Sistem pencernaan bayi yang masih belum sempurna membuatnya bisa mengalami beberapa masalah. Salah satunya adalah mengalami buang air besar (BAB) berdarah yang bisa membuat Moms khawatir. Namun sebenarnya kondisi ini wajar terjadi, kok.
Ada tiga hal yang perlu Moms perhatikan ketika bayi mengalami BAB berdarah. Pertama adalah tekstur, banyaknya warna darah pada tinja, dan kondisi kesehatannya. Untuk itu, ketahui ragam penyebab kondisi bayi dengan BAB berdarah berikut ini:
Ruam Popok
Kondisi ruam popok yang terlalu parah bisa menyebabkan lecet hingga luka di area bokong Si Kecil. Hal ini bisa membuatnya berdarah dan bercampur dengan tinja.
Fusari Ani
Bayi yang sering mengalami sembelit atau diare bisa menimbulkan luka dan robekan kecil di area anus. Kondisi ini disebut sebagai fusari ani atau anal fissure hingga menimbulkan iritasi pada lapisan di area dubur, bahkan mengeluarkan darah hingga 90 persen. Gejala yang terlihat adalah terjadi pembengkakan di sekitar anus, timbul rasa gatal, dan terdapat garis-garis merah terang pada feses, serta Si Kecil menjadi mudah rewel.
Radang Usus
Bayi juga bisa mengalami peradangan usus atau disebut juga inflammatory bowel disease (IBD). Kondisi ini dapat mengganggu fungsi kekebalan tubuh Si Kecil. Biasanya, masalah ini terjadi di usus besar (ulcerative coltis) dan memengaruhi seluruh bagian pencernaan, dari bagian mulut hingga anus (penyakit crohn). Beberapa kondisi yang menunjukkan bayi mengalami IBD di antaranya adalah terjadinya penurunan berat badan, kurang berenergi, serta Si Kecil mengalami kram atau nyeri di bagian perut.
Infeksi
Infeksi bisa terjadi pada bayi yang terpapar virus, bakteri, ataupun parasit. Beberapa hal yang menjadi penyebab infeksi adalah bakteri Salmonella, Escherichia coli, dan shigellosis. Mungkin juga ia terserang rotavirus atau terkontaminasi dengan parasit seperti Giardia lamblia. Gejala yang muncul adalah demam tinggi, sakit perut, lesu, dan mudah rewel, hingga terjadi peradangan usus yang bisa membuat BAB berdarah.
Puting Lecet
Saat menyusui, Moms mungkin mengalami lecet pada area puting karena pelekatan yang kurang baik. Akhirnya, darah yang keluar dari luka tersebut juga tertelan saat Si Kecil menyusu. Kondisi ini bisa menyebabkan BAB berwarna seperti darah, namun bukan sesuatu yang berbahaya.
Asupan Makanan
Saat Si Kecil sudah menerima MPASI, ada beberapa makanan dengan warna atau tekstur merah yang ia konsumsi. Karena sistem pencernaan yang belum sempurna, maka warna fesesnya pun menjadi merah layaknya darah. Jenis makanan tersebut di antaranya adalah tomat, buah bit, atau buah naga.
Konsultasikan ke Dokter
Apabila warna merah seperti berdarah pada BAB anak dikarenakan asupan makanan atau puting lecet, hal ini memang tak perlu terlalu dikhawatirkan. Jika diiringi dengan lendir, ada baiknya Anda menyusui Si Kecil lebih banyak untuk menghindarinya dari dehidrasi.
Namun ketika ada kondisi yang lebih berbahaya, lebih baik Anda segera konsultasikan ke dokter. Gejala yang perlu dikhawatirkan adalah jika anak mengalami diare berkelanjutan, demam, lemas, tampak kesakitan dan lebih rewel daripada biasanya. (Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)