Type Keyword(s) to Search
FAMILY & LIFESTYLE

Tak Hanya Unik, Ini 7 Manfaat Kesehatan Daun Kumis Kucing

Tak Hanya Unik, Ini 7 Manfaat Kesehatan Daun Kumis Kucing

Bagi Moms yang menyukai tanaman hias, mungkin Anda sudah kenal dengan daun kumis kucing. Tumbuhan yang termasuk dalam keluarga Lamiaceae tak hanya memiliki bentuk yang unik, tetapi juga termasuk jenis tanaman yang bisa dijadikan sebagai ramuan herbal.

Kumis kucing mudah ditemui di daerah dengan iklim tropis, termasuk di Indonesia. Batangnya berbentuk tegak lurus dengan benang sari seperti mahkota yang mencuat keluar, layaknya kumis kucing berwarna putih keunguan. 

Tanaman dengan nama ilmiah Orthosiphon aristatus ini diketahui mengandung senyawa bioaktif di dalamnya. Senyawa tersebut meliputi flavonoid, triterpenoid, fenolik, sinensetin, eupatorin, glikosida, tanin, saponin, dan steroid. Karenanya, daun kumis kucing dapat memberikan manfaat untuk kesehatan tubuh Anda, di antaranya:

1. Menjadi Obat Asam Urat

Daun kumis kucing sangat dikenal sebagai obat asam urat alami karena adanya kandungan flavonoid, fenolik, dan asam kafeat yang cukup tinggi. Berbagai senyawa ini akan membantu meningkatkan aliran urine, dengan merelaksasi otot-otot dinding pembuluh internal. Sifat antiradang di dalamnya mampu menghambat serta mengurangi risiko terjadinya serangan asam urat.

2. Mengatasi Rematik

Penyakit rematik (rheumatoid arthritis) yang disebabkan karena reaksi autoimun juga didasari oleh proses peradangan. Kandungan senyawa di dalam daun kumis kucing pun mampu menurunkan reaksi tersebut dan dapat melindungi tulang rawan dan jaringan lunak dari peradangan akut hingga kronis. Selain mengurangi rasa nyeri, fungsi persendian pun bisa terpelihara dengan lebih baik.

3. Menurunkan Kadar Gula Darah

Bagi penderita diabetes, kadar gula darah dalam tubuh akan meningkat sangat tinggi. Dengan mengonsumsi ekstrak dari daun kumis kucing, maka kadar glukosa dalam darah akan menjadi lebih stabil. Tanaman ini juga turut membantu melepaskan insulin, sehingga menyeimbangkan kadar gula, lemak, asam amino, serta karbohidrat yang dapat mencegah risiko terjadinya diabetes.

4. Menjaga Fungsi Ginjal

Ramuan ekstrak daun kumis kucing dapat menjadi obat untuk infeksi ginjal akut dan kronis, infeksi kandung kemih, infeksi saluran kemih, sering buang air kecil, dan batu kandung kemih (kencing batu). Hal ini pun sudah diteliti dan terbukti baik sebagai obat alami secara klinis.

5. Menstabilkan Tekanan Darah

Kandungan sinensetin di dalam daun kumis kucing ternyata berperan sebagai antioksidan. Hal tersebut akan membantu tubuh mengurangi kadar natrium yang berlebih melalui urine. Dengan begitu, tekanan dalam pembuluh darah akan berkurang. Kandungan lainnya, yaitu methylripariochromene A (MRC) juga berfungsi membantu merelaksasi otot dan memperbesar pembuluh darah, sehingga sangat baik jika dikonsumsi oleh penderita hipertensi.

6. Mencegah Infeksi Saluran Kencing

Sifat antibakteri dan antimikroba pada daun kumis kucing juga dapat mencegah terjadinya keputihan hingga infeksi saluran kencing (ISK). Kedua sifat tersebut akan membantu mengurangi bakteri yang menempel pada sel-sel di dinding saluran kemih, penyebab terjadinya infeksi yang kerap dialami oleh wanita.

7. Mengatasi Masalah Menstruasi

Tak hanya mencegah ISK, daun kumis kucing juga bisa menjadi solusi untuk mengatasi masalah menstuasi. Ekstraknya dapat menurunkan kadar prostaglandin, sehingga mencegah terjadinya pendarahan berlebih saat menstruasi (menorrhagia) serta mengurangi rasa nyeri saat menstruasi.

Cara Mengolah Daun Kumis Kucing yang Tepat

Ada dua cara yang bisa Moms lakukan untuk mengonsumsi daun kumis kucing. Pertama, Anda dapat merebus 4-5 lembar daun dengan segelas air dan masak hingga air mendidih. Kemudian, hasil air rebusan tersebut bisa Anda minum 3 kali sehari.

Cara kedua adalah dengan menghaluskan 50 gram daun kumis kucing bersama 150 ml air. Saring air tersebut, lalu tuang ke dalam gelas dan beri tambahan madu saat meminumnya. Namun, Moms tetap harus memperhatikan dosis yang akan dikonsumsi dengan cermat agar efeknya tetap baik dan aman untuk tubuh Anda. (Vonia Lucky/SW/Dok. Pixabay)