TODDLER

Oksitosin Berperan Penting dalam Kemampuan Sosial Anak



Hormon oksitosin sudah lama diketahui memiliki peran di dalam sistem reproduksi wanita dan membantu dalam proses persalinan. Produksi alami oksitosin dalam tubuh merangsang rahim berkontraksi pada akhir kehamilan sebagai tanda awal kelahiran bayi. Hormon ini juga membantu merangsang produksi air susu ibu setelah melahirkan.


Selain itu, oksitosin yang dikenal dengan istilah hormon cinta ini juga memiliki manfaat untuk menenangkan dan meningkatkan mood, menurunkan tekanan darah, dan menahan hormon stres. Oksitosin juga bisa membantu meredakan peradangan dan menstimulasi fungsi metabolis seperti pencernaan dan pertumbuhan. Oksitosin ada pada pria maupun wanita. Hormon ini ada di dalam hipotolamus pada otak dan diproduksi oleh kelenjar pituitari yang terletak di dasar otak.


Peran dalam Kemampuan Sosial Anak

Namun ternyata perannya tidak hanya sebatas itu. Hormon oksitosin juga dipercaya memiliki peran penting dalam tingkah laku manusia, salah satunya adalah dalam kemampuan fungsi sosialisasi anak.

Berdasarkan penelitian terbaru dari Stanford University, AS, hormon oksitosin memiliki efek luar biasa bagi kemampuan fungsi sosialisasi anak. "Semakin baik tingkat oksitosin pada seorang anak, semakin baik pula kemampuan fungsi sosialisasinya," ungkap Karen Parker, asisten profesor psikiatri di Stanford University.

Menurut Parker, tingginya tingkat oksitosin pada anak-anak dapat membuat mereka lebih mengerti cara berkomunikasi dengan orang lain dan menginterpretasikan tanda-tanda sosial di sekitar mereka. Hormon oksitosin dilepaskan di dalam tubuh saat kita melakukan beberapa aktivitas bonding dengan dengan orang lain, misalnya berpelukan, berpegangan tangan,serta menyusui. Anak-anak secara alami memproduksi hormon oksitosin dalam jumlah tinggi.


Alternatif untuk Austime

Karena oksitosin memiliki efek yang kuat terhadap keahlian bersosialisasi, Rob Ring dari organisasi Autisme Speaks menganggap hormon ini bisa menjadi alternatif pengobatan bagi penderita autisme. Hal ini karena tim ilmuwan menemukan sosialisasi anak-anak autis akan jauh lebih buruk daripada yang seharusnya jika mereka memiliki tingkat hormon oksitosin yang rendah. Hormon ini dinyatakan dapat meningkatkan kemampuan penderita autisme untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain. Oksitosin juga menurunkan rasa takut terhadap orang lain yang dialami penderita autisme. (M&B/SW/Dok. Freepik)