Type Keyword(s) to Search
FAMILY & LIFESTYLE

Awas Bisa Picu Konflik! Ini Aturan Memberi Uang Bulanan untuk Orang Tua atau Mertua

Awas Bisa Picu Konflik! Ini Aturan Memberi Uang Bulanan untuk Orang Tua atau Mertua

Sebelum menikah, menyisihkan sebagian dari penghasilan Anda dan memberikannya kepada orang tua bukanlah hal yang sulit, kan? Namun, bagaimana jika Anda sudah berkeluarga?

Tentunya akan ada pengeluaran rumah tangga, pengeluaran untuk anak, serta pengeluaran-pengeluaran tetap lainnya yang membuat “niat baik” ini menjadi bahan pertimbangan ya, Moms. Apalagi, uang merupakan hal yang sensitif sehingga tak jarang bisa memicu konflik dengan pasangan.

Karena itu, ada aturan-aturan khusus nih Moms, terkait uang bulanan untuk orang tua dan mertua yang harus Moms dan Dads bicarakan sebelumnya agar adil dan tidak menimbulkan pertengkaran di kemudian hari. Apa saja, ya?

1. Bicarakan dari awal

“Dari awal” ini tentunya akan jauh lebih baik jika dilakukan sebelum menikah ya, Moms. Jadi, tak hanya berdiskusi soal biaya pernikahan, tempat tinggal, atau rencana anak, soal uang bulanan untuk orang tua juga perlu dibicarakan, mulai dari kesepakatan apakah Moms dan Dads akan memberikan uang bulanan, jumlah untuk masing-masing orang tua, dari mana dana akan dikeluarkan, apakah ada pos khusus untuk pengeluaran ini, dan sebagainya.

Lalu bagaimana jika Moms dan Dads sudah menikah tapi belum pernah membicarakannya? Tak ada kata terlambat! Segera bicarakan setelah membaca artikel ini, ya. Yang penting, semua harus disampaikan dengan jujur dan jangan main “kucing-kucingan”.

2. Buat catatan pos pengeluaran utama

Sebelum menentukan jumlah nominal yang akan disisihkan untuk uang bulanan orang tua, alangkah baiknya jika Moms dan Dads merinci terlebih dahulu pos-pos pengeluaran rumah tangga dan anak, termasuk cicilan atau utang jika ada. Hal ini akan membantu Moms untuk menentukan kira-kira berapa besar uang bulanan yang akan diberikan untuk orang tua.

3. Catat pos pengeluaran orang tua

Mengetahui pengeluaran tetap bulanan orang tua juga penting lho, Moms. Biasanya, pengeluaran tetap meliputi uang belanja harian, kebutuhan pribadi, seperti sabun dan pakaian, listrik, air, hingga pulsa. Setelah mengetahui rinciannya, bicarakan lebih lanjut pos apa saja yang bisa Moms dan Dads penuhi, apakah semuanya atau hanya memberikan uang bulanan yang sifatnya lebih untuk dana darurat atau hiburan.

4. Sesuai kemampuan

Jangan memaksakan diri jika memang kondisi finansial Moms dan Dads tidak memungkinkan untuk memberi dalam jumlah besar, ya. Umumnya sih, Anda bisa menyisihkan sekitar 20% untuk membantu keuangan orang tua atau mertua. Namun, tentu saja ini harus disesuaikan dengan keadaan finansial Anda, ya. Jangan sampai Anda memberi, tapi pengeluaran utama keluarga justru tak terpenuhi.

5. Lihat kondisi orang tua

Bagaimana jika orang tua atau mertua lebih mapan? Tak ada salahnya kok, untuk berbagi dalam bentuk lain. Misalnya, membawakan makanan kesukaan setiap datang ke rumah orang tua, mengajak liburan bersama, atau membelikan barang favorit orang tua atau mertua.

6. Nominal tak harus selalu sama

Kondisi finansial dan orang tua mungkin saja berbeda. Misalnya, orang tua Moms tidak terlalu membutuhkan bantuan, namun sebaliknya mertua sangat membutuhkan. Hal ini tentu butuh penyesuaian ya, Moms. Berapa pun jumlahnya, pastikan hal ini dibicarakan dengan baik sehingga tercapai kesepakatan dan tidak menjadi sumber perdebatan.

7. Tentukan bentuk pemberian

Tak harus selalu berwujud uang, membantu rumah tangga orang tua dan mertua juga bisa dengan membelikan kebutuhan rumah tangga, sehingga mereka tidak perlu memikirkan lagi untuk membeli bahan makanan misalnya. Atau Moms juga bisa membayar tagihan listrik, air, dan pulsa. Apa pun bentuknya, selalu diskusikan hal ini berdua dengan Dads, ya. (M&B/Nanda Djohan/SW/Foto: Freepik)