Tahukah Moms bahwa empat Ibu di Indonesia meninggal akibat melahirkan tiap harinya? Hal ini menjadi alarm bagi kita agar lebih menyadari pentingnya kesehatan reproduksi, termasuk perencanaan keluarga. Selain itu, perencanaan keluarga tidak hanya sekadar menjaga kesehatan reproduksi, tapi juga tanda kemandirian Anda sebagai perempuan serta kesehatan seluruh tubuh Anda.
Perempuan Independen dengan Perencanaan Keluarga
Dahulu, belum banyak metode dan fasilitas yang dapat digunakan untuk merencanakan keluarga. Akibatnya, pertumbuhan masyarakat membludak, menurunnya kualitas hidup, tingginya angka aborsi ilegal, serta banyaknya remaja perempuan putus sekolah. Menurut New Zealand Family Planning, kehamilan yang tidak diinginkan seringkali berujung pada aborsi yang berbahaya. Pada tahun 1936, kematian dari aborsi ilegal sangat umum terjadi di Selandia Baru hingga pemerintah membentuk satuan khusus investigasi.
Maka dari itu perencanaan keluarga sangat penting. Tidak hanya itu, perencanaan keluarga juga menjadi tanda pergerakan sosial. Seiring dengan berkembangnya zaman, perempuan semakin memiliki kendali atas dirinya sendiri dan hidupnya. Termasuk dalam persoalan perencanaan keluarga.
"Saat perempuan memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan terhadap dirinya sendiri, mereka dapat meningkatkan kesehatan, masa depan, serta kualitas hidupnya," tutur Norina Veronica selaku Product Manager Andalan Kontrasepsi di talkshow #AktifTanpaAnemia pada Senin, 25 Maret lalu. Hal inilah yang menjadi alasan Andalan Kontrasepsi mengusung tema #beranimenginspirasi tahun ini. Menurut Norina, kampanye ini dilakukan untuk mengajak perempuan Indonesia berani mengambil keputusan atas tubuhnya sendiri, termasuk dalam hal reproduksi.
Norina juga mengatakan, "Keputusan tersebut di antaranya memilih untuk kapan ingin punya anak, kapan ingin hamil, jumlah anak yang ingin dimiliki. Keputusan itu memang berdasarkan pada kata hati dirinya sendiri, bukan karena pengaruh orang lain." Hal ini bahkan telah didukung oleh PBB pada International Conference on Population and Development tahun 1994, yang mengesahkan dokumen internasional bahwa kemampuan untuk menentukan jumlah, jarak, serta waktu memiliki anak adalah hak asasi setiap orang, termasuk perempuan.
Aktif Tanpa Anemia Sekaligus Merencanakan Kehamilan
Di samping itu, perempuan juga berhak untuk terus aktif beraktivitas. Namun sayangnya, masalah kesehatan seperti anemia seringkali menjadi hambatan. Selain angka kematian Ibu yang tinggi, anemia juga menjadi salah satu masalah kesehatan yang umum dialami perempuan Indonesia. 1 dari 3 Moms Indonesia memiliki anemia, 60% kasusnya disebabkan oleh kurangnya asupan zat besi.
Padahal, kini telah tersedia banyak cara untuk mengatasinya. Moms bahkan bisa mengatasi anemia sambil merencanakan kehamilan, lho! "Untuk menginspirasi para Ibu di Indonesia agar selalu sehat dan aktif, Pil KB Andalan FE mengampanyekan #AktifTanpaAnemia dengan mengajak para Ibu untuk selalu merencanakan keluarga sekaligus mencegah anemia dengan mengonsumsi asupan nutrisi yang mengandung zat besi cukup, dan menjalani pola hidup sehat seimbang dan aktif bergerak," kata Norina.
Selain mengandung hormon progestin dan estrogen yang berperan dalam membantu mencegah kehamilan, Pil KB Andalan FE dapat membantu Moms untuk tetap aktif tanpa anemia dengan pil plasebo yang mengandung zat besi (Ferrous Fumarate 75 mg). Kandungan zat besi ini setara dengan 24.75 mg zat besi alami dan mampu membantu mengatasi gejala anemia pada saat haid.
Hal lain yang perlu diketahui, menurut dr. Tirsa Verani, Sp.OG, spesialis kandungan dari RSIA Brawijaya, banyak sekali manfaat lain dengan mengonsumsi pil KB. Beberapa manfaat tersebut antara lain, efektif menunda kehamilan dengan tingkat kegagalan kurang dari 1 persen, dapat mengurangi rasa sakit akibat menstruasi, menyeimbangkan hormon sehingga membantu mengurangi jerawat dan flek pada wajah, serta mengurangi risiko kanker ovarium.
Andalan FE Influencer & Media Trip to Bogor
Baik pentingnya perencanaan keluarga sebagai tanda kekuatan Ibu dan tetap aktif tanpa anemia sekaligus merencanakan keluarga merupakan bahasan utama yang dibawa Andalan Kontrasepsi pada Pil KB Andalan FE Media & Influencer Trip 25-26 Maret lalu di Bogor. Diselenggarakan di Royal Tulip Gunung Geulis Resort, kegiatan ini berupa staycation menyenangkan dan juga bermanfaat.
Pada hari pertama para media dan Moms Influencer saling berbagi pengalaman mereka dalam merencanakan keluarga dan parenting di Talkshow #AktifTanpaAnemia. Seperti Artasya Sudirman, salah satu Mom Influencer dan penyiar radio, yang berbagi pengalamannya dalam merencanakan keluarga. Ia sempat berhenti mengonsumsi pil kontrasepsi karena mengira dapat menyebabkan nafsu makan meningkat dan kenaikan berat badan. "Cuma, setelah konsultasi dengan dokter, sebenarnya itu salah aku saja, karena memang sedang menyusui jadi memang rakus, hahaha..." aku sosok yang sering dipanggil Tasya.
Sebenarnya, ia sempat ingin menambah momongan. Tapi, kemudian ia menundanya karena berbagai kondisi, seperti kebutuhan sekolah anak dan perhatian yang dapat terpecah. "Aku merasa harus nge-deal dengan diri sendiri dahulu. Karena selain jadi ibu, aku harus jadi istri, jadi anak, jadi sahabat. Jadi aku harus bisa menjadi diri sendiri dahulu," tutur Tasya. Ia juga mengaku bahwa selama ini ia menggunakan pil KB Andalan FE, karena cocok dengan kondisinya yang memiliki anemia. Setelah itu media dan Moms Influencer belajar menyulam di Workshop Hand Embroidery.
Malamnya, para media dan Moms Influencer diajak untuk terus aktif dan dinamis dengan Zumba Glow In The Dark yang dipandu oleh Riana Ree. Pemandangan malam kota Bogor yang indah menambah keseruan malam itu. Kesenangan berlanjut hingga esoknya, karena media dan Moms Influencer belajar membuat Chicken Liver Pate dan Granola Bar, makanan tinggi zat besi yang dipimpin oleh Chef Bayu dari Royal Tulip Gunung Geulis Bogor Resort. (Gabriela Agmassini/SW/Dok. Freepik, M&B/Saeffi Badas)