Ketika Moms sedang memasak dan tiba-tiba Si Kecil menghampiri untuk ikut membantu, apa yang akan dilakukan? Tentunya jangan langsung melarang mereka, ya. Sebab hal tersebut cukup menyenangkan untuk dilakukan.
Beberapa ahli menyebutkan, Si Kecil boleh ikut ke dapur setelah usianya di atas 2 tahun. Di usia ini, mereka sudah bisa diajak untuk bekerja sama. Pada tahap awal, Anda bisa mengajaknya melakukan hal mudah dahulu. Misalnya memilih bahan, mencucinya, dan menyajikan makanan di meja makan.
Saat usianya bertambah, Anda bisa mengenalkan kegiatan memasak dengan level yang lebih sulit. Memasak bersama tentunya memiliki banyak manfaat yang bisa Si Kecil dapatkan. Apa saja? Berikut penjelasan Anna Surti Ariani S.Psi, M. Psi, psikolog anak dan keluarga.
Manfaat Fisik
- Mengasah perkembangan motorik kasar dan halus Si Kecil.
- Melatih perkembangan sensorik Si Kecil. Saat memasak, ajak anak membedakan rasa dan aroma setiap makanan untuk merangsang indera penciuman dan perasa.
- Terlibat dalam memasak dapat meningkatkan selera makan Si Kecil juga, Moms!
Manfaat Kognitif
- Wawasan Si Kecil akan bertambah, karena saat memasak, ia belajar banyak hal. Mulai dari nutrisi, warna, bahan-bahan, nama-nama masakan, dan cara mengolah makanan.
- Meningkatkan kreativitas, terutama jika masakan Moms lebih bervariasi.
- Mengasah daya ingat. Si Kecil akan terlatih mengingat nama bahan, bumbu, dan urutan memasak.
- Belajar tentang pentingnya kebersihan, dari mencuci bahan hingga membereskan dapur setelah masak.
Manfaat Emosi
- Belajar sabar dengan menunggu proses dari bahan mentah yang diolah menjadi masakan.
- Belajar tekun dengan menuntaskan proses memasak hingga selesai.
- Meningkatkan kepercayaan diri. Anak akan semakin percaya diri apabila ia ikut terlibat menyiapkan santapan untuk keluarga.
- Belajar mandiri sejak kecil, dengan menyiapkan makan untuk diri sendiri yang bisa berguna saat ia dewasa nantinya.
Manfaat Sosial
- Belajar bahwa memasak bukan proses untuk diri sendiri, tetapi juga untuk dinikmati bersama orang lain. Si Kecil jadi dapat belajar berbagi.
- Memahami makanan yang disukai masing-masing anggota keluarga.
- Belajar keterampilan sosial bantu-membantu antara orangtua dan anak. (M&B/Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)