Sebagian besar anak-anak, bahkan balita, sangat menyukai musik. Secara langsung maupun tidak langsung, musik juga membawa pengaruh pada tingkah laku anak-anak. Dengan musik, seorang anak bisa cepat belajar, bahkan musik bisa dijadikan sebagai metode untuk menghafal. Tak heran, jika Anda melihat Si Kecil begitu fasih menyanyikan lagu populer yang sedang marak muncul di televisi.
Menurut Dr. Seto Mulyadi, psikolog dan pemerhati anak di Indonesia, dalam kondisi ini, para orangtua dapat menggali potensi Si Kecil dalam aspek budaya dan kesenian sejak usia dini.
“Kita perlu maksimal menggali potensinya, termasuk hal kesenian, melalui kegiatan yang berkaitan dengan musik, seperti menari, menyanyi, atau bermain alat musik. Apalagi bila mereka tertarik pada kesenian tradisional. Namun, jangan sampai minat dan hobi bermusiknya nanti menjadikan pendidikan formalnya malah dinomor-duakan. Semua harus berjalan selaras dan seimbang,” ungkap ayah 4 anak yang akrab dipanggil Kak Seto ini.
Namun, Kak Seto tetap mengingatkan, dalam memperkenalkan dunia seni dan musik, orangtua juga perlu memperkenalkan budaya tradisional pada Si Kecil. Anda dapat mengakrabkan anak dengan lagu-lagu tradisional yang sebenarnya banyak mengandung motivasi. “Perkenalkan dengan kebiasaan di rumah. Namun, tidak boleh dipaksa. Anak harus benar-benar dirangkul dalam komunikasi penuh persahabatan,” lanjut Kak Seto.
Senada dengan Kak Seto, Rr. Listriana Dewi Wirja, pemerhati musik anak Indonesia mengatakan, “Orangtua memang menjadi role model dalam pertumbuhan anak. Kalau orangtua mengajarkan lagu-lagu dewasa, maka jangan heran bila anak-anak fasih dengan lagu-lagu itu di umur mereka yang masih terlalu dini. Namun, kalau orangtua terus memperdengarkan lagu-lagu tradisional atau lagu yang memotivasi anak-anak, mereka akan terbiasa,” ungkapnya. (Aulia/DMO/Dok. M&B)