BUMP TO BIRTH

Persiapan Melahirkan saat Pandemi COVID-19



Dengan jumlah penderita mencapai lebih dari seribu kasus dan jumlah pasien meninggal di atas angka 100 orang, pandemi COVID-19 menjadi momok yang menakutkan bagi semua orang, tak terkecuali ibu hamil. Kekhawatiran bakal tertular virus Corona seakan menambah beban para Moms yang akan menghadapi proses persalinan.

Menurut Royal College of Obstetrician and Gynaecologist yang bermarkas di London, belum ada penelitian resmi yang membuktikan bahwa COVID-19 bisa meningkatkan risiko keguguran pada ibu hamil. Namun Perhimpunan Obsetri dan Ginekologi Indonesia Jakarta Raya (POGI Jaya) menyebutkan bahwa ibu hamil termasuk dalam populasi berisiko utama pada pandemi COVID-19 ini.

Meski hingga kini belum ada kasus yang menyebutkan virus corona bisa ditularkan ibu kepada janinnya. Akan tetapi perubahan hormon pada ibu hamil membuat daya tahan tubuhnya menurun sehingga rentan terinfeksi virus corona. Seperti sudah diketahui, COVID-19 dapat menimbulkan gangguan pernapasan sehingga mengakibatkan kematian.


Menghindari Virus

Seperti yang dilakukan oleh kebanyakan orang, ibu hamil juga perlu melakukan langkah-langkah esensial guna menghindari tertular virus corona, seperti:

• Gunakan tisu untuk menutup mulut ketika Anda atau anggota keluarga lainnya bersin atau batuk. Lantas buang tisu tersebut dan cuci tangan Anda.

• Menghindari kontak dengan orang yang menunjukkan tanda-tanda terserang COVID-19, seperti demam, sakit tenggorokan, serta batuk tanpa henti.

• Jika memungkinkan, hindari menggunakan transportasi umum.

• Anda juga disarankan untuk tinggal di rumah serta menghindari kerumunan atau tempat ramai seperti restoran atau pusat perbelanjaan.

• Jika memungkinkan, bekerjalah dari rumah.

• Lebih menjaga kesehatan Anda dengan mengonsumsi makanan bernutrisi khusus, berolahraga ringan di rumah, serta cukup beristirahat. Dan jika diperlukan, konsumsi suplemen kesehatan setelah berkonsultasi dengan dokter.


Perlukah Pemeriksaan Rutin saat Pandemi?

Jawabannya adalah ya! Memeriksakan kehamilan sama pentingnya dengan menjaga agar Anda tidak tertular virus corona. Dengan melakukan pemeriksaan rutin ke dokter kandungan atau bidan, Anda bisa mendeteksi lebih dini jika ada masalah dan potensi kelainan pada janin.

Untuk menyiasati agar risiko tertular COVID-19 tidak terlalu tinggi, Anda bisa memeriksakan kehamilan ke dokter kandungan yang memiliki tempat praktek pribadi (bukan di rumah sakit). Jika dokter menyediakan fasilitas kunjungan ke rumah, Moms juga bisa memanfaatkannya sehingga tak perlu meninggalkan tempat tinggal Anda.

Namun apabila Anda merasakan tanda-tanda awal terkena virus corona, Anda bisa menjadwalkan kunjungan ke dokter maupun bidan setelah melewati masa isolasi. Apabila gejala dirasa cukup berat, Anda perlu melapor dan meminta perawatan di rumah sakit khusus.


Melahirkan di Rumah atau Rumah Sakit?

Banyak ibu hamil yang khawatir bakal tertular COVID-19 apabila melahirkan di rumah sakit. Anggapan tersebut sah-sah saja. Selama pandemi corona, masyarakat memang diimbau untuk tidak datang ke rumah sakit jika tidak menghadapi keadaan darurat karena potensi tertular COVID-19 di tempat ini tergolong tinggi.

Jika kehamilan Anda tidak bermasalah, Anda bisa meminta dokter untuk melakukan proses persalinan di rumah. Akan tetapi jika terdeteksi masalah pada kandungan dan janin, tentunya Anda tetap harus melalui proses persalinan di rumah sakit guna menghindari risiko yang lebih berbahaya seperti kematian.


Penanganan Khusus

Apabila ibu hamil terdeteksi mengidap COVID-19, maka dokter akan melakukan penanganan khusus menjelang, saat proses persalinan, dan setelahnya. Centers for Disease Control (CDC) menyebutkan bahwa ibu hamil yang positif corona harus diisolasi sebelum dan setelah melalui persalinan.

Pembatasan interaksi juga dilakukan. Meski begitu, suami atau pasangan tetap bisa mendampingi sang ibu dengan menggunakan alat pelindung diri yang memadai dan membatasi kontak.

Satu hal yang pasti, Moms tetap bisa memberikan air susu ibu atau ASI kepada buah hati Anda meski terinfeksi COVID-19. Berdasarkan keterangan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), hingga kini belum ada penelitian yang menunjukkan bahwa COVID-19 bisa ditularkan melalui ASI. Sebaliknya, ASI mengandung nutrisi tinggi yang membuat tubuh bayi Anda lebih kuat dalam menghadapi serangan virus.

Meski begitu, Anda perlu mengikuti panduan petugas kesehatan saat menyusui bayi Anda, seperti menggunakan pelindung khusus saat menyusui hingga Si Kecil tidak tertular. Last but not least, ibu hamil sangat disarankan untuk lebih rileks menjelang proses kehamilan. Jika perlu, lupakan sejenak soal corona apabila dianggap akan memicu stres pada Anda. Perlu diketahui, stres pada ibu hamil juga berpotensi menimbulkan masalah pada kehamilan dan janin. (Wieta Rachmatia/SW/Dok. Freepik)