BABY

Jurus Jitu Memberikan MPASI bagi Si Kecil



Wah senangnya Si Kecil sudah menginjak usia enam bulan. Artinya, Moms sudah bisa memberinya makanan pendamping ASI alias MPASI.

Namun memberikan makanan kepada bayi terkadang tidak semudah bayangan Anda. Sebagian bayi membutuhkan waktu lebih lama untuk beradaptasi dengan jenis asupan baru di mulut mereka.

Hal tersebut wajar saja karena selama beberapa bulan pertama hidupnya, susu atau ASI adalah menu utama dan satu-satunya yang dikenal bayi Anda. Namun M&B punya tips agar Moms bisa lebih mudah memberikan MPASI bagi Si Kecil.


Dilakukan Bertahap

Sebelum memberikan MPASI kepada Si Kecil, Moms bisa mengamati tanda-tanda ia sudah siap untuk menerima makanan padat pertamanya. Perhatikan, apakah ia sering mengamati Anda ketika makan? Atau meniru Anda dan membuat gerakan mengunyah dengan mulutnya? Apakah ia kerap mencoba meraih makanan dalam piring Anda? Atau mungkin Anda juga menyadari Si Kecil terlihat cepat lapar tak lama setelah susunya habis. Jika melihat tanda-tanda tersebut, bisa jadi anak Anda memang sudah siap menerima MPASI pertamanya, Moms.

1. Pilih waktu yang tepat

Kalau bayi Anda sangat lelah atau lapar, itu artinya bukan waktu yang tepat. Coba pilih waktu kala ia sedang rileks dan cukup beristirahat. Moms bisa sedikit memuaskan rasa laparnya dengan memberi sedikit susu sebelum makanan padat.

2. Pastikan tidak ada gangguan

Kalau Anda gelisah, ia pun akan ikut gelisah. Matikan televisi, radio, dan gadget agar ia memberikan perhatian penuh.

3. Kursi makan anak

Benda ini adalah keharusan apabila ia sudah bisa duduk sendiri. Bila belum bisa, Anda bisa mendudukkannya di kursi sandarnya, atau Anda pangku Si Kecil.

4. Mulailah dengan beras bayi

Anda bisa mencampurnya dengan ASI. Pastikan suhunya hangat, tidak panas.

5. Masukkan sedikit makanan ke mulutnya

Gunakan sendok bayi. Jangan panik kalau makanan langsung dikeluarkan lagi oleh Si Kecil. Tujuannya memang untuk membuat ia mencoba. Jika ia tak marah, coba lagi.

6. Tersenyum dan berbicaralah dengannya

Kalau Anda rileks, ia juga begitu. Kalau Si Kecil pikir hal itu menyenangkan, maka kemungkinan besar ia akan mencobanya lagi.

7. Jangan memaksa

Untuk pertama kali, beberapa suapan saja sudah cukup. Kalau ia menangis karena sudah bosan dan menolak, jangan tetap memaksanya membuka mulut. Coba lagi besok.

8. Ikuti petunjuk yang diberikan oleh bayi Anda

Si Kecil pasti akan memberi tanda-tanda apa yang ia mau. Normal saja kalau ia mau mencoba beberapa sendok, lalu keesokan harinya tidak mau sama sekali.


Dos and Don'ts

Berikut adalah hal yang perlu dan tidak boleh Anda lakukan saat memberikan MPASI pada Si Kecil. Yuk, disimak Moms.

1. Dos

• Pastikan Anda memeriksa suhu makanannya terlebih dahulu. Jangan sampai mulutnya terbakar akibat makanan yang panas.

• Perkenalkan satu jenis makanan. Coba dulu satu kali, lalu tunggu beberapa hari baru mengulanginya kembali.

• Oleskan makanan ke bibirnya dengan jari yang bersih bila Si Kecil tak suka makan dari sendok.

• Bekukan makanan halusnya dalam tray balok es di kulkas. Lalu defrost sesuai kebutuhan dan hangatkan.


2. Don'ts

• Menggunakan dan memanaskan makanan bersisa lebih dari satu kali.

• Menambahkan makanan solid (biskuit bayi) dalam susu untuk membuatnya kenyang dan tidur di malam hari. Hal ini bisa menyebabkan ia mengalami kolik.

• Jangan mengurangi jatah minum susunya. Si Kecil membutuhkan 570 ml susu per hari hingga berusia 12 bulan.

• Jangan memanaskan makanan menggunakan microwave karena dapat menimbulkan hot spot pada makanan dan membakar mulut bayi.

• Hanya memberikan makanan yang rasanya polos. Coba tambahkan cita rasa kayu manis pada apel halusnya.

• Mendadak memasukkan sendok dari samping mulutnya.


Bukan untuk Mengawali MPASI

Moms juga perlu tahu, bahan makanan apa saja yang sebaiknya tidak diberikan kepada Si Kecil pada awal MPASI.

• Kacang utuh karena bisa menimbulkan risiko tersedak. Bila ada kasus alergi kacang dalam silsilah keluarga, jangan berikan makanan yang mengandung bahan ini hingga anak berusia tiga tahun.

• Kopi, teh, atau minuman yang mengandung kafein karena zat ini bisa mempersulit tubuhnya menyerap zat besi.

• Telur mentah atau setengah matang tidak cocok untuk anak di bawah 12 tahun karena ada risiko keracunan salmonella.

• Jangan tambahkan garam atau gula hingga usianya lebih dari 12 bulan. Setelah 1 tahun, bisa diberikan dengan jumlah sedikit saja.

• Madu juga tak disarankan untuk dikonsumsi bayi hingga usianya 12 bulan karena ada risiko menyebabkan kasus botulism (keracunan).

• Minuman soda yang terlalu manis akan berefek buruk bagi gigi Si Kecil.

• Makanan berserat tinggi (seperti sereal berserat tinggi) akan sulit dicerna olehnya.

• Makanan low fat, kecuali bila memang dianjurkan oleh ahli gizi profesional. Bayi Anda butuh banyak kalori untuk tumbuh. (M&B/Wieta Rachmatia/SW/Dok. Freepik)