Hai, Moms dan Dads? Bagaimana kabarnya? Sudah berapa lama Anda dan keluarga tinggal di rumah untuk menjalani social distancing? 2, 3, atau mungkin sudah 4 minggu? M&B berharap Anda dan keluarga sehat-sehat selalu selama menjalani imbauan pemerintah ini, ya.
Selama di rumah, Anda dan keluarga mungkin merasa bosan serta mulai bingung mencari kegiatan yang positif dan produktif. Nah, M&B mau berbagi tips kegiatan berkaitan dengan home safety yang bersumber dari artikelSafeKids Indonesia (SKI).
Moms dan Dads sendiri tentu pernah mendengar tentang SafeKids Indonesia (SKI). SafeKids Indonesia (SKI) merupakan komunitas yang fokus ke topik-topik keselamatan keluarga dan anak (home & child safety) untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya mengetahui bahaya dan mengurangi risiko yang terdapat di rumah, selama perjalanan, dan di tempat tujuan untuk menciptakan lingkungan yang bebas cedera, aman, ramah untuk anak-anak Indonesia.
Berikut sejumlah aktivitas yang berhubungan dengan home safety dari SafeKids Indonesia (SKI):
Cek Tas Darurat
Isi dari tas darurat (Go-Bag) biasanya ada makanan instan, energy bar, juga obat-obatan yang punya masa kadaluarsa. Yuk kita cek tanggal kadaluarsanya. Buat yang belum punya Go-Bag, ini jadi saat yang baik untuk memulai. Mumpung ada waktu.
Latihan Keadaan Darurat
Kapan terakhir latihan menghadapi gempa atau kebakaran di rumah? Atau belum pernah sama sekali? Masih ingat kan Stop-Drop-Roll kalau pakaian kita terkena api? dan juga tindakan Drop-Cover-Hold kalau terjadi gempa? Yuk, lakukan penyegaran lagi bersama anak-anak. Buat jadi permainan supaya menyenangkan.
Baca Juga: Tips Menjaga Bayi agar Tidak Tertular Virus Corona
Cek Peralatan Keselamatan
Dalam hal ini cek lagi Alat Pemadam Api Ringan (APAR). Jangan lupa digoyangkan/dibalikkan agar bubuk kimia di dalamnya tidak mengeras. Juga periksa baterai smoke detector di rumah. Mungkin sudah harus diganti. Periksa juga First Aid Bag anda, apakah perlu ada yang ditambahkan isinya.
Tinjau Ulang Rencana Darurat
Jalan akses masuk kompleks sudah banyak dihalangi/ditutup portal. Artinya, bisa jadi rute darurat kita berubah. Coba tanyakan ke ketua RT/RW jalan akses mana saja yang ditutup, kalau bisa ditelusuri juga. Lalu ubah rencana evakuasi berdasarkan kondisi terkini.
Ini juga termasuk cek lagi rute ke rumah sakit yang sudah kita tentukan untuk emergency. Oh ya, terkait COVID-19, jangan lupa untuk cek lokasi rumah sakit rujukan COVID-19 terdekat dari rumah anda. Tambahkan nomornya di dalam daftar nomor darurat. Tentukan jalur menuju ke sana dari lokasi anda.
Satu rencana darurat khusus COVID-19 adalah dapat menjawab pertanyaan ini: Apa yang anda lakukan kalau anda atau pasangan atau anak-anak anda adalah suspect/ terpapar? Pertanyaan pahit yang kita harap tidak pernah kita jawab, namun harus kita persiapkan.
Bersihkan Child Seat
Karena porsi jalan-jalan berkurang, kenapa kita tidak bersihkan child seat yang terpajang di kursi mobil? Buka, keluarkan dari mobil. Bersihkan dengan lap basah, keringkan dan jemur. Di sela-sela kursi, pasti banyak sekali remah-remah makanan.
Listrik dan Baterai
Untuk para Dads, periksa kabel-kabel yang terkelupas, outlet listrik yang sudah rusak, ujung colokan hp yang patah. Ganti juga baterai-baterai yang ada di mainan anak-anak, supaya jangan sampai meleleh keluar isinya.
Baca Juga: Saat Harus Keluar Rumah, Perlukah Bayi Pakai Masker?
Pastikan Ketahanan Pangan Anda
Harap dimengerti dulu bahwa mempunyai stok pangan berbeda dengan menimbun, ya. Punya stok cukup itu didahului dengan perhitungan dan membeli sesuai kecukupan pribadi dan keluarga. Jadi bukan panic buying. Dan tidak mengambil hak orang lain. Sedangkan menimbun biasanya dilakukan dengan panik, tidak terencana, tidak sesuai kebutuhan dan kerap kali ada niatan mengambil keuntungan (dijual lagi dengan harga tinggi).
Cara mengecek ketahanan pangan yang mudah adalah: Bayangkan misalkan besok terjadi total lockdown dan anda sama sekali tidak boleh keluar rumah. Nah, berapa hari anda dan keluarga dapat bertahan dengan stok makanan yang sekarang? Jawab dulu pertanyaan itu. Lalu nanti buat rencana mau berapa lama anda persiapkan bertahan.
Baca Juga: Tips Aman Pesan Makanan Online di Masa Pandemi
Hazard Hunt
Libatkan anak dalam petualangan mencari bahaya ini. Mencari bahaya artinya belajar mengidentifikasinya. Contohnya ada air tergenang di ruang tamu, lantai kamar mandi yang licin, sudut tajam meja, paku yang mencuat keluar dari kursi kayu, keramik yang lepas di tangga dan lain-lain. (M&B/SKI/SW/Dok. Freepik)