Pada trimester 3 atau trimester akhir kehamilan, Moms akan disibukkan dengan pemeriksaan intensif dan persiapan kelahiran bayi. Pada periode trimester akhir ini, dilakukan pemeriksaan kondisi ibu dan janin secara berkala, yang diikuti dengan upaya koreksi terhadap penyimpangan gizi yang ditemukan. Anjuran gizi dan olahraga serta konsultasi medis merupakan bagian tidak terpisahkan karena akan membantu menjaga kondisi kesehatan Anda selama kehamilan sehingga Anda akan lebih percaya diri menyongsong persalinan yang sehat.
Peran Gizi Dalam Kehamilan
Menurut dr. Widjaja Lukito, Sp.GK, Ph.D, Staf Ilmu Gizi FKUI, peran gizi sebagai salah satu faktor preventif untuk memperkecil risiko gangguan kesehatan di masa depan sangat penting, karena ibu hamil memiliki kebutuhan gizi yang berbeda dibandingkan pada saat tidak hamil. Bahkan temuan terbaru melaporkan, asupan gizi saat kehamilan berpengaruh terhadap kesehatan keturunan janin di masa yang akan datang (transgenerasi).
Selain untuk kehamilan, pemenuhan zat gizi ibu juga penting untuk mencegah terjadinya perdarahan pasca persalinan. Ibu hamil yang gizinya tercukupi dengan baik akan terhindar pula dari obesitas. Beberapa zat gizi yang diklaim berperan di antaranya adalah protein, zat besi, asam folat, zinc, kalsium, serta vitamin A, C, dan D. Ironisnya, menurut data, 6 dari 10 ibu hamil di Indonesia masih kekurangan gizi tersebut.
Perlunya Protein
Ibu hamil yang mengalami anemia biasanya ditangani dengan suplementasi zat besi saja. Padahal menurut Dr. dr. Dwiana Ocviyanti, Sp.OG (K) dari Departemen Obstetri Ginekologi FKUI/RSCM Jakarta, Hb tidak bisa hanya ditingkatkan kadarnya dengan zat besi, tetapi juga harus diberi asupan protein.
"Masih banyak dijumpai ibu hamil yang mengonsumsi makanan tertentu, padahal yang ia butuhkan jauh dari itu. Seharusnya ibu hamil mengonsumsi banyak protein dan minum air putih, camilan pun harus yang sehat, dan jangan enggan minum susu. Kalau sudah datang ke dokter dengan gangguan yang kompleks, maka akan lebih sulit lagi," ungkap dr. Dwiana.
Pertambahan Berat Badan dan Kalori
Salah satu parameter penting kehamilan adalah pertambahan berat badan. "Apa pun kondisi ibu hamil, berat badan harus meningkat apalagi setelah menginjak trimester 3. Jika pertambahannya kurang dari 10 kg, ini indikasi yang kurang baik," ujar dr. Widjaja.
Disebutkan dalam Pearson Education, total pertambahan berat badan ideal ibu hamil hingga trimester akhir berkisar antara 12-14 kg (3,1 kg lemak tubuh; 1,8 kg rahim dan payudara; 1,3-1,8 kg darah; 3,1 kg janin; 3,6 kg plasenta, cairan ketuban, dan cairan lain). Jadi, pertambahan berat badan tersebut memiliki distribusi ke bagian-bagian strategis untuk persiapan bayi lahir.
Pertambahan kalori di trimester ini normalnya berkisar 300 kal/hari. Meskipun begitu, kehamilan dengan kasus kekurangan energi kronis di Indonesia masih cukup tinggi, yaitu sekitar 30-38 persen. Kekurangan energi kronis dapat terjadi jika indeks massa tubuh ibu hamil kurang dari 18,5. Karenanya, Anda dianjurkan untuk selalu menerapkan pola makan bervariasi dan seimbang.
Nah Moms, untuk itu periksakan kandungan sesuai anjuran dan tetap mengasup makanan bergizi agar kondisi kehamilan dan janin Anda tetap dalam keadaan sehat serta persalinan yang akan Anda lakukan berjalan dengan lancar. (M&B/SW/Dok. Freepik)