Tidak sedikit anak bertubuh kurus walaupun porsi makannya cukup banyak. Berat badannya yang tak kunjung naik membuat para orang tua berasumsi bahwa anak mereka tidak sehat.
Penyebab Anak Kurus
Ada sejumlah faktor yang bisa menyebabkan hal tersebut terjadi pada Si Kecil. Faktor ini di antaranya adalah, kalori yang diasup anak tidak sesuai dengan kebutuhan dan usianya. Anak juga menjadi pemilih terhadap makanan atau picky eater. Si Kecil juga bisa sangat aktif sehingga makanan sebagai sumber energi bisa terkuras habis saat ia beraktivitas. Pengaruh genetik dari orang tua yang kurus juga menjadi faktor lainnya.
Namun yang harus diwaspadai adalah mungkin anak Anda menderita penyakit tertentu. Seperti alergi pada satu jenis makanan (misal, susu), atau mengalami hal lain seperti cacingan. Tak menutup kemungkinan juga bahwa Si Kecil menderita suatu penyakit serius. Misalnya diabetes, atau gangguan pencernaan seperti hipertiroid. Kondisi tersebut menyebabkan semua makanan yang masuk ke dalam tubuhnya dipecah. Ini menyebabkan makanan tersebut tidak terserap dengan sempurna.
Lingkungan juga menjadi faktor lain yang menyebabkan Si Kecil kurus meskipun ia makan banyak. Jadwal makan yang tidak diatur, serta pengaruh emosi seperti rasa marah atau depresi pada anak akan berdampak pada jam makannya yang asal-asalan.
Cara Mengatasinya
Untuk mengatasi masalah tersebut, Moms harus memerhatikan komposisi asupan makanan serta kebutuhan kalori bagi Si Kecil. Untuk anak berusia 1-2 tahun, kebutuhan kalorinya adalah 1.300 Kal/hari. Sementara anak usia 4-5 tahun, kebutuhan kalorinya adalah 1.500 Kal/hari.
Selain kalori, pastikan komposisi makannannya adalah karbohidrat 50-60 persen, protein 15-20 persen, dan lemak sebesar 25-35 persen. Jangan lupakan vitamin dan mineral yang banyak dijumpai pada buah serta sayur. Pemberian susu dua gelas sehari juga perlu dilakukan agar pertumbuhan tinggi badannya semakin optimal.
Membuat jadwal khusus dalam keseharian Si Kecil, dengan waktu makan termasuk di dalamnya juga membantu ia bisa memiliki tubuh yang ideal sesuai tinggi badan dan usia. Namun, jika Moms merasa pertumbuhan anak kurang optimal, konsultasikanlah ke dokter segera agar mendapat perawatan tepat. (M&B/Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)