TODDLER

Trik Membujuk Anak agar Berani ke Dokter Gigi



Tak hanya orang dewasa yang harus memeriksakan kesehatan giginya, anak-anak juga. Namun terkadang, mendengar kata dokter gigi saja Si Kecil sudah takut terlebih dahulu. Dokter gigi memang menjadi momok buat balita. Padahal memeriksa kesehatan gigi Si Kecil secara rutin penting dilakukan agar ia terhindar dari penyakit sekitar rongga mulut.

Menurut Drg. Nathania Giamsyah, Sp.KG, sebagai orang tua, Andalah yang menjadi kuncinya. "Sebenarnya, agar anak tidak takut ke dokter gigi, ia harus sudah dipersiapkan dari segi mental sejak dari rumah. Jadi, orang tua yang berperan penting dalam hal ini," ujarnya.

Drg. Nathania juga punya beberapa tips yang bisa Moms ikuti agar Si Kecil tak lagi takut ke dokter gigi. Simak yuk, Moms!


1. Mulai Sejak Dini

Sebenarnya, sejak kapan anak sudah harus mendapatkan perawatan gigi? Drg. Nathania mengatakan bahwa sebaiknya anak sudah mulai dibawa ke dokter sejak ia sudah punya gigi, biasanya di usia 1 tahun. Berikan perkenalan pada anak, baik perkenalan dengan dokter maupun dengan alat-alatnya.

Dengan mulai sejak dini, anak akan terbiasa dengan suasana dokter gigi, dan hal ini akan meminimalkan rasa takutnya terhadap dokter gigi.


2. Pupuk Rasa Percaya Diri Anak

Saat membiasakan diri membawa anak ke dokter gigi, Anda ternyata juga bisa memupuk rasa percaya dirinya. Karena itu, Anda harus membiasakan memeriksakan gigi anak minimal 6 bulan sekali, meskipun giginya tak sakit.

Saat anak datang ke dokter gigi tanpa rasa sakit, ia akan berpikir, "Oh, ternyata ke dokter gigi itu tidak sakit, ya." Jadi ketika Si Kecil suatu saat menderita sakit gigi, ia sudah tidak takut kepada dokter gigi lagi.


3. Jangan Takuti Anak

Tanpa sadar, orang tua sering membentuk persepsi anak akan dokter gigi dan membuatnya takut. Terkadang jika anak tak mau sikat gigi, orang tua sering menakuti dengan, "Nanti Mama bawa ke dokter gigi, lho!"

Bahkan Drg. Nathania bercerita bahwa seringkali ketika anak sudah di ruangan praktik, orang tua tetap menakutinya. Hindarilah hal seperti ini karena hanya akan membuat Si Kecil menganggap dokter gigi adalah sosok yang menakutkan.


4. Persiapan dari Rumah

Sebelum berangkat ke dokter gigi, Anda harus sudah mempersiapkan mental Si Kecil. Anda bisa menjelaskan gambaran apa yang nanti akan dilakukan di ruang dokter gigi. Jelaskan bahwa Si Kecil tidak perlu takut untuk membuka mulutnya, karena dokter akan mencari kuman-kuman nakal yang bisa bikin giginya berlubang.

Lalu, bilang padanya kalau dokter yang akan memeriksanya nanti adalah orang yang baik dan tak akan menyakitinya.


5. Jangan Marah ketika Anak Menangis

Terkadang saat melihat dokter gigi dengan jas putihnya, anak bisa seketika histeris lalu menangis. Jika hal itu terjadi, jangan memarahi anak.

"Orang tua seringkali malah marah ketika anaknya menangis. Menurut saya, lebih baik Anda menenangkan Si Kecil. Jangan memaksa jika memang ia tidak mau diperiksa. Tunggu hingga ia merasa tenang, lalu ajak ia periksa," saran Drg. Nathania.


6. Ajak Anak Nonton Film Seputar Gigi

Sekarang ini banyak sekali video, film, maupun kartun yang menceritakan tentang dokter gigi dan anak-anak. Carilah di Youtube atau DVD tentang dokter gigi atau film seputar gigi.

Drg. Nathania bercerita bahwa ketika anak sudah terbiasa melihat tayangan seputar kesehatan gigi, Si Kecil bisa saja jadi anak yang berinisiatif ingin pergi ke dokter gigi dan memeriksakan giginya lho, Moms.


7. Ajarkan Perawatan Gigi di Rumah

Salah satu faktor yang membuat anak tak segan ke dokter gigi adalah karena Anda sudah membiasakan Si Kecil untuk merawat gigi di rumah. Belikan sikat gigi yang lucu, lalu jelaskan padanya bahwa perawatan gigi itu sangat penting untuk kesehatan.

Tanamkan juga padanya bahwa memeriksakan gigi ke dokter bukanlah suatu hal yang menakutkan. Selamat mencoba, Moms! (M&B/SW/Dok. Freepik)