BUMP TO BIRTH

Fakta Seputar Virus Corona Terhadap Kehamilan dan Janin



Penyebaran virus Corona baru ke banyak negara di dunia membuat Badan Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan wabah ini sebagai pandemi. Jumlah orang yang terkena virus COVID-19 pun semakin bertambah setiap hari. Siapa pun bisa terinfeksi, tidak terkecuali ibu hamil. Ya, bumil memang lebih rentan terkena penyakit. Ini disebabkan perubahan hormon selama masa kehamilan sehingga secara otomatis daya tahan tubuh mereka jadi lebih rendah.

Menurut para ahli dari Royal College of Obstetricians and Gynaecologists (RCOG), Inggris, wanita hamil memang berisiko lebih tinggi terinfeksi virus COVID-19 dibandingkan dengan wanita yang tidak sedang mengandung. Akan tetapi, tidak ada bukti sejauh ini yang menyatakan bahwa virus ini bisa menular ke janin.

Hingga kini, para peneliti juga masih terus melakukan penelitian efek virus COVID-19 terhadap wanita hamil. Berikut ini beberapa fakta yang perlu diketahui bumil mengenai virus COVID-19.


1. Gejala positif COVID-19 tidak berbeda antara bumil dan orang biasa

Ya, ibu hamil yang positif terinfeksi virus COVID-19 tetap memiliki gejala yang sama dengan orang biasa yang positif terkena virus tersebut. Gejala yang umum dialami adalah demam tinggi, batuk parah, dan sesak napas. Namun, Jika bumil menderita penyakit lain, misalnya asma atau sakit paru-paru, hal ini akan membuat gejala yang dialami jadi lebih parah, sama seperti orang biasa yang memiliki sakit yang sama dan terkena COVID-19.


2. Apa yang harus dilakukan bumil ketika memiliki gejala terinfeksi COVID-19?

Menurut laporan Manchester Evening News yang dilansir oleh The Sun, ibu hamil disarankan segera menghubungi tim darurat medis jika khawatir terkena paparan atau memiliki gejala yang mengarah ke infeksi virus COVID-19. Hal sama juga berlaku bagi mereka yang baru saja kembali dari daerah terinfeksi virus corona. "Wanita hamil disarankan melakukan isolasi diri atau harus tinggal di dalam rumah untuk menghindari kontak dengan orang lain selama 14 hari," tulis laporan tersebut.

Bumil juga dianjurkan menghubungi petugas medis untuk pemeriksaan kehamilan rutin, agar tidak perlu keluar rumah yang bisa mengancam kesehatannya di tengah pandemi virus ini. Jika diperlukan pemeriksaan di rumah sakit, Anda disarankan berpergian menggunakan transportasi pribadi. Pastikan pula Anda mendapatkan prioritas ketika periksa sebelum tiba di rumah sakit.


3. Bisakah COVID-19 menyebabkan cacat janin, bayi prematur, maupun keguguran?

Sejauh ini belum ada penelitian dan data yang akurat mengenai apakah COVID-19 yang menyerang bumil bisa menyebabkan cacat janin, bayi prematur, maupun keguguran. Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), belum ada data akurat apakah virus ini bisa menembus plasenta. Tetapi sempat ada laporan bahwa bayi yang lahir dari ibu yang positif COVID-19 menunjukkan hasil negatif terhadap pemeriksaan virus ini.

Begitu juga dengan kasus bayi prematur ataupun keguguran. Memang, ada sejumlah laporan yang mengatakan bahwa ibu hamil yang positif COVID-19 melahirkan bayi prematur. Namun belum diteliti lebih jauh, apakah itu karena virus tersebut atau karena faktor lainnya. Laporan dari Manchester Evening News juga tidak menunjukkan bahwa virus COVID-19 bisa meningkatkan risiko keguguran di usia dini kehamilan.


Cara menghindarkan diri dari COVID-19 saat hamil

Untuk mencegah penularan virus ini, bumil harus melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan orang lain pada umumnya, yakni:

• Rutin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir untuk menjaga kebersihan tangan Anda dari segala macam virus. Anda juga bisa menggunakan hand sanitizer jika tidak ada sabun dan air.

• Menghindari kerumunan orang-orang atau tempat ramai, terlebih jika ada di antara mereka yang tengah sakit batuk atau pilek.

• Menutup hidung dan mulut dengan siku ketika batuk atau bersin. Kenakan masker jika Anda merasa kurang sehat.

• Menunda dulu untuk bepergian atau melakukan perjalanan jauh, terlebih ke daerah yang terjangkit virus COVID-19. Jika bumil baru pulang dari wilayah yang terinfeksi, segera periksakan diri ke dokter yang menangani Anda. (M&B/SW/Dok. Freepik)