TODDLER

Bolehkah Balita Diberikan Susu Rendah Lemak?



Setelah lepas dari ASI, anak tetap harus mendapatkan nutrisi berupa kalsium untuk pertumbuhan tulangnya yang optimal, Moms. Karena itu, pemberian susu, baik jenis formula, UHT, atau susu segar sangat diperlukan. Namun, bisa jadi Moms merasa sedikit khawatir jika pemberian susu dilakukan berlebihan, apalagi jika Si Kecil ternyata sangat suka minum susu, hal tersebut akan bisa memengaruhi berat badan Si Kecil, bahkan bisa menyebabkannya mengalami obesitas, karena jenis-jenis susu tersebut memiliki lemak yang dirasakan cukup tinggi.

Sebagai solusi, Moms mungkin sempat berpikir untuk mengganti susu yang biasa diminum oleh Si Kecil dengan susu rendah lemak atau low fat. Pemberian susu jenis ini dilakukan untuk mencegah kenaikan berat badan drastis pada Si Kecil, dan menghindari obesitas yang bisa menimbulkan risiko seperti penyakit jantung.

Meskipun begitu, selama pertumbuhannya, anak tetap membutuhkan asupan lemak yang cukup lho, Moms. Terutama saat Si Kecil berusia antara 2 sampai 6 tahun, kebutuhan lemaknya berkisar antara 44-66 gram per hari. Kalau begitu, apakah dengan memberikan susu rendah lemak bisa memenuhi kebutuhan lemak Si Kecil?


Boleh, tapi Tidak Terlalu Ketat

Untuk mengantisipasi risiko obesitas, beberapa orang tua memang memilih untuk memberikan susu rendah lemak atau low fat. Namun, pastikan bahwa pemberian susu jenis itu sudah dikonsultasikan dengan dokter anak dan dokter gizi terlebih dahulu dan dilakukan setelah Si Kecil berusia di atas 2 tahun.

Hal ini dilakukan untuk meyakinkan bahwa kebutuhan nutrisi lain Si Kecil tetap bisa terpenuhi meski jumlah lemaknya dikurangi. Profesor Nutrisi Anak dari University of Queensland, Australia, Peter Davies juga mengatakan bahwa anak-anak tidak akan kehilangan nutrisi jika mengonsumsi susu rendah lemak.

Tetapi hal yang lebih penting lainnya, Anda harus pastikan bahwa kebutuhan lemak Si Kecil cukup terpenuhi dengan mengonsumsi sumber lemak dari makanan lain. Moms bisa memberikan buah seperti alpukat, kacang-kacangan, dan ikan salmon atau tuna.

Sebab, pada usia tersebut Si Kecil harus tetap aktif dalam bergerak agar tumbuh kembangnya optimal. Karena itu, lemak masih sangat dibutuhkan dan dengan melakukan kegiatan, lemak tersebut akan berubah menjadi energi yang dipakainya untuk menjalani hari.

Memilih memberikan susu rendah lemak kepada anak pun jangan dijadikan sebagai alasan utama mencegah obesitas. Anda masih bisa melakukan hal lain, misalnya mengurangi pemberian makanan dan minuman manis yang lebih berisiko untuk kesehatan Si Kecil. (Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)