Ambeien merupakan salah satu penyakit yang umum dialami orang dewasa. Namun, ternyata anak juga bisa lho, Moms, mengalami penyakit yang disebabkan karena pembengkakan pembuluh darah di area anus atau dubur ini.
Sebenarnya, kasus ambeien pada bayi dan balita jarang terjadi. Melansir lamanMomjunction, sebuah studi tentang masalah anorektal di kalangan anak-anak menemukan kasus ambeien hanya 4,2 persen. Risiko ambeien ini menjadi signifikan saat bayi nantinya bertumbuh besar.
Meski umumnya tidak berbahaya, tetap saja penyakit ini membuat penderitanya merasa tak nyaman. Apalagi bila dialami oleh Si Kecil yang belum bisa menjelaskan bagaimana keluhan yang ia rasakan.
Penyebab ambeien pada anak
Ada banyak hal yang bisa menyebabkan ambeien pada Si Kecil, di antaranya:
1. Duduk di toilet terlalu lama (lebih dari 10 menit), sehingga menyebabkan pengumpulan darah dan stagnasi di daerah panggul.
2. Mengejan saat buang air besar (BAB) karena sembelit atau masalah pencernaan lain yang menyebabkan ambeien.
3. Kurang mengonsumsi sayur dan buah yang berserat.
4. Kurangnya aktivitas yang dilakukan Si Kecil.
5. Sering duduk di permukaan yang keras dalam waktu yang lama.
6. Pembentukan tumor di usus besar bisa mengakibatkan stagnasi darah sehingga menyebabkan ambeien pada anak.
7. Pada situasi tertentu, tantrum yang sering dialami Si Kecil juga bisa menyebabkan ambeien. Hal ini dikarenakan saat anak merasa stres dan sering menangis, darah mengalir ke daerah panggul dan meningkatkan tekanan pada perut dari dalam sehingga darah berhenti di daerah dubur.
8. Faktor keturunan juga bisa menyebabkan anak mengalami ambeien.
Gejala ambeien pada anak
Gejala ambeien yang ditunjukkan pada setiap anak bisa berbeda-beda. Namun, sebagian besar anak biasanya mengalami:
- Adanya perdarahan di dubur yang muncul ketika Si Kecil BAB
- Anak merasakan gatal pada dubur karena keluarnya lendir yang bercampur dengan feses saat BAB
- Anak merasa sakit dan tidak nyaman selama BAB
- Tekstur tinja keras dan kering
- Anak takut ke toilet
- Ada benjolan yang tampak keluar dari anus.
Diagnosis ambeien pada anak
Adanya perdarahan pada feses bukanlah satu-satunya hal yang menjadi diagnosis ambeien Si Kecil. Sejumlah prosedur bisa dijalani untuk mengetahui diagnosis ambein pada anak, di antaranya pemeriksaan fisik, pemeriksaan rektum digital, dan kolonoskopi.
Cara menangani ambeien pada anak
Penanganan ambeien pada Si Kecil biasanya disesuaikan dengan beberapa faktor, di antaranya usia anak, kondisi kesehatannya, riwayat medis, kondisi dari ambeien, toleransi anak terhadap obat-obatan, dan prosedur atau terapi tertentu.
Ambeien pada anak juga bisa diatasi dengan melakukan perawatan di rumah, seperti:
- Berikan Si Kecil makanan yang kaya serat seperti termasuk buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian
- Pastikan Si Kecil mengonsumsi banyak air putih
- Merendam area dubur di air biasa atau air hangat 2-3 kali sehari selama 10-15 menit untuk mengurangi rasa gatal dan nyeri karena ambeien
- Gunakan es batu untuk mengurangi pembengkakan
- Untuk melumasi dan memudahkan keluarnya feses saat BAB, oleskan petroleum jelly pada anus Si Kecil
- Ajak Si Kecil untuk aktif bergerak untuk membantu pencernaannya lancar.
Sebagai orang tua, tentunya kita tidak ingin anak mengalami ambeien kan, Moms? Karena itu, untuk mencegahnya, selain memastikan anak mengonsumsi makanan yang kaya serat dan mendapat cairan yang cukup, Anda juga sebaiknya membiasakan Si Kecil untuk makan dalam porsi kecil dengan intensitas sering, dan biasakan ia melakukan aktivitas fisik setiap harinya. (M&B/Vonda Nabilla/SW/Foto: Freepik)