Saat hamil, Moms pastinya ingin berada dalam kondisi terus sehat. Namun faktanya tidak selalu demikian. Ada kalanya kondisi tubuh Anda menjadi menurun dan mengalami masalah seperti demam, sakit kepala, diare, dan lainnya selama masa kehamilan. Namun, tak sembarang obat bisa dikonsumsi ibu hamil. Karenanya, disarankan untuk menghindari konsumsi obat yang tidak diperlukan, terutama di awal kehamilan. Alasannya, di trimester pertama, organ-organ janin berkembang dengan cepat dan rentan terhadap risiko potensial dari obat-obatan.
Meskipun demikian, ini tidak berarti Moms harus menahan rasa sakit yang dialami. Konsultasikan diri Anda ketika sedang sakit ke dokter untuk meminta obat yang diresepkan. Dan menurut dr. Cepi Teguh Pramayadi, Sp.OG, spesialis kebidanan dan kandungan dari RSIA Bunda, Jakarta, obat dengan kategori A adalah yang terbaik dikonsumsi dan aman untuk ibu hamil serta janinnya. Inilah rekomendasi isi obat-obatan untuk ibu hamil.
Flu
Obat flu golongan N-asetyl-sistein termasuk aman bagi ibu hamil. Kalau memerlukan dekongestan atau pelega hidung tersumbat, dokter dapat menyarankan penggunaan semprotan hidung yang mengandung oxymetazoline. Untuk meredakan batuk, dokter kerap merekomendasikan obat penekan batuk yang mengandung dextromethorphan.
Ibu hamil tidak dianjurkan untuk mengonsumsi obat flu yang mengandung alkohol, dekongestan yang mengandung pseudoefedrin dan fenilefrin yang bisa memengaruhi aliran darah ke plasenta. Selain konsumsi obat, sangat disarankan untuk beristirahat, banyak minum (terutama air hangat), maupun menggunakan semprotan hidung yang mengandung garam, untuk mengurangi rasa sesak.
Pereda Nyeri dan Demam
Obat golongan parasetamol termasuk yang aman untuk pereda nyeri atau demam. Sementara aspirin dan obat anti-inflamasi non-steroid seperti ibuprofen sebaiknya dihindari. Sejumlah studi menyebutkan, mengonsumsi obat-obatan tersebut di awal kehamilan dapat meningkatkan risiko keguguran dan cacat janin.
Selain mengonsumsi parasetamol, sakit kepala juga bisa diatasi dengan kompres dingin dan beristirahat. Untuk demam, Moms bisa membantu mengatasinya dengan kompres air hangat, serta meminum minuman yang hangat.
Sembelit dan Diare
Sekitar 40 persen ibu hamil akan mengalami konstipasi atau sembelit. Ini disebabkan hormon progesteron yang memengaruhi otot sekitar usus dan membuat pencernaan menjadi lambat. Moms yang mengalami sembelit bisa menyiapkan obat laksatif atau yang mengandung polikarbofil, metilselulosa, atau pelunak feses lain. Untuk diare, gunakan obat dengan kandungan loperamid. Dan untuk menggantikan cairan elektrolit tubuh yang hilang, bisa digantikan dengan oralit atau minuman elektrolit.
Sembelit juga bisa diatasi dengan konsumsi makanan tinggi serat dan cukup cairan. Olahraga ringan, termasuk berenang atau jalan kaki dapat membantu mengatasi sembelit karena meningkatkan sirkulasi yang dapat merangsang sistem pencernaan.
Mual, Kembung, dan Heartburn
Obat golongan ranitide yang aman untuk ibu hamil bisa diminum untuk meredakan mual. Untuk perut kembung, sediakan obat yang mengandung simethicone. Dan bila mengalami heartburn, obat dengan kandungan antasid dapat membantu menormalkan kondisi tubuh.
Simtom Alergi
Bagi yang mengalami simtom alergi dan sudah melewati trimester pertama, dokter biasanya menyarankan obat golongan antihistamine chlorpheniramine. Obat ini tergolong pilihan aman dan telah digunakan bertahun-tahun oleh ibu hamil. (M&B/Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)