ARCHIVE

Kisah Ibu dengan Bayi Rapuh Tulang (3)



Memiliki anak tentu menjadi impian setiap wanita, begitu juga dengan Diana Lestiawati, 33, pengidap penyakit rapuh tulang atau osteogenesis imperfecta (OI). Setelah menikah dengan Rudi Hermanto, Diana dan Rudi dikaruniai seorang anak laki-laki, Devanno Emmanuel, 2 tahun 9 bulan, yang juga menderita OI.

"Saya tahu kalau Devanno mengidap OI itu sejak usia kehamilan istri saya genap 3 bulan. Waktu itu, hasil USG memperlihatkan kakinya bengkok. Namun, saya memberitahu istri saya saat usia kandungannya 5 bulan, karena di awal kehamilan itu kan sangat rentan ya. Takut terjadi apa-apa," ungkap Rudi, Sang Suami. Orangtua dengan penyakit OI ini memang diketahui berpeluang 50 persen untuk menurunkan penyakit yang sama kepada anaknya.

Diana tidak mengalami kesulitan dengan kehamilannya, bahkan tidak mengalami patah tulang. Diana hanya mengasup suplemen khusus, termasuk suplemen kalsium untuk menjaga kehamilannya. Ia pun melahirkan Devanno melalui operasi Caesar dengan lancar. Bahkan, ia sukses memberi ASI eksklusif untuk Devanno yang dilanjutkan sampai usianya 2 tahun.

Namun, sebulan setelah lahir, Devanno sempat mengalami patah tulang. Diana pun terus berusaha mencari informasi untuk menyembuhkan anaknya. “Saya terus mencari informasi dokter tulang andal yang bisa menanganinya. Sampai akhirnya, saya bertemu dan berkonsultasi dengan dr. Arman Bhakti Pulungan, saat Devanno berusia 8 bulan,” jelas Diana.

Pertama kali berkonsultasi dengan dr. Aman Pulungan Sp.A(K), Kepala Divisi Endokrinologi Anak FKUI-RSCM, Diana mengaku sempat takut dan bingung. “Menurut dokter, obatnya harus dimasukkan melalui infus. Saya juga bingung, jantung Devanno sebelah kiri bocor. Saya berkonsultasi terus, cari pengobatan ke sana-sini. Dokter pun mengatakan bahwa jantungnya juga harus dioperasi dengan biaya yang sangat mahal,” ungkap Diana.

Ia pun terus mencoba pengobatan alternatif untuk kesembuhan jantung Devanno. “Puji Tuhan, sekarang Devanno sudah mulai bisa lepas dari obat-obat jantungnya. Namun, masih harus kontrol setiap 3 sampai 6 bulan,” lanjutnya seraya tersenyum.

Kehadiran Devanno ini makin menguatkan harapan kedua orangtuanya. Sampai saat ini, Devanno sudah mengalami 15 kali patah tulang yang kebanyakan terjadi pada kaki kirinya. Sementara, patah tulang pada kaki kanannya sudah terjadi sebanyak 4 kali. Menurut Sang Ayah, Devanno sempat mengalami trauma, karena harus rutin ke rumah sakit. (Aulia/DMO/Dok. M&B)