Pengertian puyer secara sederhana adalah sediaan obat berbentuk bubuk. Puyer sendiri terbuat dari obat tablet yang dihaluskan atau digerus. Umumnya puyer berupa racikan beberapa obat yang dicampur menjadi satu. Kemudian obat dibagi, ditakar sesuai dosis yang sudah ditentukan, dan dibungkus dengan kertas puyer. Lalu di mana letak tidak aman dan bahayanya untuk anak?
Proses Pembuatan Puyer
Alasan kebanyakan ibu menganggap puyer tidak aman adalah proses pembuatannya yang meragukan higiniesasinya, misalnya proses sterilisasi alat yang dipakai untuk meracik obat. Mungkin saja karena human error atau hal lainnya, mangkuk peracik obat tidak dibersihkan dengan alkohol atau sabun, melainkan hanya dilap saja. Akibatnya, sisa obat racikan sebelumnya bisa jadi ikut terbawa ke obat yang diracik khusus untuk Si Kecil.
Belum lagi kemungkinan percampuran obat yang kurang merata. Mengenai hal ini, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menjelaskan, meskipun hal seperti itu mungkin terjadi, tapi dosis obat puyer pada umumnya memiliki kisaran atau rentang yang lebar, misalnya 30-50 mg/kgBB/hari.
Masih Berupa Asumsi
Menurut dr. Badriul Hegar, Ph.D, Sp.A(K) di situs www.idai.or.id, sejauh ini belum ada penelitian berbasis bukti ilmiah yang melaporkan tentang aman atau tidaknya pemberian obat dalam bentuk puyer. Pendapat yang beredar di masyarakat selama ini hanya berdasarkan pada pemikiran logika atau asumsi belaka.
Dokter Badriul juga mengingatkan bahwa selain memiliki kekurangan, puyer pun punya kelebihan. Puyer seperti sirup, memudahkan orang tua dalam pemberian obat pada Si Kecil. Jika dibandingkan, harga obat puyer jauh lebih ekonomis. Lalu, tidak semua jenis obat tersedia dalam bentuk sirup. Obat yang tidak tersedia itu perlu digerus atau dihaluskan terlebih dahulu menjadi bentuk puyer.
Rasional dalam Memberikan Obat pada Si Kecil
Di Indonesia, pemerintah tidak melarang pemberian obat bentuk puyer. IDAI pun setuju untuk dilakukan pengkajian terhadap penggunaan obat puyer dan sirup. Sebagai pembuat keputusan untuk Si Kecil, hal yang perlu Anda perhatikan dalam memberikan obat adalah rasionalitas.
Selain itu, gunakanlah hak Anda sebagai orang tua pasien untuk bertanya mengenai kandungan, indikasi efek samping, kontra indikasi, juga dosis dan cara pakai, agar pemakaian obat untuk Si Kecil tepat sasaran, Moms. (M&B/SW/Dok. Freepik)