Puasa diyakini memiliki efek positif bagi kesehatan tubuh. Tapi bagaimana jika Moms atau salah seorang keluarga Anda menderita diabetes? Apakah pengidap penyakit ini bisa menjalankan puasa di bulan Ramadan layaknya orang sehat?
Jawabannya, ya. Sesungguhnya, penderita diabetes bisa saja menjalani ibadah puasa di bulan Ramadan. Namun tentunya ada rambu-rambu khusus yang harus ditaati para penderita diabetes sehingga mereka bisa menyelesaikan puasa dengan lancar.
Moms perlu tahu, waktu puasa di Indonesia rata-rata adalah 13 hingga 14 jam. Selama periode tersebut, tubuh tetap harus menghasilkan energi tanpa ada asupan makanan dan minuman.
Makanan yang kita konsumsi saat sahur biasanya hanya bertahan 3-4 jam saja. Setelah itu, tubuh akan mulai 'membongkar' cadangan energi dari glukosa yang disimpan dalam liver, lemak, serta protein otot.
Pada penderita diabetes, glukosa dalam darah sering sulit untuk dikontrol. Berpuasa berpotensi semakin memperparah kondisinya dan memicu terjadinya komplikasi. Itulah alasan mengapa penderita diabetes yang sudah parah sangat tidak dianjurkan untuk berpuasa.
Syarat Utama
Penderita diabetes dengan tingkat risiko rendah atau terkontrol oleh diet dan obat-obatan dapat berpuasa seperti biasa. Menurut dr. Juwalita Surapsari, M,Gizi, Sp. GK, dokter spesialis gizi RS Pondok Indah, dalam diskusi grup yang digelar Rumah Sakit Pondok Indah beberapa waktu lalu, penderita diabetes tidak dianjurkan untuk berpuasa apabila mengalami hal-hal berikut ini:
⢠Hipoglikemia berulang atau pernah komplikasi akut dalam tiga bulan terakhir. Hipoglikemia adalah kondisi ketika kadar gula darah tubuh (glukosa) terlalu rendah, yaitu di bawah 70mg/dL.
⢠Menderita diabetes melitus (DM) tipe 1 yang gula darahnya tidak terkontrol. Seseorang dianggap pengidap DM tipe 1 apabila tubuhnya kurang atau sama sekali tidak memproduksi insulin. Akibatnya, mereka memerlukan tambahan (suntikan) insulin dari luar.
⢠Mengidap diabetes disertai penyakit akut lainnya.
⢠Mengalami diabetes melitus dalam kehamilan, atau penderita diabetes yang tengah hamil.
⢠Pasien dengan dialisis rutin atau gagal ginjal stadium 4-5.
⢠Penderita DM berusia tua.
Menjaga 4J
Bagi penderita diabetes yang mampu berpuasa, diharapkan untuk tetap menjaga 4J atau jumlah, jadwal, jenis, dan jurus memasak makanan yang akan dikonsumsi. Saat berpuasa, penderita diabetes harus bisa mengatur jenis makanan yang dikonsumsi pada saat sahur, berbuka, makan malam, dan camilan malam.
Misalnya, pada saat sahur Anda yang mengidap diabetes sebaiknya mengonsumsi makanan tinggi serat, lengkap dengan protein dan lemak. Cara ini selain mengenyangkan, juga bisa menurunkan indeks glikemik.
Pada saat berbuka, jangan lupa untuk membatasi konsumsi makanan atau minuman dengan kadar gula tinggi. Setelah itu, makan malam dengan menu komposisi lengkap yang terdiri dari karbohidrat kompleks yang diserap tubuh secara perlahan (beras merah, gandum, pisang, dll.), protein, vitamin, dan serat. Jika masih lapar, Anda juga bisa mengonsumsi camilan tapi yang mengandung serat tinggi, seperti kacang atau edamame rebus.
Cara memasak juga perlu diperhatikan. Penderita diabetes disarankan menghindari masakan yang digoreng. Sebaliknya, Anda bisa mengolah masakan dengan cara direbus, dikukus, tumis, panggang, bakar, atau dimakan dalam kondisi segar.
Sebagai catatan, kurma boleh dimakan oleh penderita diabetes. Buah yang satu ini mengandung kalium, serat, dan indeks glikemiknya rendah. Akan tetapi tentu saja, jumlahnya harus dibatasi karena kurma mengandung glukosa. Satu atau dua butir kurma pada saat berbuka sudah cukup bagi penderita diabetes.
Hindari Dehidrasi
Untuk mengurangi rasa haus sekaligus mencegah dehidrasi, ada baiknya Anda mengurangi minuman manis dan menggantikannya dengan air putih dengan takaran sebagai berikut:
⢠2 gelas ketika waktunya berbuka (1 saat berbuka, 1 setelah hidangan berbuka).
⢠4 gelas pada malam hari (1 sebelum makan, 2 sehabis makan, 1 menjelang tidur).
⢠2 gelas saat sahur.
Dengan mengikuti tips tersebut, penderita diabetes tentu akan lebih lancar dalam menjalani puasa. Namun tentunya Anda tetap harus berkonsultasi dengan dokter jika ingin berpuasa tapi mengidap penyakit diabetes.
Satu hal yang perlu diperhatikan, jangan abaikan tanda-tanda adanya masalah dalam tubuh Anda. Jika penderita diabetes mulai mengalami sakit kepala, jantung berdebar-debar, dan berkeringat dingin, artinya Anda harus segera membatalkan puasa. Jika dibiarkan, Anda berisiko mengalami kerusakan saraf, pembuluh darah, atau gagal ginjal. (Wieta Rachmatia/SW/Dok. Freepik)