BUMP TO BIRTH

Ini Pentingnya Memeriksakan Kesehatan Gigi saat Hamil



Saat hamil, seorang wanita mengalami perubahan pola kerja tubuh yang memengaruhi sistem hormonal dan kerja jantung serta aliran darah di dalam tubuhnya. Selain itu, masa ini juga disertai dengan perubahan mood atau kebiasaan baru, seperti rasa mual, meningkatnya nafsu makan, atau kebiasaan yang mengakibatkan kecenderungan untuk mengabaikan kebersihan gigi dan mulut sehingga penyakit gigi dan mulut pun bisa terjadi.

Ada 2 alasan kebersihan gigi dan mulut sangat penting untuk diperhatikan selama hamil. Pertama, ibu hamil memerlukan pemeliharaan yang ekstra pada giginya sendiri. Kedua, di masa ini gigi janin sedang dibentuk dan terus bertumbuh.

Secara awam, masalah gigi yang akrab di kalangan wanita hamil adalah masalah gigi berlubang. Namun, masalah lain yang tak kalah penting untuk diperhatikan adalah masalah kesehatan gusi, seperti gusi berdarah (radang gusi atau gingivitis).

Dalam suatu penelitian pada sekelompok wanita hamil, sebanyak 50 persen responden mengalami perdarahan gusi selama masa kehamilan. Survey Kesehatan Rumah Tangga dari Kementerian Kesehatan RI pun menyatakan bahwa 87,84 persen penduduk Indonesia menderita pendarahan gusi, dan salah satu kelompok yang rentan terhadap masalah ini adalah ibu hamil.

Dr. Steven Offenbacher, seorang dokter gigi terkenal, dalam studinya yang berjudul Maternal Periodontitis and Prematurity mengatakan, masalah pada gigi dan gusi bisa mendorong terjadinya kelahiran bayi prematur dan berat badan lahir rendah serta menjadi penyebab rentannya daya tahan tubuh bayi pada penyakit.

Penyakit akibat perilaku ibu hamil

Saat hamil, memang terjadi perubahan fisiologis yang sering disertai dengan perubahan perilaku yang tidak biasa pada bumil. Perubahan itu antara lain:

1. Rasa lelah atau malas. Mungkin karena sering muntah akibat morning sickness, maka bumil sering merasa terlalu lelah atau malas menjaga kebersihan mulut.

2. Nafsu makan meningkat. Bumil suka makan manis dan asam. Mereka juga biasanya mengalami kenaikan berat badan, sehingga mengganggu kesehatan gigi dan mulutnya.

3. Rasa takut. Sebagian wanita hamil merasa takut berobat ke dokter gigi. Sedangkan setelah melahirkan, mereka biasanya sudah tidak punya waktu untuk mengurus dirinya sendiri.

Bahaya pada gusi

Selama kehamilan, terjadi peningkatan estrogen yang mengakibatkan perubahan dinding pembuluh darah gusi. Akibatnya, gusi jadi lebih mudah ditembus kuman! Keadaan ini tentu saja membuat perubahan respons gusi secara berlebihan, lebih mudah dilalui plak, khususnya jika gigi dalam kondisi berkarang, berlubang, berjejal, ada gigi tiruan, ada tambalan kasar, dan ada sisa makanan atau sisa akar di gigi.

Selain itu, di masa kesehamilan juga terjadi peningkatan pH cairan gusi sehingga menimbulkan suasana basa di dalam kantong gusi. Cairan gusi ini adalah sumber nutrisi bagi bakteri yang membantu mempercepat pertumbuhan bakteri di dalam kantong gusi. Ini memperberat proses peradangan gusi pada ibu hamil.

Risiko untuk ibu hamil dan bayi

Rongga mulut menjadi tempat yang nyaman bagi bakteri untuk berkembang biak. Dalam keadaan seperti inilah akan terjadi perubahan kuman-kuman dalam mulut, yang kemudian akan memengaruhi kondisi kesehatan bumil dan bayi, seperti karies (kerusakan gigi), pregnancy tumor, bayi lahir dengan berat badan lahir rendah, dan kelahiran prematur.

Cara mencegah penyakit gigi dan mulut selama hamil

Pencegahan utama:

1. Rutin menggosok gigi dan menggunakan benang gigi (dental floss) setelah makan dan sebelum tidur.

2. Berkumur dengan air setelah muntah.

3. Rutin kontrol ke dokter gigi minimal 1 kali selama hamil.

4. Rutin mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin A, C, D.

5. Kurangi konsumsi makanan bergula dan karbohidrat.

6. Ganti sikat gigi dengan yang baru setiap 3 bulan sekali.

Pencegahan komplikasi:

1. Lakukan perawatan jaringan lunak.

2. Lakukan perawatan fungsional rongga mulut.

3. Lakukan perawatan kesehatan umum.

4. Lakukan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut. (M&B/Tiffany Warrantyasri/SW/Foto: Freepik)