FAMILY & LIFESTYLE

4 Tips Tingkatkan Kesuburan Untuk Calon Dad



Masalah fertilitas atau kesuburan memang menjadi faktor penting agar Anda dan pasangan dapat memiliki anak. Fertilitas pun perlu dijaga dengan melakukan kebiasaan dan pola hidup sehat. Empat hal berikut ini bisa Dads lakukan untuk menjaga dan meningkatkan kesuburan.

Healthy Lifestyle

Dr. Febriansyah Darus, Sp.OG, mengatakan bahwa gaya hidup sehat harus menjadi pilihan para pria. Olahraga dapat membuat sperma menjadi lebih aktif. Pria yang rajin berolahraga akan mudah merangsang produksi hormon testosteron yang dapat memproduksi sperma yang sehat.

Para pria juga harus meninggalkan kebiasaan merokok, karena ada kurang lebih 4.000 partikel beracun dari asap rokok yang dapat masuk ke dalam testis melalui pembuluh darah.

Kurangi Stres

Dr. Zoltan Rona, M.D., M.Sc., penulis Boosting Male Libido Naturally, mengatakan bahwa stres dapat memengaruhi produksi sperma dalam tubuh. Saat stres, hormon kortisol yang bekerja dalam sistem reproduksi pria akan dilepaskan.

Pria juga tidak boleh dalam kondisi terlalu lelah, karena akan menyebabkan stres dan metabolisme tubuh terganggu. Karena itu, istirahat dan tidurlah yang cukup. Jika perlu, lakukan relaksasi dan meditasi.

Hindari Memangku Laptop

Situs What To Expect mencatat bahwa pria yang sering memangku laptop di pahanya, akan meningkatkan temperatur dari skrotum dan mengurangi produksi sperma.

Rutin Berhubungan Seks

Menurut dr. Zoltan, bercinta dengan frekuensi yang rutin dapat memengaruhi kualitas sperma.

Tingkat kesuburan seorang pria juga bisa dicek berdasarkan usianya. Semakin tua usia pria, kuantitas dan kualitas spermanya cenderung semakin menurun. Ini kualitas sperma dan kesuburan pria berdasarkan usianya:

Usia 20-30-an tahun

Pada usia ini, testis mengandung sperma matang dan tempat penampungan sperma di dalam skrotum penuh dalam waktu 3-4 hari. Itu sebabnya, pria dewasa butuh melakukan hubungan seksual setiap 3-4 hari setiap minggu. Normalnya, satu kali ejakulasi pria menghasilkan 50 juta sperma. Namun, hanya ratusan saja yang mampu bertahan dan bersaing, dan pada akhirnya hanya satu saja yang berhasil menembus zona sel telur. Pada usia 30-an, hormon testosteron mengalami penurunan yang berpengaruh pada menurunnya kualitas sperma.

Usia 40-50-an tahun

Pada usia 40-50 tahun, gairah seksual laki-laki mudah naik turun. Begitu gairah menurun terkadang sulit untuk menaikkannya kembali. Semakin bertambahnya usia, jumlah sperma yang matang juga mulai berkurang.(M&B/Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)