Peran pemuka agama seperti ustaz/ustazah ternyata sangat berpengaruh terhadap masa depan bangsa, terutama masyarakat Indonesia yang mayoritas memeluk Islam. Hal tersebut diutarakan oleh dr. Sri Kusuma Hartani dari Mercy Corps Indonesia, saat peluncuran buku Kesehatan Ibu dan Anak dalam Perspektif Islam, pada Rabu (4/12) di Jakarta.
Dalam kesempatan itu, dr. Hartani menyoroti masalah pemberian ASI eksklusif dan ASI hingga usia 2 tahun yang kini sering dilupakan sejumlah orangtua. “Bila saya sedang bertugas di puskesmas daerah, saya sering melihat bayi yang dibawa neneknya, bukan orangtuanya, saat melakukan pemeriksaan rutin. Para nenek memberikan susu formula pada cucu mereka, karena Sang Ibu sedang bekerja. Padahal, ASI sangat berpengaruh terhadap perkembangan Si Kecil,” ungkap Hartani. Hartani pun mengaku, sosialisasi ASI oleh pihak dokter sering kali tidak tepat sasaran, karena adanya batasan seperti bahasa dan kepercayaan. Oleh karena itu, peran ulama setempat sangat dibutuhkan dalam sosialisasi ASI eksklusif.
Hal itu dibenarkan oleh dr. Utami Roesli, pakar pediatri dan laktasi, yang mengungkapkan bahwa masyarakat Indonesia yang mayoritas Islam lebih mudah menerima info kesehatan bila dikaitkan dengan agama. “Banyak ayat-ayat Alquran yang menjelaskan masalah kesehatan dan parenting yang kebenarannya telah dibuktikan secara klinis. Jadi, untuk mencapai target sosialisasi, peran ulama sangat dibutuhkan. Ini penting demi generasi penerus, bukan hanya soal fisik, tetapi juga mental mereka.” ungkap dr. Utami di depan para ulama pada acara yang sama. (Gita/DMO/DOk. M&B)