FAMILY & LIFESTYLE

Tanah Ubud, Si 'Obat Penenang'



Suasana istimewa akan segera Anda rasakan sesampainya di Tanah Ubud, Bali. Udara yang sejuk, pemandangan hijau, hamparan sawah yang memanjakan mata, jurang-jurang hutan, dan pesona alam lainnya yang luar biasa, semuanya adalah bagian dari keistimewaan daerah ini.

Ubud berjarak sekitar 30 km dari Denpasar-- ibu kota provinsi Bali. Bila ditempuh dengan mobil dari Denpasar, Anda bisa menghabiskan waktu sekitar 1,5 jam untuk sampai ke desa ini. Ubud memiliki ketinggian kurang lebih 300 m di atas permukaan laut. Lokasi Ubud memang diapit oleh sawah dan hutan yang terletak di antara jurang-jurang gunung, menjadikan pemandangan alamnya sangat indah.

Terkenal dengan suasananya yang sejuk dan eksotis, Ubud menawarkan tempat peristirahatan yang menarik dengan suasana 'asli Bali', mengingat budaya dan seni masih dijunjung tinggi di daerah ini. Nama Ubud dalam bahasa Bali berasal dari kata "Ubad" yang berarti 'obat'. Memang, banyak orang menganggap Ubud sebagai 'obat penenang' dari kelelahan aktivitas ibu kota yang menjemukan. Daerah ini menawarkan banyak kesegaran baru dan ketenangan bagi orang yang sakit. Karena itu, Ubud banyak menjadi tujuan wisata utama para turis untuk melakukan yoga dan meningkatkan aspek spiritual.

“Karena suasananya sangat tenang, Ubud ini menjadi obat bagi banyak orang. Oleh karena itu, keindahan alam Ubud akan terus kami kembangkan dengan tetap menjaga keasriannya, tentu dengan tetap mengikuti perkembangan,” ungkap Sang Raja Ubud, Drs. Tjokorda Gde Putra Sukawati.

Selain keunggulan alam dan suasana, Ubud juga terkenal akan seni dan budayanya yang masih lekat. Di sini, banyak terdapat galeri-galeri seni, serta arena pertunjukan musik dan tari yang digelar setiap malam secara bergantian di segala penjuru desa. Tak hanya itu, Ubud juga terkenal dengan seni lukis dan seni lainnya. Anda tak akan menjumpai kehidupan malam yang penuh gemerlap di Ubud. Inilah yang membuat ketenangan di Ubud tetap terjaga. Namun, menjaga budaya bukan berarti menjadi kuno. Menurut Raja Ubud, Ubud berhasil menjaga keaslian budaya dan seninya dengan tetap mengikuti perkembangan yang ada. Tengoklah tempat-tempat wisata menarik, seperti Puri Agung Ubud, Museum Puri Lukisan, Wanara Wana atau Monkey Forest, Pasar Seni Sukowati, dan lainnya.

Selain untuk meditasi, Anda bisa lebih mencintai alam dengan mengunjungi Tanah Ubud. Hembusan angin, dahan dan pohon yang bergoyang, udara sejuk nan hijau, diiringi dengan musik khas tradisional Bali, sungguh merupakan suatu kesatuan yang indah, serta dapat mengobati segala kecemasan, kepenatan, gelisah, dan mengembalikan kesegaran Anda. Di Ubud, we can sleep early and wake up early. (Aulia/DMO/Dok. M&B)