Moms, untuk memastikan agar anak tumbuh optimal dan bahagia, bukan hanya kesehatan fisiknya yang perlu Anda perhatikan. Kesehatan mentalnya juga penting. Apalagi kini kita sering melihat dan menemukan adanya masalah perkembangan mental yang dialami anak.
Meskipun begitu, masalah mental pada anak memang kerap terabaikan. Tak jarang, anak yang terlihat selalu ceria dan mudah bergaul, justru memendam perasaan galau, sedih, ataupun amarah yang besar.
Orang tua pun sering kali sulit mendeteksi adanya masalah pada diri anak. Alhasil, anak tidak mendapatkan perhatian serta pertolongan yang dibutuhkannya. Karena itu, Moms sebaiknya tidak mengabaikan perubahan yang terjadi pada anak, terutama jika ia sudah menunjukkan gejala atau tanda-tanda mengalami masalah mental.
Baca juga: Punya Mental Sehat dan Kuat Itu Penting, Ini Cara Mendidiknya ke Anak
Tanda-tanda anak mengalami masalah mental
Melansir Mayo Clinic, berikut ini tanda-tanda anak mengalamimasalah mental.
1. Perubahan mood
Perhatikan perubahan sikap anak. Jika ia terlihat murung selama sekitar 2 pekan atau mengalami perubahan mood yang drastis sehingga mengganggu hubungannya dengan anggota keluarga lain serta teman-temannya di sekolah, ada kemungkinan ia mengalami masalah mental.
2. Emosi yang berlebihan
Apabila anak terlihat sangat sedih, takut, atau marah tanpa alasan yang jelas, Moms perlu memberikan perhatian khusus. Apalagi jika emosi yang berlebihan tersebut disertai detak jantung yang cepat serta mengganggu aktivitasnya sehari-hari.
3. Perubahan perilaku
Saat anak tiba-tiba berubah menjadi sosok pembangkang dan suka marah, hal ini menandakan ia tengah memiliki masalah. Jika dibiarkan, anak bisa mulai mengekspresikan emosinya dengan cara melukai orang lain.
4. Sulit berkonsentrasi
Perhatikan tingkah lakunya! Saat anak mulai kesulitan untuk berkonsentrasi di kelas, selalu merasa resah, dan tidak bisa duduk tenang, bisa jadi ia tengah memendam masalah pribadi.
5. Penurunan berat badan
Kehilangan nafsu makan, sering muntah, serta mengalami penurunan berat badan secara drastis merupakan tanda-tanda anak sedang mengalami masalah mental dalam bentuk kelainan pola makan.
6. Tanda fisik
Berbeda dengan orang dewasa yang lebih sering merasa sedih dan resah, anak dengan masalah mental akan sering merasa pusing atau sakit perut ketika mengalami masalah mental.
7. Menyakiti diri sendiri
Tidak semua anak dengan masalah mental punya kecenderungan untuk menyakiti orang lain. Sebagian justru menyakiti diri sendiri, seperti membakar atau menyayat kulitnya. Pada kasus yang parah, anak bahkan bisa saja melakukan aksi bunuh diri.
8. Mengonsumsi obat-obatan
Sebagian anak menggunakan obat-obatan terlarang dan alkohol sebagai pelarian dari masalah mental mereka.
Menangani masalah mental pada anak
Apabila Moms melihat salah satu atau beberapa tanda tersebut ada dalam diri anak, segeralah minta bantuan ahli seperti dokter atau psikolog. Dalam beberapa kasus, Anda juga perlu meminta bantuan guru atau bahkan teman-teman sekolah anak guna mengetahui masalah yang dihadapinya.
Mengatasi masalah mental pada anak tidak bisa dilakukan sembarangan. Evaluasi tidak hanya dilakukan oleh dokter, tapi juga oleh psikolog atau psikiater. Setelah didiagnosis, anak yang mengalami masalah mental akan ditangani sesuai dengan gejala serta bagaimana kondisi tersebut memengaruhi kehidupannya sehari-hari.
Biasanya, ada 2 cara untuk menangani masalah mental pada anak, yaitu melalui psikoterapi dan obat-obatan, yakni:
1. Pengobatan psikoterapi dilakukan dengan cara konsultasi ke ahli seperti psikolog atau psikiater guna membicarakan masalah yang tengah dihadapi anak. Seorang ahli psikoterapi akan mengajarkan anak untuk mengembangkan kemampuan guna mengatasi masalah yang dihadapi.
2. Obat-obatan mungkin diberikan untuk kasus yang lebih parah. Dokter mungkin akan memberikan obat antikecemasan, antidepresi, atau obat untuk menjaga mood, guna mengatasi masalah mental pada anak. (M&B/Wieta Rachmatia/SW/Foto: Freepik)