Type Keyword(s) to Search
TODDLER

Sulit Menjawab Pertanyaan Anak? Ini yang Harus Anda Lakukan, Moms!

Sulit Menjawab Pertanyaan Anak? Ini yang Harus Anda Lakukan, Moms!

Moms, apakah Anda memiliki anak yang sedang berada di usia prasekolah? Di masa ini anak-anak diketahui punya rasa penasaran yang tinggi dan terus-menerus meminta penjelasan akan banyak hal.

Jadi, jangan heran bila Si Kecil akan sering melontarkan banyak pertanyaan yang mungkin sulit untuk dijawab, tidak ingin Anda jawab, atau bahkan Anda memang tidak bisa menjawabnya sama sekali.

Ketika Anda dihadapkan pada pertanyaan sulit yang ditanyakan Si Kecil, bagaimana cara Anda merespons, seperti terdiam, berbohong, menghindar, terbuka, jujur, atau mau terlibat, akan membuat perbedaan dan memengaruhi caranya memilih untuk terus berkomunikasi dengan Anda atau menutup diri di kemudian hari.

Untuk itu, penting bagi orang tua mengetahui beberapa hal yang perlu diperhatikan saat bereaksi atau merespons ketika anak memberikan pertanyaan yang sulit atau tidak bisa Anda jawab, di antaranya:

1. Tingkatkan kesabaran Anda

Saat anak menanyakan banyak hal, Moms mungkin merasa terganggu atau kebingungan menjawab pertanyaannya. Namun tetaplah berusaha sabar menghadapi segala pertanyaanya. Melansir laman Lil' Kickers, menunjukkan kesabaran dan terlibat dalam percakapan membuat anak merasa bahwa ia penting.

Ini menunjukkan komitmen Anda terhadap pembelajarannya dan penghargaan atas rasa ingin tahunya. Selain itu kesabaran Moms juga menunjukkan kesediaan Anda untuk berbicara dengan anak tentang apa pun.

Jadi ambil napas dalam-dalam dan cobalah membuka percakapan atas pertanyaannya. Terkadang pertanyaan yang dilontarkan Si Kecil hanyalah caranya mencoba untuk lebih dekat dengan Anda. Namun, jika Anda kehabisan akal, Moms selalu bisa menanyakan pendapatnya. Hal ini juga menunjukkan bahwa Anda menghargai pemikiran Si Kecil.

2. Jangan terburu-buru menjawab

Ketika Moms mendapatkan pertanyaan sulit dari anak Anda, dengarkan apa yang sebenarnya ia tanyakan. Jangan terburu-buru menjawab. Berhenti sejenak dan minta klarifikasi. Hal ini bertujuan untuk memberi Anda waktu agar bisa memilih kata-kata dengan hati-hati. Ini juga bisa menghentikan Anda dari kemungkinan menjawab pertanyaan dengan salah.

Pasalnya, bisa saja Si Kecil tidak benar-benar menanyakan apa pendapat Anda tentang hal yang ia tanyakan. Jadi, berhentilah sejenak sebelum Anda menjawab dan pastikan Anda benar-benar menjawab pertanyaan dengan informasi yang tepat dan bahasa yang ia pahami.

3. Santai menghadapi ketidaknyamanan

Rasa ingin tahu biasanya timbul secara spontan dan terkadang di situasi yang tidak nyaman. Namun, sering kali rasa penasaran ada sebagai respons terhadap sesuatu yang terjadi di rumah, dalam berita, atau sesuatu yang langsung terlihat.

Biasanya anak-anak hanya mencoba untuk memahami dunia mereka dan ketika mereka melihat sesuatu yang asing, mereka ingin belajar lebih banyak atau mereka ingin memastikan mereka aman.

Nah, ketika Moms berbohong kepada Si Kecil atau menghindari pertanyaannya, hal ini justru sama sekali tidak membantu. Ketahuilah bahwa anak-anak bisa gencar-gencarnya mencari tahu ketika ingin tahu sesuatu. Jadi cobalah untuk tetap tenang, berpikirlah, dan ingatlah bahwa tidak apa-apa untuk berhenti sejenak dan memikirkan jawaban Anda.

4. Berkata jujur, tapi juga sesuaikan dengan usia anak

Sebagai orang tua, naluri pertama kita adalah melindungi anak. Tentunya Moms ingin Si Kecil tumbuh dengan merasa bahwa dunia adalah tempat yang aman. Kita tidak ingin hal buruk terjadi pada Si Kecil dan tidak ingin ia mengetahui kebenaran tentang hal-hal tertentu, di mana ini bisa menjadi hal yang baik baginya.

Dalam memberikan informasi, triknya adalah menerapkan keseimbangan. Jika kita berbagi terlalu banyak, kita berisiko membuat anak tumbuh terlalu cepat. Sementara jika kita kurang berbagi, bisa diartikan kita terlalu melindungi Si Kecil atau menghalangi kemampuannya untuk memiliki harapan yang realistis.

Jadi bila anak menanyakan hal sulit, tidak apa-apa untuk mengakui dan berbicara tentang apa yang terjadi. Bagikan sedikit informasi, tetapi sesuaikan dengan kemampuan anak Anda untuk memahami dunia.

Jika anak Anda terus mengajukan pertanyaan, ini adalah indikator yang cukup bagus, bahwa ia membutuhkan sedikit lebih banyak informasi atau lebih banyak kepastian bahwa semuanya akan baik-baik saja. Dan jika Anda tidak memiliki jawaban, tidak apa-apa untuk mengatakan, "Mama tidak tahu, tetapi nanti mama akan mencoba mencari tahu ya, Nak."

Baca juga: Trik Menghadapi Balita Super Kepo dan Suka Bertanya

(M&B/Vonda Nabilla/SW/Foto: Gpointstudio/Freepik)