Bagi Anda yang telah menjadi orang tua dan masuk era milenial, rasanya banyak perbedaan yang terjadi dibandingkan dengan orang tua di era sebelumnya. Anda tampak lebih dinamis karena perubahan dalam segala hal, khususnya mengenai merawat dan mengasuh anak, terjadi secara cepat.
Melansir dari Verywell Family, ketika Anda memilih pola asuh dan gaya hidup minimalis, bukan berarti ini mudah dilakukan. Namun, Anda jadi bisa lebih berfokus pada hal-hal kecil dan penuh makna, seperti banyak menghabiskan waktu dengan Si Kecil dibandingkan terus-menerus membelikan barang yang sebenarnya tidak perlu.
Ternyata, hal ini membuat orang tua milenial harus mencari cara cepat agar tidak ketinggalan dengan perubahan tersebut. Anda pun dituntut untuk menjadi kreatif untuk mendapatkan keuntungan, bahkan dalam hal gaya hidup sekalipun. Apalagi alasan dari orang tua milenial memberlakukan kata 'minimalis' dalam hidup mereka?
Pilihan vs Kebutuhan
Nyatanya, ada dua arti berbeda tentang 'minimalis' yang dipakai orang tua. Pertama, mereka memilih untuk melakukannya, dan kedua, mereka menjalaninya sebagai kebutuhan saja. Keduanya tentu sama baik dan bisa disebut juga sebagai gaya hidup yang idealis. Namun, penerapannya sendiri mengutamakan pengalaman dan hubungan antara orang tua dan anak secara baik, dengan memanfaatkan pendapatan atau sumber daya yang mereka punya sendiri.
Sederhana Tapi Lengkap
Umumnya, gaya hidup minimalis juga digambarkan dengan memiliki rumah yang tampak kecil. Meski begitu, sebenarnya bagian dalam rumah cukup lengkap dan dibuat 'seperlunya saja'. Artinya, Anda menciptakan ruangan yang cukup luas, cukup terang, dan cukup untuk menampung Moms, Dads, Si Kecil, dan anggota rumah lainnya menurut diri sendiri. Perabotan pun cenderung 'tidak makan tempat', namun tetap nyaman untuk dihuni.
Ramai, Bukan Kacau
Suasana ramai yang muncul di dalam rumah merupakan aktivitas yang dilakukan dengan seluruh anggota keluarga dan bersama-sama. Hal ini pun diperlihatkan dengan mainan Si Kecil yang tidak terlalu banyak sehingga meminimalisir kekacauan, yang bisa terjadi antar saudara juga. Dengan kondisi ini, Anda pun memilih untuk menghabiskan waktu dengan anak, sekaligus menjadikannya kesempatan untuk membangun kedekatan.
Lebih Mudah Saat Bepergian
Anda dan pasangan mungkin adalah seseorang yang hobi jalan-jalan atau traveling. Dengan memiliki perabotan rumah secukupnya, maka akan membantu Anda untuk membawa barang yang diperlukan selama perjalanan saja. Hal ini tentu bisa mengajarkan Si Kecil bahwa kesederhanaan dalam minimalis adalah tidak perlu repot membawa banyak hal, sehingga bisa menikmati perjalanan saat bersama-sama keluarga.
Lebih Fokus pada Hal Penting
Percaya atau tidak, gaya hidup minimalis membuat Moms dan Dads menjadi lebih fokus pada hal-hal yang lebih penting. Selain membuat pengalaman indah bersama keluarga, ini juga bisa dilakukan bersama orang terdekat lain, seperti teman-teman. Secara tak langsung, Si Kecil juga akan menjadi lebih empati pada orang lain, bukan?
Jika Anda ingin belajar untuk menjadi orang 'minimalis', tentu tak perlu membuang semua barang yang telah dimiliki saat ini. Akan lebih baik jika Moms dan Dads lebih fokus untuk menyingkirkan hal-hal yang bisa merepotkan dalam hidup Anda dan di dalam keluarga. Pastikan juga bahwa komitmen untuk menerapkan gaya hidup minimalis sudah kuat, sehingga tidak ada rasa beban atau terpaksa ketika sudah menjalaninya. (Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)