Gaya hidup sehat sedang populer belakangan ini. Salah satu caranya dengan mengonsumsi makanan organik. Lalu sebenarnya, apa yang dimaksud dengan makanan organik, dan apa kelebihannya dibandingkan dengan non-organik?
Kunci sebuah bahan pangan bisa dikatakan organik adalah metode pertanian atau penanamannya. Jadi, bahan pangan tersebut diproduksi tanpa pestisida sintetik dan pupuk kimia. Ini dilakukan untuk mengurangi pencemaran terhadap lingkungan.
Selain itu, makanan organik juga tidak diproses menggunakan radiasi, pelarut industri, atau bahan tambahan makanan kimiawi. WHO juga menyebut makanan organik dengan eco food, green food, atau natural food.
Bahaya Pestisida
Bayi, anak kecil, dan ibu hamil adalah golongan umur yang rawan terpapar pestisida. Karena, bahan kimia ini dapat terakumulasi dengan tubuh dan menimbulkan keracunan jika dikonsumsi. Situs Indonesia Organic mencatat bahwa rata-rata anak-anak terkena bahan beracun penyebab kanker 4 kali lebih banyak dari orang dewasa.
Karenanya, makanan organik sangat disarankan untuk dikonsumsi oleh Anda dan Si Kecil. Selain itu, rasa dari bahan pangan organik juga lebih manis, renyah, segar, empuk, dan awet, lho!
Standardisasi Organik
Ada 4 tingkatan pelabelan makanan organik menurut United States Department of Agriculture (USDA), yaitu "100 percent Organic" (proses penanaman organik secara keseluruhan), "Organic" (lebih dari 95 persen berunsur organik), "Made with Organic Ingredients" (mengandung 70 persen bahan organik), dan "Containing Organic Ingredients" (mengandung unsur organik kurang dari 70 persen).
Di Indonesia, secara lebih spesifik, Sucofindo melakukan sertifikasi makanan sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI 01-6729-2002) mengenai Sistem Pangan Organik. Jadi, jangan ragu memerhatikan label ketika hendak membeli makanan organik ya, Moms!
Tips Memilih Makanan Organik
Agar tidak salah pilih makanan untuk menjaga kesehatan tubuh, Moms bisa melakukan beberapa tips yang diberikan oleh Mayo Clinic, yaitu:
- Bacalah label makanan dengan hati-hati. Jangan karena berlabel organik, Anda merasa aman. Jika Anda tidak cermat, Anda akan menemui beberapa produk organik yang tinggi kandungan gula, garam, lemak, dan kalorinya.
- Belilah makanan dari beberapa produsen, jangan terpaku hanya pada satu sumber. Ini akan menambah variasi bahan pangan Anda.
- Meskipun sudah berlabel organik, tetap cuci buah dan sayuran Anda di bawah air yang mengalir. Hal ini untuk mengantisipasi kuman dan kotoran yang menempel di bahan pangan tersebut. (M&B/Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)