BABY

Ini yang Bisa Dilakukan Bayi saat Usianya 1 Tahun (1)



Usia 1 tahun adalah masa penting peralihan dari bayi menuju balita. Si Kecil mungkin bukan lagi bayi manis yang aktivitasnya hanya tidur saja. Ia akan menjadi bayi yang aktif bergerak dan juga ingin tahu mengenai banyak hal, karena otak Si Kecil sudah sangat berkembang pesat di usia ini.

Kemampuan motorik halus dan kasar Si Kecil pun semakin terlihat. Semua panca inderanya pun berkembang dengan luar biasa. Ia akan mempelajari banyak hal, jika mendapat stimulasi tepat dari lingkungan sekitarnya. Dan berikut ini yang akan bisa ia lakukan di usia 1 tahunnya, Moms.


Si Banyak Gerak

• Si Kecil bukan lagi bayi yang banyak tidur. Ia akan banyak bergerak. Di usia ini, ia akan mulai bisa duduk tanpa dibantu.

• Mulai menjelajah lingkungan sekitar dengan cara merangkak. Sebagian anak akan tetap merayap memakai perutnya tetapi sebagian besar mulai memakai kaki dan tangannya untuk merangkak.

• Mulai berdiri sendiri dan merambat dengan cara berpegangan pada benda-benda.

• Berdiri beberapa saat tanpa berpegangan.

• Mulai berjalan 1 atau 2 langkah tanpa bantuan.

Waspadalah jika Si Kecil tidak menunjukkan kemampuan untuk bergerak aktif. Ini tanda gangguannya:

• Tidak merangkak atau berdiri sendiri di usia 1 tahun.

• Belum bisa berjalan di usia 18 bulan.

• Jika sudah bisa berjalan, tiba-tiba menjadi goyah dan berjalan berjingkat.

• Saat menjelang ulang tahun ke-2, tinggi badannya bertambah kurang dari 5 cm.


Tangan yang Terampil

• Bisa menjumput benda-benda kecil.

• Menepukkan 2 benda di tangan kiri dan kanannya.

• Meletakkan barang-barang pada wadahnya.

• Mengambil benda di tempat mainan.

• Membuat benda-benda bergerak, misalnya menggelindingkan bola atau mendorong mobil-mobilannya berjalan.

• Menunjuk benda dengan jari telunjuk.

• Mulai tertarik untuk mencorat-coret.

Anak-anak yang mengalami hambatan untuk berkembang motorik halusnya, biasanya karena mengalami gangguan fisik terutama di indera penglihatannya. Situs BabyCenter menuliskan bahwa gangguan penglihatan akan membuat Si Kecil mengalami kesulitan motorik halus sehingga mereka tidak tertarik untuk mengambil benda-benda kecil atau menggambar karena mereka tidak bisa melihat dengan baik. Gangguan penglihatan bisa dideteksi dengan pemeriksaan di dokter mata. Jika ditangani sejak dini dengan sebaik-baiknya, maka hambatan tumbuh kembang tidak akan bersifat permanen dan ia pun dapat mengejar ketertinggalannya.


Belajar Cerewet

• Saat mendengar orang lain bicara, Si Kecil akan menyimak dengan seksama. Beberapa anak malah mungkin akan menanggapi obrolan itu dengan bergumam atau mengoceh. Si Kecil juga akan tersenyum jika disapa dan diajak terlibat di dalam obrolan.

• Mulai merespons permintaan sederhana, misalnya jika Anda melarangnya menarik benda tertentu atau saat Anda minta dicium.

• Memberi tanggapan jika Anda melarangnya melakukan sesuatu.

• Memakai bahasa tubuh, misalnya mengangguk tanda setuju atau tepuk tangan saat senang.

• Mulai mengoceh dan menggumam mengikuti nada lagu.

• Bilang 'mama' dan 'papa'.

• Memakai ungkapan ekspresi, misalnya 'oh', 'uh', 'nen', dan lain-lain.

• Semakin berani menirukan bunyi, misalnya meniru kata-kata Anda atau bunyi suara hewan.

Jika di usia 18 bulan ia belum menunjukkan tanda bicara atau berbahasa (bahkan tidak memakai bahasa tubuh), Anda harus waspada. Hal pertama yang akan diperiksa adalah indera pendengaran Si Kecil. Jika itu tidak bermasalah, dokter mungkin akan mencurigai masalah tumbuh kembang. Kemampuan berbahasa Si Kecil mungkin terhambat jika ia mengalami speech delay, autisme, ADHD/ADD, disleksia, dan gangguan psikologis lainnya, Moms. (M&B/Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)