Type Keyword(s) to Search
BUMP TO BIRTH

Kapan Waktu yang Tepat untuk Berhubungan Seks agar Cepat Hamil?

Kapan Waktu yang Tepat untuk Berhubungan Seks agar Cepat Hamil?

Setelah menikah, tidak sedikit pasangan yang langsung mencoba untuk segera punya momongan. Buat mereka, kehadiran seorang anak di tengah keluarga bisa memberikan kebahagiaan tersendiri. Untuk itu, berbagai cara pun dilakukan agar bisa cepat hamil. Namun, tahukah Anda, berhubungan intim di waktu yang tepat dapat memperbesar peluang Moms untuk bisa hamil?

Baca juga: Mitos Seputar Seks yang Bisa Bikin Wanita Cepat Hamil

Nah, berikut ini M&B merangkum dari berbagai sumber mengenai kapan waktu yang tepat untuk berhubungan seks agar Anda bisa cepat hamil, Moms.

Waktu tepat berhubungan seks agar cepat hamil

Waktu terbaik untuk bercinta agar kemungkinan Anda bisa segera hamil cukup besar adalah di masa subur Anda. Masa subur bisa diketahui dengan cara memperhatikan siklus menstruasi. Siklus ini bisa menjadi petunjuk kapan waktu subur Anda terjadi, sehingga peluang Anda untuk hamil juga besar.

Periode menstruasi dimulai saat dinding rahim meluruh dan keluar bersama darah dari vagina. Pada masa ini, sel telur akan berkembang di dalam ovarium. Setelah sel telur matang, ovarium akan melepasnya, yang dikenal dengan istilah ovulasi.

Normalnya, ovulasi berlangsung pada 12-14 hari sebelum hari pertama periode menstruasi berikutnya. Meskipun begitu, waktu ovulasi berbeda pada setiap wanita, bergantung dari siklus menstruasinya. Jika siklus menstruasi Anda pendek, maka ovulasi bisa terjadi beberapa hari saja setelah menstruasi berakhir. Karena itu, penting buat Anda mengetahui siklus menstruasi supaya bisa memperkirakan waktu ovulasi.

Lalu, kapan masa subur seorang wanita terjadi? Masa subur berlangsung di sekitar waktu ovulasi, kira-kira 5 hari sebelum ovulasi terjadi. Secara umum, masa subur seorang wanita berlangsung antara 12-16 hari sebelum periode menstruasi berikutnya, atau kira-kira di antara hari ke-10 sampai ke-17 setelah hari pertama menstruasi terjadi, dengan catatan jika siklus menstruasi Anda berlangsung selama 28 hari.

Nah, menurut penelitian yang diterbitkan di jurnal Human Reproduction, berhubungan intim selama masa ovulasi akan memberi Anda peluang terbesar untuk cepat hamil.

Selain menggunakan perhitungan di atas, tanda-tanda ini juga bisa menunjukkan bahwa Anda sedang berovulasi:

  • Keluar lendir bening. Saat Anda berovulasi, vagina akan mengeluarkan cairan atau lendir berwarna bening atau putih, tidak berbau, basah, dan kental yang tampak seperti putih telur.
  • Kenaikan suhu basal tubuh. Saat suhu tubuh normal, tingkat basalnya adalah 35,5-36 derajat Celsius. Sedangkan saat ovulasi, suhu basal bisa naik sekitar 0,5 hingga 1 derajat Celsius. Anda bisa mengukur kenaikan suhu basal tubuh menggunakan termometer di pagi hari sesaat setelah bangun tidur. Jika dalam beberapa hari suhu basal tubuh Anda tinggi, itu bisa berarti Anda sedang dalam masa ovulasi.
  • Peningkatan libido.
  • Sensitivitas dan nyeri payudara.

Frekuensi berhubungan seks agar cepat hamil

Berdasarkan studi, saat Anda mencoba untuk hamil, berhubungan seks sekali sehari, setiap hari, selama masa subur akan meningkatkan kemungkinan Anda untuk hamil. Namun perlu dicatat, berhubungan seks terlalu sering dalam sehari justru bisa memengaruhi jumlah dan kondisi sperma pasangan dan bisa mengecilkan peluang Anda untuk hamil.

Untuk itu, jangan terlalu memaksakan diri dalam berhubungan seks. Memaksakan diri dapat menimbulkan stres yang pada akhirnya bisa menjadi penyebab Anda malah sulit hamil. Selain itu, banyak peneliti menyarankan agar pasangan yang ingin memiliki anak rutin melakukan hubungan seks di pagi hari.

“Kadar testosteron pria memuncak di pagi hari. Hal tersebut akan meningkatkan peluang wanita untuk hamil, apalagi jika ia dalam keadaan subur. Wanita juga cenderung lebih responsif saat bangun di pagi hari. Namun, Anda dan pasangan juga harus melakukan hubungan seks dalam suasana rileks,” tutur terapis seks, Suzie Hayman, seperti dikutip dari Daily Mail. (M&B/SW/Foto: Freepik)