Ensefalitis merupakan infeksi jaringan otak yang bisa disebabkan oleh berbagai organisme hidup, salah satunya virus. Terdapat 2 jenis ensefalitis, yaitu primer dan sekunder. Ensefalitis primer terjadi saat virus langsung menyerang otak dan saraf tulang belakang. Sedangkan pada ensefalitis sekunder, infeksi virus pertama terjadi di mana saja dalam tubuh dan kemudian menjalar ke otak.
Ensefalitis adalah penyakit radang otak yang jarang dijumpai. Kemungkinan terjadinya 0,5 per 100.000 orang, biasanya menyerang anak-anak dan bayi yang memiliki sistem imun tubuh rendah.
Penyebab
Beberapa tipe ensefalitis ada yang disebabkan oleh infeksi virus. Virus dapat masuk ke tubuh anak melalui kulit, saluran pernapasan, dan saluran pencernaan. Setelah masuk ke dalam tubuh, virus akan menyebar dan berkembang biak di jaringan otak Si Kecil bahkan di beberapa organ tubuhnya. Ada sejumlah virus penyakit yang bisa menyebabkan ensefalitis, seperti cacar air, campak, dan gondongan. Virus yang paling berbahaya adalah Virus Herpes Simplex (VHS), tapi kasusnya sangat jarang terjadi.
Gejala
Cukup banyak gejala yang dapat timbul ketika anak terserang ensefalitis. Si Kecil juga bisa mengalami gejala seperti flu biasa yang disebabkan virus, namun bisa juga muncul tiba-tiba tanpa gejala. Di tahap awal, Si Kecil akan hilang nafsu makan, gelisah, pusing, mual, cepat mengantuk, dan demam. Ketika virus semakin menyebar dalam tubuh, bisa muncul kaku dan kejang. Lalu serangan akan berlanjut dengan hilangnya konsentrasi dan daya ingat.
Cara Mengatasi
Radang otak ini tidak menular, namun virus penyebabnya lah yang bisa menular melalui kutu dan nyamuk. Tentu saja, anak yang terserang virus tertentu tidak berarti menderita ensefalitis. Cara terbaik untuk mencegah ensefalitis adalah menghindari virus yang dapat menyebabkan penyakit ini. Lakukan imunisasi pada anak untuk mencegah anak tertular penyakit yang memungkinkan virus masuk ke dalam tubuh. Anda juga bisa melindungi Si Kecil dari gigitan nyamuk pembawa virus, misalnya nyamuk penyebar demam berdarah. Cegah Si Kecil dari gigitan nyamuk dan kutu dengan memakaikan pakaian panjang saat di luar rumah, oleskan losion anti nyamuk yang aman untuk kulit bayi dan periksa kesehatan hewan peliharaan Anda secara berkala.
Hubungi Dokter
Jika anak mengalami gejala seperti di atas, segera bawa dan konsultasikan ke dokter spesialis. Apabila Si Kecil positif terkena ensefalitis, pastikan pengobatan untuknya sesuai dan berkualitas. Perlu diketahui bahwa ensefalitis yang berhasil disembuhkan pun dapat membawa gejala sisa seperti perubahan tingkah laku pada anak. Untuk itu, Anda perlu cermat dalam menanganinya. (M&B/SW/Dok. Freepik)