FAMILY & LIFESTYLE

Kenali Investasi Saham dan Cara Melakukannya Yuk, Moms!



Investasi dapat menjadi cara untuk mendapatkan pemasukan dalam keuangan keluarga. Jika sebelumnya emas dan deposito sudah umum didengar, kini ada pilihan investasi yang sedang digaungkan oleh Bursa Efek Indonesia, yaitu menabung saham.


Sebelum memasuki seluk-beluk saham, hal pertama yang diigatkan oleh Freddy Pieloor, CFP., adalah mengutamakan kewajiban untuk membayar utang, cicilan, asuransi, dan sosial (sumbangan). Jika semua hal itu sudah dilakukan, baru sisihkan 10-20 persen dari penghasilan untuk berinvestasi.


Saham, menurut konselor keuangan dari MONEYnLOVE ini, lebih cocok untuk investasi jangka panjang. Hal ini disebabkan oleh sifatnya yang fluktuatif dalam jangka pendek, namun cenderung naik dalam jangka panjang.


Jadi, menabung saham cocok untuk tabungan dana, misalnya biaya kuliah anak. Untuk mulai berinvestasi, Moms bisa datang langsung ke perusahaan sekuritas. Masing-masing perusahaan memiliki minimum setoran pertama yang berbeda, dengan kisaran Rp 3 juta atau lebih.


Saat ini, 1 lot saham terdiri dari 100 lembar, dengan harga per lembar yang cukup bervariatif, mulai dari Rp 50 hingga ribuan rupiah. Dana yang telah disetorkan kemudian akan dikonversi sesuai dengan harga saham per lembar.


Keuntungan dari menabung saham diperoleh dari kenaikan harga saham dan pembagian laba perusahaan. Misalnya, jika dahulu Anda membeli dengan harga Rp 300 per lembar, kemudian menjualnya saat harga saham sedang mencapai angka Rp 900.


Maka, keuntungan yang didapat mencapai 3 kali lipat dari modal awal. Sedangkan untuk pembagian laba, tergantung dari keputusan perusahaan yang sahamnya Anda miliki. Kadang, keuntungan dari pembagian laba jauh lebih besar daripada bunga tabungan yang biasanya tidak mencapai 2 persen. Hmm, cukup menggiurkan ya?


Beberapa hal juga perlu Anda perhatikan jika ingin menanam saham:

• Pilih saham dari perusahaan dengan reputasi dan kondisi keuangan yang baik, serta sering membagikan laba (saham blue chip).

• Beli saham saat harga terendah dan jual saat harga tinggi.

• Bagi yang memiliki dana terbatas, Anda dapat membeli saham blue chip dengan jumlah sedikit. Setelah itu, barulah memperbanyak dengan pembelian rutin setiap bulannya.

• Sebaiknya menambah pengetahuan seputar saham, baik dengan membaca buku atau mengikuti kelas saham. (M&B/Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)