rutin mengajak Si Kecil berjemur di pagi hari untuk mendapatkan asupan vitamin D guna membantu penyerapan kalsium yang tepat.

* Memberikan bayi Anda ASI eksklusif.

* Bagi bayi yang mengalami kejang akibat kekurangan kalsium, biasanya dokter akan menginjeksikan kalsium langsung ke aliran darah. Akan tetapi, metode ini berisiko tinggi karena jika disuntikkan terlalu cepat dapat menyebabkan gagal jantung.

Moms, kekurangan kalsium memang harus segera diatasi, dan hal itu dapat diperbaiki dengan beberapa langkah sederhana seperti di atas. Semakin cepat kekurangan kalsium ini ditangani, hal ini akan mencegah kerusakan permanen pada bayi Anda sehingga ia dapat tumbuh dengan baik dan sehat. (Fariza Rahmadinna/SW/Dok. Prostooleh/Freepik)