Selama hamil, ibu memang dituntut harus menjaga kesehatan tubuhnya. Salah satu yang perlu mendapat perhatian bagi bumil adalah mencukupi kebutuhan sel darah merah di tubuh. Pasalnya, jika Anda kekurangan sel darah merah atau disebut anemia, hal ini akan dapat menghambat aliran oksigen ke seluruh tubuh sehingga membuat Anda menjadi pucat dan cepat lelah.
Ibu hamil bisa mengalami anemia, khususnya di awal masa kehamilan dan saat memasuki trimester ketiga. Penyebab utamanya, karena Anda kurang mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi. Jika tidak ditangani segera, masalah ini bisa menghambat aliran oksigen sampai ke janin. Hal tersebut bisa menyebabkan bayi lahir prematur, bayi lahir dengan berat rendah, hingga kematian janin. Untuk jangka panjang, kekurangan zat besi juga dapat mempengaruhi perkembangan otak bayi.
Anemia pada Ibu Hamil bisa Sebabkan Anak Autisme dan ADHD
Selain itu, gangguan anemia yang dialami ibu hamil juga berisiko pada anak yang lahir nanti menderita autisme dan attention deficit hyperactivity disorder (ADHD). Hal tersebut merupakan hasil penelitian yang dilakukan oleh Karolunska Institutet Swedia. Riset ini meneliti lebih dari 250 ibu hamil yang didiagnosa mengalami anemia di masa kehamilan. Hasilnya, kekurangan zat besi pada bumil berkaitan dengan kondisi anak yang nantinya akan mengalami autisme atau ADHD.
Autisme adalah kondisi anak yang mengalami gangguan perkembangan yang memengaruhi kemampuan bahasa, perilaku, interaksi sosial, dan kemampuan belajar. Sedangkan ADHD adalah anak yang hiperaktif, hingga mampu melakukan tindakan implusif.
Penelitian ini pun menemukan bahwa ibu hamil yang mengalami anemia bisa meningkatkan risiko autisme pada anak sebesar 44 persen. Kemudian, sebesar 37 persen anak mungkin mengalami ADHD, bahkan anak bisa mengalami risiko cacat intelektual sebesar 120 persen, dibandingkan dengan ibu yang tidak mengalami anemia.
Bisa Dicegah Sejak Dini
Sebenarnya, menurut sang peneliti, Renee Gardner, anemia memang sering terjadi pada ibu hamil. Kondisi ini mulai jarang terjadi pada bumil yang sehat dan memasuki usia kehamilan 30 minggu. Penyebabnya pun dikarenakan kebutuhan zat besi untuk janin yang meningkat. Zat besi ini sangat berperan dalam pengembangan sistem saraf, yaitu saat neuron membentuk koneksi baru dengan neuron lain.
Zat besi juga bertugas untuk membangun lapisan pelindung di luar sel-sel saraf, sehingga sangat dibutuhkan selama tumbuh kembang janin dalam rahim. Untuk menghindari terjadinya anemia, National Institute of Health dari Amerika Serikat memberi rekomendasi jumlah zat besi yang dibutuhkan oleh tubuh Anda dan janin.
Jika normalnya orang dewasa hanya butuh 18 mg zat besi, maka di masa kehamilan Anda membutuhkan minimal 27 mg zat besi per hari. Namun jangan berlebihan karena bisa menjadi racun dalam tubuh. Maka, diskusikan kebutuhan zat besi dan nutrisi lain dalam tubuh Anda dengan dokter atau bidan untuk menjaga kesehatan kehamilan Anda dan janin di dalam kandungan ya, Moms. (Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)