Moms pasti tahu camilan bernama marshmallow, yang bentuknya seperti busa. Teksturnya yang lembut dan memiliki rasa manis pekat tentu menjadi kesukaan Si Kecil. Namun, tahukan Anda tentang sejarah dari marshmallow?
Camilan yang bisa hadir dalam bentuk kotak atau bulat kecil dan juga silinder panjang ini sebenarnya adalah nama bunga liar yang berasal dari Afrika. Akar dari bunga marshmallow ini digunakan untuk meredakan radang tenggorokan.
Bangsa Mesir kemudian membuat akar bunga marshmallow yang dicampur madu. Resep ini dikembangkan oleh orang Perancis dengan menambahkan putih telur. Sampai pertengahan 1800, resep ini masih digunakan, lho!
Selain meredakan radang tenggorokan, marshmallow dahulu juga digunakan oleh Hippocrates untuk mengobati memar dan kehilangan darah. Tak hanya itu, pada dokter Romawi pun menggunakannya untuk mengobati sakit gigi, gigitan serangga, bengkak karena kedinginan, dan kulit yang teriritasi.
Pada perkembangannya, gelatin pun digunakan sebagai pengganti bunga marshmallow. Di 1984, Alex Doumak, salah satu pemilik pabrik marshmallow, berusaha menambah dan mempercepat produksi. Ia mematenkan produksi ekstrusi yang membuat tekstur marshmallow menjadi lebih kenyal dan manis.
Kini, kebanyakan resep marshmallow terbuat dari corn syrup, gula gelatin, gum arabic, dan perasa. Marshmallow dicetak pada cetakan berbentuk pipa panjang, lalu dipotong sesuai ukuran yang dikehendaki.
Untuk menikmati marshmallow, Anda bisa menyajikannya dalam berbagai sajian. Selain dimakan utuh, Anda bisa mengajak Si Kecil untuk membuat kemah di pekarangan rumah, membuat api unggun dan membakar marshmallow bersama.
Setelah dibakar, tekstur camilan ini akan meleleh dan semakin lembut saat dimasukkan ke dalam mulut. Marshmallow juga bisa dimasukkan ke dalam minuman seperti cokelat susu atau kopi panas, yang membuat rasanya menjadi manis.
Marshmallow juga bisa dijadikan sebagai bahan dasar pembuatan kue. Anda bisa melelehkan marshmallow, kemudian campur dengan rice crispy dan beri saus coklat di atasnya. Dengan mengolahnya sendiri pun higienitas lebih terjaga untuk camilan dan hidangan penutup untuk Si Kecil. (M&B/Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)