Moms, apakah Anda begitu takjub saat melihat bayi Anda bisa berjalan? Nah, bersiaplah untuk perkembangan milestones lain yang akan membuat Anda makin terpana.
Ya, saat Si Kecil sudah mahir berjalan, ia pun mulai memperlihatkan berbagai pertunjukan yang akan membuat Anda gemas. Salah satunya, ia akan terus menari. Di dalam tarian tersebut, Si Kecil akan memadukan goyangan tubuhnya dengan berjongkok lalu melompat.
"Teroboson yang dilakukan seorang anak, seperti menari, jongkok, atau melompat menunjukkan bahwa ototnya makin kuat dan kemampuan koordinasinya berkembang. Hal itu pun menandakan kalau ia tumbuh dengan baik," ujar Laura Prosser, Ph.D, ahli terapi fisik anak dari The Children's Hospital of Philadelphia, AS.
Baca juga: Tahapan Perkembangan Bicara Bayi Sesuai Usia
Nah, inilah 6 gerakan yang menjadi tanda kalau bayi Anda sedang tumbuh. Berikan tepukan dan semangat saat Si Kecil menunjukkan kemampuannya ya, Moms!
1. Berjongkok
"Saat Si Kecil tiba-tiba berjongkok untuk mengambil sesuatu di lantai dan kembali berjalan, tandanya kakinya sudah stabil dan ia memiliki keseimbangan yang sangat baik," ujar Claire McCarthy, M.D., dokter anak dari Boston Children's Hospital. Melalui aktivitas ini, Si Kecil juga mulai menunjukkan kemandiriannya, ia tidak lagi membutuhkan bantuan Anda untuk mengambilkan mainannya.
Kemampuan untuk berjongkok biasanya akan ditunjukkan anak sekitar 3 bulan setelah ia bisa berjalan. Anda bisa "memancingnya" untuk berjongkok dengan menaruh mainan di lantai dan minta ia mengambilnya.
2. Memanjat
Aktivitas menantang ini akan melatih otot-otot Si Kecil secara keseluruhan, karena dibutuhkan kekuatan dan keseimbangan untuk menggeser kaki yang satu ke yang lain. Kebanyakan anak belajar memanjat dengan cara membungkuk sambil menaruh tangannya di depan mereka. Pada usia 18-22 bulan, Si Kecil akan mulai memanjat dengan memegang pinggir tangga, kursi, atau tangan Anda.
Untuk turun dari sesuatu yang dipanjat, Si Kecil akan merangkak mundur terlebih dahulu. Di usia 2 tahun, ia baru mulai belajar turun dengan berjalan. Jangan lupa untuk selalu menjaga keamanan Si Kecil di rumah dengan memasang pagar pengaman di tangga.
3. Melempar dan menendang
Di usia 15-18 bulan, Si Kecil akan senang sekali bermain lempar bola. Ia pun akan melakukan permainan ini berulang-ulang. Aktivitas ini akan melatih keseimbangan, kelincahan, serta mengasah koordinasi mata dan tangannya.
"Orang tua juga bisa memperhatikan, tangan mana yang digunakan anak ketika melempar untuk mengetahui tangan yang dominan dan apakah ia kidal atau tidak," jelas Raymond Tervo, M.D, ahli perkembangan saraf anak dari Mayo Clinic di Rochester, Minnesota. Anda bisa menggunakan kantong kecil yang diisi kacang atau bola sensorik untuk bermain lempar-tangkap dengannya.
4. Berjalan mundur
Gerakan ini sebenarnya cukup sulit untuk dilakukan, karena melibatkan gluteus (otot-otot kuat di bagian bokong yang sangat penting untuk menopang keseimbangan) dan sendi panggul. Kedua bagian tersebut tidak tersentuh saat kita berjalan normal. Si Kecil biasanya akan menunjukkan kemampuan berjalan mundur di usia 15 bulan. Anda bisa menstimulasinya dengan memberikan mainan yang ditarik, seperti mainan berbentuk anjing bertali yang bisa ditarik.
"Akan sulit buat anak untuk berjalan dan menarik anjing mainan agar berada di sampingnya. Ia pun akan berbalik atau berjalan mundur agar mainan tersebut mendekati tubuhnya." ujar Dr. Laura.
5. Menari
Menurut Dr. Laura, bergerak mengikuti irama musik menandakan Si Kecil telah menemukan cara yang menyenangkan untuk melatih tubuhnya. Ia pun akan belajar menyesuaikan berbagai gerakan dengan musik yang didengar. Umumnya, anak akan mulai menari di usia 15-20 bulan. Untuk melatih kemampuan ini, mainkan beberapa jenis musik, temukan irama yang disukai Si Kecil, dan terus putarkan.
Anda juga bisa mulai mengenalkan alat musik, seperti tamborin, agar ia bisa menarik mengikuti irama. Ingat! Si Kecil senang meniru apa yang ia lihat. Jadi, jangan pernah ragu untuk ikut menari bersamanya ya, Moms!
6. Melompat
Di usia 2-3 tahun, anak akan mulai melompat. Awalnya, ia hanya akan melompat di tempat. Seiring berkembangnya kemampuan, Si Kecil akan melompat lebih tinggi dan lebih jauh. Aktivitas ini membutuhkan kekuatan otot yang sangat baik agar bisa melayang di udara dan kelincahan serta keseimbangan saat mendarat.
Untuk keamanan, saat Si Kecil ingin berlatih melompat, lapisi lantai dengan karpet atau yoga mat. Tempat lain yang juga sangat baik untuk melatih kemampuan ini adalah air. "Pelajaran berenang akan mengembangkan kemampuan otot dan koordinasi anak. Hal ini merupakan kunci utama untuk mengasah kemampuan melompat dan motorik kasar lainnya," tambah Dr. Raymond. (M&B/Tiffany Warrantyasri/SW/Foto: Freepik)