ARCHIVE

Berkat Kasih Ibu, Anak Asperger Berprestasi



Kasih ibu sepanjang masa. Tak berlebihan jika kita mengenal ungkapan ini dari waktu ke waktu saat Hari Ibu diperingati setiap 22 Desember. Peran kaum ibu yang tak mengenal lelah mampu mengantarkan anak-anak mereka meraih cita-cita dan keberhasilan. Seperti halnya yang dialami oleh Pipit Aviati, 52, ibu dari seorang anak berkebutuhan khusus, Dimas Arga, 13, yang kini telah duduk dibangku kelas VIII di sebuah sekolah inklusi di kawasan Bintaro, Jakarta.

Pipit menceritakan bagaimana ia akhirnya harus mengambil cuti kerja di luar tanggungan selama 2 tahun demi Dimas. Sejak menjelang usia 3 tahun, Dimas dideteksi mengalami gangguan bicara-bahasa. Sejak itulah Pipit rajin membawa Dimas untuk berkonsultasi dan menjalani terapi dari satu ahli ke ahli lainnya, hingga akhirnya dirinya tahu bahwa Dimas menderita asperger. Tak sampai di situ upaya gigih Pipit untuk buah hatinya, ia pun terus mencari sekolah yang bisa mendukung kondisi keterbatasan Dimas selepas TK.

"Saya selalu berdoa agar Tuhan memberikan Dimas sekolah terbaik. Doa saya pun dikabulkan Allah. Alhamdulillah, sekarang ia sudah bisa bergaul dengan teman-teman sebayanya yang normal dan berprestasi dengan kemampuan yang diasah di sekolahnya," ungkap ibu 3 anak ini. Meski menderita Asperger, Dimas bisa membuat desain-desain poster dengan program Corel Draw dan Photoshop, juga menjuarai lomba menyanyi.

Asperger merupakan gangguan autisme spektrum ringan, yang pengidapnya suka mengulang-ulang kata-kata saat berkomunikasi. Anak yang mengidap asperger biasanya tidak mengetahui apakah lawan bicaranya mendengarkan ucapannya atau tidak. Dengan terapi tepat dan penanganan sistem inklusi yang mendukung, para anak asperger bisa diarahkan untuk menggali keterampilan diri mereka. (Dian/Dok. Freedigitalphotos)