BUMP TO BIRTH

Masalah Ibu Menyusui: Puting Lecet dan Berdarah



Menyusui itu indah. Begitu ujar banyak Moms yang sudah atau tengah menjalaninya. Bagaimana tidak? Selama proses ini, Anda bisa saling bertatapan dengan Si Kecil, mendekapnya, dan merasakan dibutuhkan.

Menyusui dapat dilakukan setiap wanita, namun bukan berarti tanpa proses belajar. Setiap pasangan ibu dan anak berbeda. Menyusui merupakan keterampilan yang memerlukan proses belajar dari kedua belah pihak, ibu dan anak. Bagi beberapa Moms, proses belajarnya bisa sangat melelahkan dan membuat frustrasi. Namun tetaplah bersabar menjalaninya, mengingat memberikan ASI memiliki manfaat yang sangat besar, baik bagi ibu maupun Si Kecil.

Memang tak selamanya aktivitas menyusui semulus jalan tol. Beberapa gangguan dapat muncul sehingga menghalangi keberhasilan menyusui Anda dan mengganggu kelancaran pemberian ASI. Salah satu masalah ibu menyusui yang kerap muncul adalah puting lecet dan berdarah. Namun tidak usah panik, Moms! Mother&Baby Indonesia punya solusinya yang bisa membantu Anda menangani masalah ibu menyusui tersebut.

Sebagian besar Moms yang baru pertama kali menyusui, mengalami puting nyeri pada hari-hari pertama menyusui bayi, bahkan hingga berdarah. Puting lecet dan berdarah sebenarnya bukanlah sesuatu yang normal dalam proses menyusui. Menyusui seharusnya tidak sakit, dan rasa sakit tersebut merupakan tanda bahwa Anda memiliki masalah menyusui yang harus diperbaiki.

Penyebab Puting Lecet dan Berdarah

1. Pelekatan yang kurang benar. Hal ini bisa berlanjut pada rasa nyeri puting yang tak tertahankan. Mengoreksi posisi dan teknik menyusui bisa menyembuhkan gangguan ini. Konsultan laktasi bisa membantu Anda menunjukkan posisi dan pelekatan menyusui yang benar.

2. Menggunakan breast pump secara tidak benar juga bisa menyakiti atau mencederai puting Anda, misalnya karena menggunakan level isapan paling kuat. Karenanya, penting bagi Anda untuk memilih breast pump yang sesuai.

3. Kondisi lain yang bisa menyebabkan puting lecet dan berdarah adalah thrush dan eczema yang bisa membuat kulit kering. Carilah bantuan dokter jika Anda mengalaminya.

4. Penyebab lain yang sering terjadi adalah Si Kecil memiliki tongue tie, kelainan kongenital yang disebabkan oleh frenulum atau pengikat lidah (jaringan yang menghubungkan dasar lidah dengan ujung lidah bagian bawah) yang pendek. Hal ini menyebabkan mobilitas lidah bayi jadi terbatas. Gejala tongue tie antara lain adalah pelekatan yang buruk dan cara mengisap yang kurang baik atau terdengar klik pada saat bayi menyusu, frekuensi menyusu lebih sering, ASI yang diterima bayi sedikit hingga kenaikan berat badan lambat, bayi sering kolik dan cenderung lama menyusu (lebih dari 1 jam).

Sebenarnya kondisi puting yang lecet dan berdarah tidak memengaruhi Si Kecil. Namun yang dikhawatirkan adalah pelekatan yang tak benar bisa memengaruhi ASI yang Si Kecil asup. Ia kemungkinan hanya akan mendapatkan sedikit ASI dari yang dibutuhkan sehingga berat badannya tidak normal.

Cara Mencegah dan Mengatasi

Selama Menyusui:

• Periksa pelekatan Si Kecil. Posisi dan pelekatan yang baik adalah daerah areola Anda berada sepenuhnya dalam mulut bayi.

• Cobalah menyusui dengan posisi yang berbeda. Anda akan menemukan bahwa posisi tertentu lebih mudah bagi Anda dan bayi untuk melekat dan menjadi nyaman.

• Menyusui pada puting payudara yang tak terlalu lecet terlebih dahulu. Setelahnya, baru pindahkan Si Kecil ke puting yang lecet. Bagaimana pun puting ini harus tetap disusui untuk menghindari bengkak dan penyumbatan.

• Bila bayi menggigit puting, lepaskan gigitannya dengan lembut. Caranya, letakkan satu jari Anda yang bersih di antara mulut bayi dengan payudara bagian samping. Atau, tekan dagunya ke bawah agar gigitan lepas.

• Kompres bagian yang lecet dengan ice pack sebelum menyusui. Rasa dingin bisa meringankan rasa sakit.

Setelah Menyusui:

• Bersihkan puting Anda dengan lembut. Jika puting Anda lecet atau berdarah, cuci dengan air bersih untuk menghindari infeksi. Sehari sekali, gunakan sabun yang tak mengandung anti-bakteri atau parfum untuk membersihkan luka, lalu cuci dengan air. Jangan gunakan alkohol, losion, atau parfum pada puting.

• Jika Anda mengalami lecet yang cukup parah, segera konsultasikan pada dokter Anda. Dokter mungkin akan memberikan krim yang bisa meringankan lukanya.

• Gunakan produk yang bisa membantu Anda menyusui selama puting lecet, seperti alat pelindung puting saat lecet.

• Konsumsi pereda rasa sakit seperti ibuprofen atau asetaminofen sebelum menyusui. Namun konsultasikan hal ini dengan dokter terlebih dahulu. Jika kondisi puting Anda terlalu parah, Anda mungkin harus berhenti menyusui dan beralih pada breast pump hingga sembuh.

• Jangan lupa untuk berkonsultasi dengan ahlinya jika puting lecet disertai dengan demam, pembengkakan, dan gejala infeksi lain. Bakteri yang masuk ke dalam luka terbuka bisa menyebabkan masalah menyusui lainnya, yaitu mastitis. (M&B/SW/Dok. Freepik)