FAMILY & LIFESTYLE

Waspada Penyebaran Penyakit di Rumah



Meski terlihat bersih, rumah belum tentu higienis. Beberapa tempat di rumah, terdapat berbagai jenis bakteri berbahaya yang bisa menyebar ke mana saja. Kuman, seperti bakteri patogen tersebut dapat menyebabkan suatu penyakit yang ringan hingga berbahaya kepada anggota penghuni rumah.

“Keberadaan kuman tidak bisa dilihat secara kasat mata, karena ukurannya mikroskopis. Yang lebih membahayakan, 1 bakteri dapat berkembang biak menjadi lebih dari 8 juta sel dalam waktu 24 jam,” ungkap dr. Sonia Wibisono, praktisi kesehatan keluarga.

Beberapa kuman yang banyak bersarang di rumah Anda, misalnya Enterobacter spp. dan Citrobacter spp. yang dapat menyebabkan infeksi saluran kemih dan pernapasan, Escherichia coli yang menyebabkan gangguan saluran pencernaan dan infeksi saluran kandung kemih, serta Pseudomonas aeruginosa yang menyebar melalui luka borok, juga menyebabkan diare pada newborn dan orang dewasa. Kuman lainnya yang dapat menyebabkan disentri atau diare berat adalah Shigella spp., dan Staphylococcus aureus yang dapat menyebabkan infeksi kulit dan pernapasan.

Penyebaran kuman-kuman tersebut pun sangat mudah. Melalui genangan air di lingkungan yang bisa terbawa oleh sepatu atau ban kendaraan, percikan tanah yang mengotori lantai rumah, atau jejak kotor dari hewan, seperti kecoa atau lalat.

Oleh karena itu, perawatan rumah yang bersih dan sehat merupakan salah satu cara penting untuk menghadapi penyebaran penyakit yang tak terlihat dengan kasat mata itu. Selain itu, rajin membersihkan ruangan dengan menggunakan bahan aktif anti-kuman juga disebut dapat mengurangi penyebaran penyakit. Mulai dari ruang tidur, ruang keluarga, dapur, toilet, hingga garasi. Area utama yang berpotensi menjadi sarang kuman adalah belakang lemari, gagang pintu, lantai di bawah sofa, keran air, hingga tempat sampah.

Cuci tangan juga merupakan salah satu cara untuk mengurangi penyebaran kuman di sekitar Anda. Sebuah studi (2007) oleh Prof. Sally Bloomfield, Ph.D, seorang pakar pencegahan infeksi penyakit menunjukkan bahwa dengan kegiatan mencuci tangan, risiko penyebaran dan infeksi gangguan pernapasan dapat dikurangi. (Aulia/DMO/Dok. M&B)