Masih saja ada yang merokok? Jika Anda menilik lebih dalam bahaya yang ditimbulkan akibat gaya hidup tak sehat ini, tentu Anda tak akan berpikir 2 kali untuk menghentikannya. Ironisnya lagi, perokok pasif terkena dampak buruk yang lebih besar dibandingkan perokok aktif.
Menurut dr. Nastiti N. Rahajoe Sp.A(K), dampak yang dirasakan oleh perokok pasif memang lebih parah daripada perokok aktif, karena asap yang dihasilkan dari ujung puntung rokok diketahui lebih beracun. “Jadi, bila anak-anak terpapar dengan lingkungan perokok, mereka akan mendapat 2 kali risiko pengaruh asap, yaitu asap yang dihembuskan dari para perokok, maupun asap yang dihasilkan dari ujung puntung rokok yang disinyalir lebih beracun. Risikonya lebih tinggi pada perokok yang pasif,” ungkapnya.
Selain itu, dampak asap rokok juga disebut banyak memengaruhi daya tahan tubuh atau imunitas manusia, terutama pada anak-anak. Dampak ini juga sering dirasakan sebagai keluhan gangguan pernapasan yang salurannya terkoneksi langsung dengan udara luar. Jadi, tak heran jika organ yang paling cepat terkena adalah paru-paru. Asap rokok mengubah struktur kekebalan tubuh dari alat napas, sehingga jika ada gangguan pada saluran napas akan berisiko lebih berat.
“Banyak terjadi kerusakan pada dinding saluran napas, sehingga mudah terjadi asma, bronkitis, dan infeksi saluran napas lainnya. Bahkan, dalam jangka panjang dapat terjadi kanker,” lanjut dr. Nastiti.
Ia menambahkan, jika anak yang secara genetik memiliki keturunan asma terpapar asap rokok, risiko kambuh dan tingkat keparahan asmanya dapat semakin bertambah. Hal ini tentu didukung pula oleh daya tahan tubuhnya yang menurun. Mereka yang terkena paparan asap rokok juga berisiko terkena berbagai infeksi lain, seperti bronkitis, pneumonia, dan TBC.
Gejala berbagai gangguan saluran napas tersebut memang sering tidak dapat terdeteksi dengan cepat. Namun, umumnya anak-anak yang mengalami infeksi ini mengalami batuk dalam waktu yang lama dan sering.
Dokter Nastiti mengingatkan, paparan asap rokok ini bahkan bisa memengaruhi janin sejak masih dalam kandungan. “Ibu hamil yang terpapar asap rokok, baik sebagai perokok aktif maupun pasif dapat membuat janinnya berisiko buruk. Jadi, bukan hanya sejak anak lahir saja. Kalau sudah terlalu terpapar banyak polusi asap, meskipun sejak lahir anaknya diberi ASI, saluran pernapasan yang sudah rusak belum tentu bisa diperbaiki 100 persen. Satu-satunya cara, asap rokok memang harus dihindari, terutama dari anak-anak,” tutupnya. (Aulia/DMO/Dok. Freedigitalphotos)
Baca Juga: Kebiasaan Merokok Bisa Menular ke Anak (3)