Kanker memang bisa menyerang siapa saja, tanpa pandang usia. Namun, kanker pada anak agak berbeda dengan kanker pada orang dewasa. Jika pada orang dewasa, kanker dapat dicegah, sementara pada anak tidak. Lalu, bagaimana mewaspadainya?
Anda sebagai orangtua hendaknya terus mewaspadai Si Kecil dari risiko kanker ini dimulai dari cara yang sederhana sejak dini. Ajarkan Si Kecil untuk mengasup makanan sehat setiap saat dan menerapkan pola hidup yang sehat pula.
Menurut The International Union Against Cancer, para orangtua perlu mengajarkan anak-anak mereka untuk menjauhi rokok, makan dengan menu gizi yang lengkap dan seimbang, serta mengikuti program imunisasi yang berlaku di negara masing-masing. Dengan perilaku ini, diharapkan anak-anak saat menginjak usia dewasa dapat terhindar dari berbagai risiko jenis kanker, seperti kanker paru-paru, kanker usus besar, kanker hati, kanker serviks, dan sebagainya.
Sikap saling mempersalahkan antara kedua orangtua setelah anak mereka didiagnosis terjangkit jenis kanker tertentu, tentu keliru. Sebaliknya, para orangtua hendaknya semakin menyadari bahwa kanker bukanlah penyakit menurun dan memahami benar tentang pengetahuan kanker pada anak.
Hingga kini, terdapat 3 jenis pengobatan medis terhadap kanker. Salah satunya, kemoterapi yang merupakan jenis terapi dengan menggunakan obat-obatan anti-kanker. Obat-obatan ini dapat diberikan secara oral maupun injeksi. Meski obat-obatan ini berfungsi untuk membunuh sel-sel kanker, namun dalam praktiknya tidak sepenuhnya demikian. Obat anti-kanker tidak hanya membasmi sel-sel kanker saja, tetapi juga sel-sel normal di sekitarnya, bahkan di bagian lain. Oleh karenanya, para orangtua perlu mengonsultasikan hal-hal terkait pengobatan kanker pada anak-anak mereka dan mewaspadai efek samping yang terjadi. (Dian/Dok. M&B)